'Pernyataan Fahri Hamzah anggota DPR bloon benar, tak perlu heboh'
Merdeka.com - Pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut anggota parlemen rada-rada bloon mendapat kecaman publik. Namun pernyataan itu dinilai memang apa adanya sehingga tak perlu buat heboh.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Budyatna menilai, memang anggota DPR terpilih bukan hanya karena kecerdasannya saja, sehingga tak jarang banyak anggota DPR yang terlihat rada-rada bloon. Pernyataan Fahri itu, kata dia tidak perlu membuat DPR heboh.
"Meski alasan dia mengatakan itu karena rencana pembangunan gedung baru yang saya sendiri tidak setuju, tapi pernyataan bahwa banyak anggota DPR itu yang bloon saya sepakat, karena itu memang kenyataannya dan anggota DPR tidak perlu heboh dengan pernyataan seperti itu. Itu seharusnya menjadi auto kritik bukan malah gaduh," ujar Budyatna saat berbincang, Rabu (19/8).
-
Kenapa Anggota DPR periode 2024-2029 tidak mendapat Rumah Jabatan? Kondisi rumah yang sudah tua dengan anggaran pemeliharannya sudah tidak balance, dan kalau dalam bentuk tunjangankan lebih fleksible,' kata Indra, saat dihubungi merdeka.com.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Mengapa pembangunan gedung tinggi dihentikan? Namun hal tersebut terhenti karena ada beberapa pertimbangan, kekhawatiran terhadap keselamatan dan kendala izin pemerintah setempat.
-
Kenapa DPR nilai efek jera belum optimal? 'Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukuman yang berat, biar jera semuanya. Jangan sampai karena masih remaja atau di bawah umur, perlakuannya jadi lembek. Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini,' jelasnya.
-
Kenapa Bali tidak punya gedung tinggi? Selain karena alasan mempertahankan tradisi, masyarakat di Bali juga meniadakan pembangunan gedung tinggi agar kelestarian alam bisa tetap terjaga.
-
Kenapa rumah Pratama Arhan direnovasi? Namun, seiring dengan kesuksesan karir Arhan yang semakin cemerlang, rumah tersebut telah mengalami perubahan yang luar biasa.
Banyak faktor yang mempengaruhi terpilihnya seorang anggota DPR, lanjut dia, tapi yang jelas faktor kecerdesan bukanlah menjadi pilihan para pemilih pada pemilu lalu. "Faktornya banyak, ada popularitas, ada kecurangan, ada ketidaberesan KPU dan bawaslu, ada money politic, para orang pintar tidak mau menjadi politisi, dan masih banyak lagi faktor lainnya. Yang jelas kecerdasan bukan menjadi dasar masyarakat memilih wakilnya," tambahnya.
Terkait gedung baru yang direncanakan dibangun, menurut Budyatna, boleh saja, tapi membangun itu harus sesuai dengan kebutuhan. Rasanya aneh kata dia, jika pimpinan DPR memaksakan untuk membangun gedung baru kalau anggota DPR masih banyak yang bodoh. Kalaupun dibutuhkan pembangunan gedung itu sebaiknya dilakukan bertahap.
"Kalau memang sudah jujur mengatakan banyak anggota DPR yang bodoh, seharusnya orang-orang bodoh ini tidak perlu diberikan fasilitas yang berlebih karena akan percuma. Cukup saja diberikan kebutuhan sesuai dengan kapasitas mereka. Orang cerdas dengan faslitas yang minim akan terus bisa berkarya, orang bodoh dengan fasilitas full tetap saja tidak bisa menggunakan," tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Adian Yunus Yusak Napitupulu geram atas pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang dinilainya telah menghina anggota DPR dan masyarakat. Menurutnya pernyataan Fahri Hamzah itu keluar saat dia diundang dalam salah satu program televisi swasta.
"Kepada Fahri, saya sarankan untuk belajar bersyukur pada apa yang sudah dimilikinya dengan tidak merendahkan buruh, santri dan lain-lain juga sesama anggota DPR," kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/8).
Selain itu Adian juga mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tidak membiarkan martabat DPR dan 559 anggotanya direndahkan pimpinannya sendiri. Menurutnya hal tersebut akan berisiko pada menurunnya tingkat kepercayaan publik pada DPR.
"Karena bagaimana mungkin orang lain menghormati DPR jika pimpinannya sendiri tidak menghargai anggota dan institusi DPR," tuturnya.
Menurut Adian, pernyataan Fahri itu terkait dengan pembangunan tujuh mega proyek DPR RI. Adian menegaskan kalimat yang diucapkan Fahri telah merusak nama baik anggota DPR.
"(Anggota DPR) dipilih oleh rakyatnya sendiri bukan karena dia cerdas tapi karena rakyat suka dia. Makanya kadang-kadang banyak orang juga datang ke (jadi anggota) DPR ini tidak cerdas. Kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon," kata Adian menirukan apa yang disampaikan Fahri.
Adian menyatakan Fahri bukan hanya merendahkan sesama anggota DPR termasuk dari partainya sendiri, tapi juga menghina DPR sebagai Iembaga tinggi negara.
"Bahkan, Fahri bisa dikata menghina puluhan juta rakyat yang memilih mereka," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengaku pihaknya akan tetap mengikuti aturan MD3 dan memang tidak tertarik dengan kursi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaPuan enggan menjelaskan secara detail saat dipertegas mengenai RUU MD3 yang saat ini sudah masuk dalam daftar prolegnas prioritas.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menyatakan pimpinan DPR tak pernah ada wacana untuk merevisi MD3.
Baca SelengkapnyaRapat yang digelar ini diketahui hanya beda sehari pascaputusan MK terkait Pilkada.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memaklumi jika ada aspirasi pemakzulan dari masyarakat yang diterima Mahfud
Baca Selengkapnya"Saya enggak tahu karena hak angket itu bukan urusan paslon ya, itu urusan partai," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaBahkan, penambahan jumlah menteri juga belum dibahas oleh Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMahfud MD kesal dengan langkah Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ngebut bahas RUU Pilkada setelah adanya putusan MK
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini karena banyak anggota DPR tidak hadir.
Baca Selengkapnya"Enggak ada guna, laporannya lecehkan kita seolah-olah tak ada persoalan," tegas Anggota Komisi VI DPR, Deddy Sitorus.
Baca SelengkapnyaKomisi baru tersebut meliputi Energi, Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Selain itu, komisi 13 meliputi soal Hukum, Reformasi, dan HAM.
Baca Selengkapnya