Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernak pernik sambut gerhana matahari di berbagai wilayah Indonesia

Pernak pernik sambut gerhana matahari di berbagai wilayah Indonesia Ilustrasi gerhana matahari. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Masyarakat di sebagian wilayah Indonesia akan menyaksikan langsung fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi pada Rabu (9/3) pagi. Berbagai persiapan dilakukan masyarakat demi menyaksikan gerhana matahari yang terbilang langka itu.

Di berbagai daerah punya cara tersendiri untuk menyambut gerhana matahari total.

Di antaranya animo masyarakat memburu kacamata gerhana sampai kehabisan, para peramal Suku Dayak hadir ikut menerawang fenomena gerhana matahari. Selain itu gerhana matahari total juga bertepatan dengan dua Hari Raya.

Berikut pernak pernik sambut gerhana matahari, seperti dihimpun merdeka.com, Rabu (9/3):

gerhana matahari

Warga berburu kacamata gerhana matahari

Momentum langka gerhana matahari total dimanfaatkan dengan baik oleh Siti Khopsoh. Ibu rumah tangga yang tinggal di Soropadan, Depok, Sleman, itu sudah dua bulan berjualan kacamata gerhana dan meraup omzet hingga Rp 120 juta."Kita jualnya online saja. Kalau mau beli bisa pesan dulu. Kita jualan karena bapak kebetulan juga jualan barang-barang astronomi," kata Siti.Siti mulai berjualan sejak 21 Januari melalui daring. Sebagian besar pembelinya justru dari luar Yogyakarta."Dari Ternate, dari Papua, dari mana-mana. Karena jualnya online, jadi se-Indonesia bisa beli," beber Siti.Siti mengaku dibantu suami dan dua pegawainya memproduksi kacamata gerhana itu secara mandiri. Hanya saja dia mesti membeli bahan baku utama, yakni filter kacamata, buat memungkinkan bisa melihat gerhana.Ada tiga bentuk kacamata dijual Siti. Yaitu kacamata gerhana, kartu gerhana dengan satu filter, dan kipas dengan dua filter. Harganya dijual mulai Rp 25 ribu buat yang bentuk kartu, dan Rp 50 ribu yang jenis kacamata dan kipas."Kalau total terjual 3.500 kacamata. Omzetnya tinggal dikalikan saja dengan harganya. Kita produksi sendiri, hanya filternya itu kan impor," terang Siti.Siti menilai larisnya kacamata lantaran fenomena gerhana matahari ini sangat langka. Sehingga banyak orang tidak ingin melewatkannya."Ya Alhamdulillah bisa dapat untung. Tapi kan ini pas ada momentum saja. Jarang kan ada gerhana matahari," ucap Siti.

kacamata gerhana matahariBahkan di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kacamata gerhana ludes terjual. Warga pun kecewa lantaran kehabisan.Indri, seorang warga Toboali, Kabupaten Bangka mengaku kesulitan mencari kacamata gerhana, padahal dirinya sudah jauh-jauh menempuh waktu 3 jam dari Bangka ke Pangkal Pinang datang ke toko ternyata stok kacamata tersebut sudah habis terjual. "Kita sudah cari ke mana-mana, baik toko-toko yang ada di Toboali Kabupaten Bangka Selatan maupun di Pangkal Pinang. Namun tidak menemukan kacamata GMT," kata Indri."Kita bingung harus mencari kacamata GMT ke mana lagi karena di mana-mana tidak ada. Sedangkan kita tidak mau ketinggalan menyaksikan momentum GMT," sambung Indri.Menurut Indri, kacamata GMT merupakan sarana penting untuk menyaksikan gerhana matahari total langka ini. Karena untuk dapat menyaksikan GMT hanya 33 tahun sekali.

Para peramal suku Dayak ikut saksikan dan ramal gerhana matahari

Sejumlah peramal suku dayak Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah ikut hadir pada acara penyambutan gerhana matahari total pada Rabu (9/3). Nantinya pemerintah setempat juga akan mengadakan pesta rakyat dan pagelaran budaya."Peramal tersebut akan meramalkan apakah gerhana matahari total membawa kebaikan atau keburukan bagi Indonesia, khususnya provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah, Yuel Tenggara.Yuel menambahkan, bila dalam ramalan itu nantinya banyak membawa keburukan, maka langkah apa yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah setempat agar tidak terjadi petaka."Jadi, selain sejumlah peramal, kita juga mempersiapkan 'orang balian' atau sejenis prosesi adat pembuang sial," ungkap Yuel.Sejumlah peramal yang dilibatkan Disbudpar Kalteng itu juga nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat setempat, atau turis domestik dan mancanegara. Untuk melihat seperti apa perjalanan kehidupannya di masa mendatang.Lebih jauh Yuel memaparkan, orang yang ingin diramal oleh peramal handal suku Dayak nantinya duduk di sebuah gong yang telah disediakan. Setelah itu, peramal akan melihat dengan kebatinan orang yang akan diramal tersebut."Peramal ini akan berada di Bundaran Besar Palangkaraya yang menjadi pusat menyambut gerhana matahari total. Tapi perlu dipahami, kita sebagai manusia tetap harus lebih percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ramalan ini kan lebih kepada prediksi yang mungkin bisa terjadi," tutur Yuel.

