Pernyataan Gubernur NTT Soal TKI Ilegal Meninggal Dinilai Tidak Manusiawi
Merdeka.com - Baru-baru ini Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengeluarkan pernyataan kalau ada pekerja imigran ilegal yang sukses harus disyukuri, dan meninggal dunia harus dikubur. Pernyataan Viktor tersebut menuai kecaman dan dianggap tidak berperikemanusiaan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kupang.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan (GerMas) PMKRI Kupang, Alexius Easton Ance mengatakan, ada beberapa poin penting yang bisa dimaknai dari peryataan Viktor tentang persoalan TKI di Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, dari sisi kemanusiaan pernyataan itu terimplisit makna bahwa gubernur sama sekali tidak mempunyai rasa empati, terhadap sesama manusia. Apalagi dalam konteks ini, maksud yang dikatakan oleh gubernur Viktor itu adalah rakyatnya sendiri.
-
Dimana petugas imigrasi meninggal? Kronologi Petugas Imigrasi Tewas Didorong WN Korea di Apartemen Tangerang Polisi membongkar kasus tewasnya seorang petugas imigrasi inisial TFF atau TS yang terjatuh dari lantai 19 apartemen kawasan Parung Jaya, Karang Tengah, Kota Tangerang, Jumat (27/10).
-
Bagaimana petugas imigrasi tewas? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang mendorong petugas imigrasi? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
"Bagaimana mungkin, di tengah duka yang dialami oleh keluarga korban human trafficking di Nusa Tenggara Timur, yang jumlahnya sudah sama dengan angka kematian TKI tahun 2018, yakni sebanyak 105 orang, lantas mengeluarkan pernyataan yang begitu menyayat hati? Pernyataan itu adalah representasi dari apa yang dikatakan oleh Thomas Hobes, 'homo Homini Lupus; manusia adalah serigala bagi sesamanya' karena pernyataan itu sangat tidak manusiawi," protes Alexius, Jumat (29/11).
Selain itu, pernyataan itu terimplisit pula gubernur mau menyatakan kepada rakyat NTT, tentang ketidakmampuannya memaksimalkan kerja seluruh stakeholder, agar mengatasi berbagai macam problematika yang telah lama menggurita di provinsi ini, khususnya masalah TKI.
"Berbicara tentang Nusa Tenggara Timur, itu berbicara tentang banyak masalah. Nusa Tenggara Timur itu diidentik dengan kemiskinan, SDM rendah, pengangguran, trafficking, masalah Infrastruktur, dan persoalan lainnya yang telah lama menggerogoti daerah ini, sehingga kehadiran dari gubernur Viktor, dengan propaganda politik yang katanya mampu membawa daerah ini keluar dari lingkaran banyaknya persoalan menjadi harapan dari masyarakat," kata Alexius.
Gubernur harusnya melihat ini sebagai persoalan yang serius dan menjadi fokus perhatian yang utama. Terlepas dari para TKI yang meninggal itu berstatus Legal atau ilegal, namun satu hal yang pasti bahwa keberangkatan mereka keluar negeri itu karena tidak terpenuhinya kebutuhan hidup mereka di dalam negeri, khususnya di NTT.
"Hal ini bisa terlihat meningkatnya angka kematian TKI asal Nusa Tenggara Timur, dalam waktu yang bersamaan indeks pembangunan pun sangat rendah. Data Badan Pusat Statistik tahun 2019 menunjukan, angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur, sebesar 21,09 persen meningkat 0,06 persen dibanding tahun 2018. Angka pengangguran dari tahun 2018 sebesar 76,300 meningkat 78.500 pada 2019. Angka persoalan stunting masih sangat tinggi yaitu 42,6 persen," katanya.
Sebelumnya Viktor kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial, mengenai pekerja migran.
Kali ini, gubernur Viktor mengecam para buruh migran yang bekerja ilegal di negeri orang. Menurutnya, jika sukses disyukuri dan meninggal dikubur.
"Yang ilegal kalau dia meninggal di sana ya sudah kita siap kubur saja, mau apalagi? Itu yang ilegal kita tidak tahu darimana," kata Viktor, ketika meluncurkan kampung Cendana, di Bolok Kabupaten Kupang, Rabu (27/11).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaYuvinus diketahui berperan sebagai perekrut, yang telah mengirim puluhan pekerja ilegal ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaViktor ingin NTT kembali memiliki banyak peternakan sapi. Bukan cuma sarjana saja yang dilahirkan dalam dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaPemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.
Baca SelengkapnyaJenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia juga mengapresiasi langkah Polri yang dalam 1,5 bulan terakhir menggagalkan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, melalui jalur resmi.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia meragukan jiwa nasionalisme para Warga Negara Indonesia (WNI) yang pindah kewarganegaraan.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaKeterlibatan oknum TNI-Polri hingga pegawai pemerintah membuat praktik bisnis penempatan PMI ilegal keluar negeri sulit diberantas.
Baca SelengkapnyaMenteri PPMI Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ragu memangkas para penyalur tenaga kerja migran nakal.
Baca Selengkapnya