Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah kerja jadi babysitter, Mina kini lanjutkan S2 ke China

Pernah kerja jadi babysitter, Mina kini lanjutkan S2 ke China Aminah. ©2014 Merdeka.com/afif

Merdeka.com - Kebutuhan hidup di Banda Aceh semakin hari semakin tinggi. Demikian juga untuk kebutuhan biaya kuliah. Sehingga Siti Aminah yang kuliah membiaya sendiri harus putar otak untuk mencari uang tambahan agar bisa melanjutkan studinya.

Meminta pada Ibunya di Bener Meriah itu tidak mungkin. Syukur ibunya di Bener Meriah bisa makan dan membiayai adiknya yang masih kecil saat itu. Sehingga Mina tidak pernah meminta uang biaya kuliah pada Ibunya.

Kemudian, Mina mencoba untuk membuat lamaran kerja di instansi pemerintah. Ini juga berkat saran dan masukan dari rekan-rekannya. Namun, lamaran yang dimasukkan di setiap instansi pemerintah semua ditolak, karena memang tidak ada lowongan kerja yang dibuka, apalagi Mina masih mengandalkan ijazah SMU.

"Hampir semua instansi pemerintah sudah saya kirim lamaran kerja, bahkan pernah di kantor Gubernur waktu saya kirim lamaran, Satpam bilang tidak ada lowongan kerja di sini, apa lagi hanya ijazah SMU," kata Siti Aminah pada merdeka.com, Sabtu (28/6).

Mina tidak hanya mengirim lamaran di instansi pemerintah. Akan tetapi Mina juga mengirim lamaran kerja di mana saja ada. Termasuk dia mengirim lamaran di sejumlah fakultas di Universitas Islam Negeri (UIN) Arraniry tempat ia selesaikan studi. Tekatnya hanya satu, bisa mendapatkan penghasilan untuk menyelesaikan studinya.

Akhirnya Mina diterima di perpustakaan Fakultas Syariah UIN Arraniry yang dulunya masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Arraniry. Saat itu kepala perpustakaan Fakultas Syariat adalah Ali Abubakar. Di perpustakaan itu, Mina bekerja selama 3 bulan.

"Saya diterima di perpustakaan itu karena Pak Ali sayang sama saya, waktu itu gaji saya dikeluarkan uang dari kantong pribadi Pak Ali," ujarnya.

Kemudian, Ali Abubakar tidak mampu membiayai lagi Mina bekerja di perpustakaan itu. Ali Abubakar menawarkan Mina untuk menjadi babysitter anaknya. Saat itu, Ali Abubakar bertempat tinggal di Darussalam dan Mina pun bekerja sebagai babysitter selama 1 bulan.

"Saya sempat bingung cara mengurus anak-anak bapak itu, karena memang belum pernah punya pengalaman bekerja seperti itu, anak-anak yang saya urus itu berusia 3 sampai dengan 7 tahun," katanya.

Tidak hanya sebagai babysitter, berbagai macam pekerjaan telah dilakukan Mina. Termasuk menjadi seorang penulis buku. Dia menjadi penulis buku ‘Damai Usai Perang’ yang dikeluarkan oleh Lembaga Aceh Institut.

Aceh Institut adalah sebuah lembaga kajian dan penelitian. Di lembaga tersebut terdapat banyak akademisi dan praktisi berkumpul melakukan kajian berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan, terutama pengkajian resilusi konflik dan juga filsafat.

Setelah perjalanan panjang perjuangan menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri, Mina diterima di Central China Normal University (CCNU) Jurusan Magister Librarian and Science di China.

Mina mengaku, seluruh biaya kuliah di CCNU nantinya sepenuhnya dari beasiswa. Namun Mina tidak menyebutkan mendapatkan beasiswa dari mana. Akan tetapi, Mina sendiri sangat bersyukur bisa diterima melanjutkan S2 di negeri tirai bambu tersebut. "Alhamdulillah saya sekarang diterima di CCNU China, ini beasiswa," tutur Mina.

Banyak aral melintang dihadapi Mina saat hendak berniat untuk melanjutkan studinya. Di Indonesia, ada beberapa kampus ternama Mina tidak diterima. Sebut saja misalnya Mina pernah mencoba di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Mina harus menelan pil pahit karena tidak diterima.

Namun bukan berarti patah arang dengan beberapa kali gagal diterima di universitas di dalam negeri. Akhirnya kini Mina tinggal menunggu waktu untuk berangkat ke negeri tirai bambu untuk melanjutkan studinya.

Ada hal yang membuat Mina kebingungan saat ini. Rencananya keberangkatan ke Negara China pada bulan September 2014 mendatang ada kendala keuangan untuk mengurusi pospor dan segala macam administrasi lainnya yang membutuhkan dana sebesar Rp  10 juta.

