Pernah Temui Neneng Hasanah, James Riady Akan Dipanggil Jadi Saksi
Merdeka.com - Sidang kasus dugaan suap Meikarta kembali digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (16/1). Sejumlah saksi dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Bekasi dihadirkan.
Kelima saksi tersebut antara lain, Acep Eka Pradana (26) ajudan Bupati Bekasi nontaktif (Neneng Hasanah Yasin), Agus Salim (32) ajudan pribadi Bupati Bekasi, dan Asep Efendi (39) wiraswasta.
Kemudian, Kusnadi Indra Maulana (43) staf Analis Bidang Tata Ruang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi, dan Marfuah Afwan (30) Kasubag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi dan mantan sekretaris pribadi (sekpri) Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Dalam sidang itu mantan ajudan Neneng, Acep Abdi Eka Pradana mengungkapkan, James Riady pernah datang bersama rombongan ke rumah Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin. Meski tidak tahu persis kapan hal itu terjadi, namun ia memastikan petinggi PT Lippo datang siang hari.
Awal mulanya, saat bertugas, ia mendapatkan telefon dari nomor tak dikenal menginformasikan bahwa James Riady akan datang. Kabar itu langsung dilaporkan kepada Neneng Hasanah Yasin.
"Pas di rumah Ibu (Neneng Hasanah Yasin) ada yang menghubungi saya mau menghadap ke Ibu. Bilangnya Pak James Riady bilangnya. Saya laporkan ke beliau (Neneng Hasanah Yasin) lalu dipersilakan datang," terang Acep dalam persidangan.
Berselang waktu sekitar 30 menit setelah telefon itu, James Riady dan rombongan datang. Namun, hanya ada dua orang yang menemui langsung Neneng Hasanah Yasin. Acep mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan antara mereka bertiga.
"Yang ketemu (Neneng Hasanah Yasin) dua orang, sisanya nunggu di luar. Saya enggak itung," ucapnya.
Saat ditanya orang selain James Riady yang masuk bertemu Neneng itu adalah Billy Sindoro, Acep lagi-lagi mengaku tidak ingat. Dalam dakwaan Billy sendiri, disebutkan kedatangan James dan Billy untuk membahas proyek Meikarta.
Usai sidang, salah seorang Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), I Wayan Riyana menyatakan akan memanggil James Riady terkait pertemuan dengan Neneng Hasanah Yasin.
"Kami akan menggali kepentingan datangnya James Riady ke rumah Neneng di persidangan selanjutnya. Tadi dari keterangan ini kan tidak tahu, dari bupati kan menerangkan memang hanya kunjungan silaturahim setelah melahirkan," ucapnya.
"Kalau dari dakwaan kami James Riady hanya datang berjunjung tapi selebihnya kan ada gerakan untuk pengurusan perizinan ini. Kami Akan kami panggil (James Riady) sebagai saksi," tambah Riyana.
Adapaun saksi yang dihadirkan dalam persidangan kali ini untuk berkaitan dengan penerimaan uang-uang oleh Bupati Neneng Hasanah Yasin. Pasalnya, dalam sidang sebelumnya, Neneng mengaku penerimaan uang tidak langsung olehnya, ada yang melalui ajudan.
"Kepala dinas menyerahkan kepada ajudan dan kemudian ajudan yang menyerahkan ke Bupati. Tadi juga sudah diterangkan oleh ajudan bahwa memang membenarkan ada penyerahan oleh Kepala Dinas PUPR, E Yusuf Taufik, Sahat, tadi kan sudah jelas," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Windy dicecar soal kedekatannya dengan Sekretaris nonaktif Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Windy Idol dan Riris Riska dicecar soal penggunaan uang hasil suap pengurusan perkara di MA oleh Hasbi Hasan.
Baca SelengkapnyaRachland Nashidik yang merupakan politikus Demokrat diperiksa di Gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaNayunda sempat dititipkan oleh SYL agar bekerja di Kementan dan digaji Rp4 juta perbulan.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej hadir dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI
Baca Selengkapnya