Pernyataan Donald Trump dinilai bisa buat harga minyak naik tinggi
Merdeka.com - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang Yerusalem dipastikan akan berdampak kepada ekonomi dunia termasuk Indonesia. Karena ini harus diambil sebuah sikap guna mewaspadai timbulnya pengaruh eksternal bagi ekonomi nasional.
Pakar Ekonomi Raden Pardede mengatakan, pernyataan Trump dapat berimbas terhadap situasi politik dan ekonomi di Asia, khususnya Asia Tengah dan Asia Timur. Tentu negera-negara Timur Tengah tidak akan tinggal diam dengan kondisi sekarang ini.
"Trump itu bisa menjadi sumber volatilitas, contohnya yang terjadi di Timur Tengah. Apa yang akan terjadi nantinya. Ke arah mana nanti? Nggak tahu, bagaimana kalau tiba-tiba Timur Tengah melakukan tindakan seperti dahulu. Misalkan minyak jadi naik tinggi?" kata Raden Pardede dalam Diskusi Outlook Stabilitas Sistem Keuangan 2018 di Hotel Atria Kota Malang, Senin (11/12).
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Kenapa Pertamina harus membeli dolar? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Jika harga minyak naik akibat reaksi negara-negara Timur Tengah, maka dipastikan akan berdampak pada dunia, termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan pengimport minyak, yang secara ekonomi akan berdampak pada situasi politik dan ekonomi dalam negeri.
"Persoalannya juga termasuk buat Indonesia. Indonesia juga importir minyak kan. Jadi pengaruhnya ke kita berat. Pada saat yang sama, kalau kita tidak bisa menyesuaikan harga di dalam negeri dengan BBM dinaikkan, protes. Kan tambah sulit," tambahnya.
Raden Pardede juga melihat kemungkinan terjadinya krisis politik lebih lanjut yang bergeser ke Korea. Jika terjadi, tidak bisa dipungkiri negara-negara di Asia akan mengambil sikap.
"Demikian juga seandainya terjadi perang di Korea, kita tidak pernah tahu, tapi kalau benar itu terjadi apa China tinggal diam? We don't know? Kalau China tinggal diam, kemudian Jepang ikut kan perekonomian kita juga akan kena," tegasnya.
Kata Pardede, ketergantungan Indonesia terhadap China dan Jepang lumayan tinggi. Bahkan ketergantungan Indonesia sendiri lebih tinggi ke Asia dibandingkan ke Amerika Serikat.
"Jadi bukan ke Amerika-nya bergantung, tetapi kepada China dan Jepang sebagai importir dari barang-barang kita," terangnya.
Sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani agar hati-hati dan waspada terhadap guncangan ekonomi dari luar dinilai sudah sangat tepat. Karena indikator lokal semuanya dinilai cukup kuat, dengan target pertumbuhan sekitar 5,2-5,4 persen.
"Jadi stabilitas itu menjadi kata kunci sekarang ini. Bagaimana kita tumbuh 5,4 persen tetapi kita bisa tetap stabil, itu kuncinya," tegasnya.
Kondisi dalam negeri tidak terlihat adanya guncangan signifikan, dan relatif dapat diatasi. Meskipun ada risiko-risiko yang harus dihadapi memang seharusnya terjadi.
"Yang sulit adalah kalau ada risiko dari luar negeri. Itu kan di luar kontrol kita. Karena itu kalau ada risiko ancaman luar negeri, respon kita yang harus cepat. Bersamaan harus segera memistigasi risiko itu sekecil apapun," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca Selengkapnya35 persen impor minyak Indonesia disebutnya berasal dari Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca Selengkapnya