"Saya butuh uang Rp 10 juta, jadi saya sampai saat ini belum ada uang sebesar itu, tetapi saya yakin, saya akan dapatkan uang itu dengan segala upaya yang akan saya kerjakan nantinya, Allah pasti akan membuka jalannya nantinya," ujarnya. (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Lulus SMA, Nia Ramadhani Selalu Ada Untuk Mendukung Anak-Anaknya Belajar Meskipun Hal Itu Membuatnya Merasa Stres
Tidak Lulus SMA, Nia Ramadhani Selalu Ada Untuk Mendukung Anak-Anaknya Belajar Meskipun Hal Itu Membuatnya Merasa Stres

Begini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.

Baca Selengkapnya
Lulus dengan Predikat Cumlaude di Kampus Top Indonesia, Perempuan Ini Pilih Jadi Babysittter di Belanda
Lulus dengan Predikat Cumlaude di Kampus Top Indonesia, Perempuan Ini Pilih Jadi Babysittter di Belanda

Perempuan ini membagikan kisahnya hijrah ke Belanda untuk jadi babysitter

Baca Selengkapnya
Jadi Orang Pertama di Keluarga yang Lulus S2 di Luar Negeri, Kepulangan Wanita Ini Dapat Sambutan Meriah
Jadi Orang Pertama di Keluarga yang Lulus S2 di Luar Negeri, Kepulangan Wanita Ini Dapat Sambutan Meriah

Jadi orang pertama yang jadi lulusan S-2 di luar negeri, kepulangan wanita ini dapat sambutan meriah keluarga.

Baca Selengkapnya
Tak Lulus SMA, 8 Foto Nia Ramadhani Selalu Sempat Temani Anak Belajar Biarpun Ikut Stres
Tak Lulus SMA, 8 Foto Nia Ramadhani Selalu Sempat Temani Anak Belajar Biarpun Ikut Stres

Begini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.

Baca Selengkapnya
Lulus Kedokteran Hewan UGM di Usia 20 Tahun, Gadis Ini Bagikan Tips Cara Belajar Efektif dan Efisien
Lulus Kedokteran Hewan UGM di Usia 20 Tahun, Gadis Ini Bagikan Tips Cara Belajar Efektif dan Efisien

Mia dinobatkan sebagai wisudawan termuda di UGM. Ia punya belajar secara efektif dan efisien.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Tunjukan Bedanya saat Jadi Pegawai Minimarket Vs Perawat di Jerman, Ungkap Kisah Perjuangan
Wanita Ini Tunjukan Bedanya saat Jadi Pegawai Minimarket Vs Perawat di Jerman, Ungkap Kisah Perjuangan

Wanita ini memperlihatkan penampilannya yang berbeda saat dulu bekerja jadi pegawai minimarket dan kini jadi perawat di Jerman.

Baca Selengkapnya
Dapat Tawaran Kerja Bergaji Fantastis di Luar Negeri, Wanita Ini Pilih jadi Pengajar di Kampus NTT
Dapat Tawaran Kerja Bergaji Fantastis di Luar Negeri, Wanita Ini Pilih jadi Pengajar di Kampus NTT

Alih-alih menerima tawaran kerja, wanita itu justru pilih kembali ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Kisah Si Kembar Diterima SNBP Unair, Belajar dari YouTube karena Tak Sanggup Daftar Bimbel
Kisah Si Kembar Diterima SNBP Unair, Belajar dari YouTube karena Tak Sanggup Daftar Bimbel

Rupanya kuliah di Unair adalah impian keduanya sejak kecil.

Baca Selengkapnya
Dulu Bekerja Jadi Kuli Panggul hingga Viral, Wanita Ini Kini Berhasil Lulus Sarjana
Dulu Bekerja Jadi Kuli Panggul hingga Viral, Wanita Ini Kini Berhasil Lulus Sarjana

Sempat viral karena bekerja sebagai kuli panggul sambil kuliah, wanita ini kini sukses meraih sarjana.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Gagal Masuk Universitas Negeri di Indonesia, Cewek Bermental Baja ini Dapat Beasiswa Kedokteran di Rusia
Berkali-kali Gagal Masuk Universitas Negeri di Indonesia, Cewek Bermental Baja ini Dapat Beasiswa Kedokteran di Rusia

Qonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.

Baca Selengkapnya
Potret Queena Miendra Anak Mieke Amalia Kini Jadi Sarjana Ekonomi
Potret Queena Miendra Anak Mieke Amalia Kini Jadi Sarjana Ekonomi

Setelah empat tahun kuliah di Universitas Bina Nusantara, Queena Miendra Wijaya akhirnya lulus. Mieke Amalia menemani ujian anak sulungnya.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Pilih Bekerja dan Menetap di Belanda, Kisah Perjuangannya Viral Curi Perhatian
Wanita Ini Pilih Bekerja dan Menetap di Belanda, Kisah Perjuangannya Viral Curi Perhatian

Berbagai tantangan hidup berhasil dilalui hingga ia mampu membahagiakan keluarganya.

Baca Selengkapnya