Pernah kerja jadi babysitter, Mina kini lanjutkan S2 ke China
Merdeka.com - Kebutuhan hidup di Banda Aceh semakin hari semakin tinggi. Demikian juga untuk kebutuhan biaya kuliah. Sehingga Siti Aminah yang kuliah membiaya sendiri harus putar otak untuk mencari uang tambahan agar bisa melanjutkan studinya.
Meminta pada Ibunya di Bener Meriah itu tidak mungkin. Syukur ibunya di Bener Meriah bisa makan dan membiayai adiknya yang masih kecil saat itu. Sehingga Mina tidak pernah meminta uang biaya kuliah pada Ibunya.
Kemudian, Mina mencoba untuk membuat lamaran kerja di instansi pemerintah. Ini juga berkat saran dan masukan dari rekan-rekannya. Namun, lamaran yang dimasukkan di setiap instansi pemerintah semua ditolak, karena memang tidak ada lowongan kerja yang dibuka, apalagi Mina masih mengandalkan ijazah SMU.
-
Kenapa Mia bisa lulus kuliah di usia muda? Ia bercerita bisa lulus di usia 20 tahun karena saat masuk kuliah ia masih berusia 16 tahun. Hal ini dikarenakan saat SMA ia mengikuti program akselerasi sehingga bisa lulus selama dua tahun.
-
Bagaimana Yeni Inka bisa kuliah? Meskipun memiliki jadwal manggung yang padat, Pedangdut Yeni Inka berhasil menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus Semarang.
-
Siapa yang berhasil kuliah? Joko pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga sangat mementingkan pendidikan anak, meskipun ia berada dalam kondisi keterbatasan yang menyulitkan. 'Ya suatu kebanggan bagi saya, memang dari dulu sebelum menikah, bahkan saya itu punya cita-cita nanti kalau sudah berkeluarga dan punya anak, yang saya utamakan memang segi pendidikan, walaupun bapaknya kondisinya kayak begini, yang penting anaknya bisa sekolah,' jelas Joko.
-
Apa yang Mia raih di usia 20 tahun? Ia berhasil meraih gelar sarjana pada usia 20 tahun, 1 bulan, 9 hari.
-
Bagaimana Alivia mendapat beasiswa? 'Sudah diterima. Sekarang sedang mengajukan proses ke Kemendikbud dan semoga mendapat beasiswa penuh,' kata Alivia dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Jumat (31/5).
-
Siapa yang beri beasiswa? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
"Hampir semua instansi pemerintah sudah saya kirim lamaran kerja, bahkan pernah di kantor Gubernur waktu saya kirim lamaran, Satpam bilang tidak ada lowongan kerja di sini, apa lagi hanya ijazah SMU," kata Siti Aminah pada merdeka.com, Sabtu (28/6).
Mina tidak hanya mengirim lamaran di instansi pemerintah. Akan tetapi Mina juga mengirim lamaran kerja di mana saja ada. Termasuk dia mengirim lamaran di sejumlah fakultas di Universitas Islam Negeri (UIN) Arraniry tempat ia selesaikan studi. Tekatnya hanya satu, bisa mendapatkan penghasilan untuk menyelesaikan studinya.
Akhirnya Mina diterima di perpustakaan Fakultas Syariah UIN Arraniry yang dulunya masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Arraniry. Saat itu kepala perpustakaan Fakultas Syariat adalah Ali Abubakar. Di perpustakaan itu, Mina bekerja selama 3 bulan.
"Saya diterima di perpustakaan itu karena Pak Ali sayang sama saya, waktu itu gaji saya dikeluarkan uang dari kantong pribadi Pak Ali," ujarnya.
Kemudian, Ali Abubakar tidak mampu membiayai lagi Mina bekerja di perpustakaan itu. Ali Abubakar menawarkan Mina untuk menjadi babysitter anaknya. Saat itu, Ali Abubakar bertempat tinggal di Darussalam dan Mina pun bekerja sebagai babysitter selama 1 bulan.
"Saya sempat bingung cara mengurus anak-anak bapak itu, karena memang belum pernah punya pengalaman bekerja seperti itu, anak-anak yang saya urus itu berusia 3 sampai dengan 7 tahun," katanya.
Tidak hanya sebagai babysitter, berbagai macam pekerjaan telah dilakukan Mina. Termasuk menjadi seorang penulis buku. Dia menjadi penulis buku ‘Damai Usai Perang’ yang dikeluarkan oleh Lembaga Aceh Institut.
Aceh Institut adalah sebuah lembaga kajian dan penelitian. Di lembaga tersebut terdapat banyak akademisi dan praktisi berkumpul melakukan kajian berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan, terutama pengkajian resilusi konflik dan juga filsafat.
Setelah perjalanan panjang perjuangan menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri, Mina diterima di Central China Normal University (CCNU) Jurusan Magister Librarian and Science di China.
Mina mengaku, seluruh biaya kuliah di CCNU nantinya sepenuhnya dari beasiswa. Namun Mina tidak menyebutkan mendapatkan beasiswa dari mana. Akan tetapi, Mina sendiri sangat bersyukur bisa diterima melanjutkan S2 di negeri tirai bambu tersebut. "Alhamdulillah saya sekarang diterima di CCNU China, ini beasiswa," tutur Mina.
Banyak aral melintang dihadapi Mina saat hendak berniat untuk melanjutkan studinya. Di Indonesia, ada beberapa kampus ternama Mina tidak diterima. Sebut saja misalnya Mina pernah mencoba di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Mina harus menelan pil pahit karena tidak diterima.
Namun bukan berarti patah arang dengan beberapa kali gagal diterima di universitas di dalam negeri. Akhirnya kini Mina tinggal menunggu waktu untuk berangkat ke negeri tirai bambu untuk melanjutkan studinya.
Ada hal yang membuat Mina kebingungan saat ini. Rencananya keberangkatan ke Negara China pada bulan September 2014 mendatang ada kendala keuangan untuk mengurusi pospor dan segala macam administrasi lainnya yang membutuhkan dana sebesar Rp 10 juta.
"Saya butuh uang Rp 10 juta, jadi saya sampai saat ini belum ada uang sebesar itu, tetapi saya yakin, saya akan dapatkan uang itu dengan segala upaya yang akan saya kerjakan nantinya, Allah pasti akan membuka jalannya nantinya," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisahnya hijrah ke Belanda untuk jadi babysitter
Baca SelengkapnyaJadi orang pertama yang jadi lulusan S-2 di luar negeri, kepulangan wanita ini dapat sambutan meriah keluarga.
Baca SelengkapnyaBegini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.
Baca SelengkapnyaMia dinobatkan sebagai wisudawan termuda di UGM. Ia punya belajar secara efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaWanita ini memperlihatkan penampilannya yang berbeda saat dulu bekerja jadi pegawai minimarket dan kini jadi perawat di Jerman.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menerima tawaran kerja, wanita itu justru pilih kembali ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaRupanya kuliah di Unair adalah impian keduanya sejak kecil.
Baca SelengkapnyaSempat viral karena bekerja sebagai kuli panggul sambil kuliah, wanita ini kini sukses meraih sarjana.
Baca SelengkapnyaQonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaSetelah empat tahun kuliah di Universitas Bina Nusantara, Queena Miendra Wijaya akhirnya lulus. Mieke Amalia menemani ujian anak sulungnya.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan hidup berhasil dilalui hingga ia mampu membahagiakan keluarganya.
Baca Selengkapnya