Fenomena gerhana matahari bertepatan dengan hari Raya Nyepi

Ketua Adat Banjar Santhi Muara Dipa Kota Bengkulu I Wayan Dharmayana mengatakan gerhana matahari total terjadi bertepatan dengan Hari Raya Nyepi merupakan fenomena alam yang patut disyukuri. Sebab itu umat hindu di Bengkulu tidak boleh menyaksikan secara langsung gerhana matahari total yang terbilang langka ini.Dharmayana bahkan mengimbau umat Hindu di daerah Bengkulu agar tidak menyaksikan gerhana matahari total yang bertepatan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1938."Umat Hindu sedang melakukan Nyepi, jadi sebaiknya tidak ikut mengamati gerhana matahari total besok," pinta Dharmayana.Lebih jauh Dharmayana memaparkan, ada empat pantangan bagi umat Hindu saat melakukan puasa (penyepian), yakni tidak menyalakan lampu atau api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak mengadakan rekreasi, bersenang-senang atau hura-hura (amati lelanguan) dan tidak bekerja atau melakukan kegiatan (amati karya).Dengan alasan itu, umat Hindu tidak disarankan untuk mengamati gerhana matahari yang diperkirakan terjadi pada Rabu (9/3), pukul 06.00 WIB."Pengamatan gerhana bertepatan dengan mulainya Hari Suci Nyepi yang dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung selama 24 jam," jelas Dharmayana.

Gerhana matahari bertepatan dengan Tahun Baru Batak

Gerhana Matahari Total (GMT) bukan hanya berbarengan dengan Hari Suci Nyepi umat Hindu, Namun tahun baru Bangsa Batak juga akan jatuh besok Rabu (9/3)."Berdasarkan sistem penanggalan panjujuron ari yang kita dapat turun-temurun, memang besok adalah tahun baru Bangsa Batak," ujar Monang Naipospos, tokoh masyarakat Batak.Monang mengaku tidak mengetahui kenapa tahun baru Batak kali ini bersamaan dengan gerhana matahari. Bahkan, waktunya bersamaan dengan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka.Dia pun tidak punya catatan apakah tahun baru Bangsa Batak bersamaan dengan gerhana matahari pernah terjadi sebelumnya."Terserah orang mau menerjemahkannya kejadian sebagai apa," tegasnya.Bangsa Batak menggunakan penanggalan berdasarkan revolusi bulan. Ada 30 nama hari dalam sebulan. Satu tahun terdiri dari 12 bulan, dan menjadi 13 bulan setiap 4 tahun, jelas Monang.Monang menegaskan, tidak ada ritual khusus pada tahun baru ataupun gerhana matahari.  "Kita juga ada ritual sekitar hari hurung bulan terakhir (hurung) yang jatuh pada 7 sampai 8 Maret ini. Itu merupakan hari terakhir setiap tahun. Kita banyak pantangan pada hari itu dan lebih banyak merenung menjelang tahun baru," bebernya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Merawat Tradisi Lebaran di Penjuru Indonesia
Merawat Tradisi Lebaran di Penjuru Indonesia

Tradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
Mitos Gerhana Bulan, Tanda Malapetaka hingga Larangan bagi Ibu Hamil
Mitos Gerhana Bulan, Tanda Malapetaka hingga Larangan bagi Ibu Hamil

Mitos gerhana bulan hanya bentuk budaya yang berkembang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"

Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran

Baca Selengkapnya
Mitos Gerhana Matahari dan Fakta di Baliknya, Menarik Diketahui
Mitos Gerhana Matahari dan Fakta di Baliknya, Menarik Diketahui

Sebagai fenomena alam yang jarang terjadi, kehadiran gerhana matahari kerap memunculkan mitos unik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!
FOTO: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Menyapa Jakarta Siang Ini, Simak Dampaknya!

Fenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dibongkar BMKG, Alasan Kemunculan Dua Matahari di Langit Mentawai Sumatera Barat
VIDEO: Dibongkar BMKG, Alasan Kemunculan Dua Matahari di Langit Mentawai Sumatera Barat

Menurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog

Baca Selengkapnya
Bikin Ibu-ibu Full Senyum, Panitia 17 Agustusan di Lebak Siapkan Hadian Perabot Rumah Tangga untuk Pemenang
Bikin Ibu-ibu Full Senyum, Panitia 17 Agustusan di Lebak Siapkan Hadian Perabot Rumah Tangga untuk Pemenang

Di Kabupaten Lebak, warganya memiliki ide hadiah kreatif berupa perabot rumah tangga untuk menarik minat partisipasi peserta

Baca Selengkapnya
Serunya Mendaki Gunung Halau-Halau Kalsel, Jalurnya Menantang tapi Bikin Puas saat Tiba di Puncak
Serunya Mendaki Gunung Halau-Halau Kalsel, Jalurnya Menantang tapi Bikin Puas saat Tiba di Puncak

Gunung Halau-Halau bisa jadi pilihan tepat untuk merayakan HUT RI ke-79

Baca Selengkapnya
Peringati Malam Satu Suro, Begini Keseruan Warga Boyolali Adakan Tradisi Sedekah Merapi
Peringati Malam Satu Suro, Begini Keseruan Warga Boyolali Adakan Tradisi Sedekah Merapi

Tradisi ini digelar sebagai bentuk doa agar terhindar dari bencana dan selalu diberi hasil alam melimpah.

Baca Selengkapnya
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan

Baca Selengkapnya
Kapan Gerhana Matahari Total 2024? Begini Penjelasan dan Jadwalnya
Kapan Gerhana Matahari Total 2024? Begini Penjelasan dan Jadwalnya

Gerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menikmati Hujan Meteor Malam Ini Dengan Mata Telanjang
Menikmati Hujan Meteor Malam Ini Dengan Mata Telanjang

Hujan meteor merupakan fenomena langka yang tidak setiap hari bisa dilihat. Jangan lupa meluangkan waktu untuk melihat keindahan karya Tuhan yang satu ini ya.

Baca Selengkapnya