Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Persempit kesenjangan sosial agar bibit radikalisme tak tumbuh subur

Persempit kesenjangan sosial agar bibit radikalisme tak tumbuh subur Yudi Latief tengah. ©2017 Merdeka.com/supriatin

Merdeka.com - Kepala Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) Yudi Latief berharap para mantan narapidana terorisme (napiter) dapat diterima di tengah masyarakat. Selain itu mereka juga harus diberi ruang beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Kesenjangan sosial yang terlalu lebar harus dipersempit agar bibit radikalisme yang ibarat ranting-ranting kering mudah terbakar tidak mudah tersulut api," kata Yudi dalam keterangannya, Rabu (7/3).

Tidak hanya pemerintah, Yudi pun meminta para pengusaha bisa membantu mempersempit kesenjangan itu. Menurutnya, isu kesenjangan sosial jika dibiarkan terlalu lebar akan banyak menimbulkan konflik.

"Jangan hanya pemerintah, swasta harus ikut terlibat dalam program capacity building terhadap mantan napiter dan korban. Utamanya dalam penyediaan lapangan pekerjaan," tuturnya.

Selanjutnya, ungkap Yudi, karena aksi terorisme ada kaitannya dengan relasi politik di masa lalu, ia berpesan para elite di negara ini tidak menjadikan politik sebagai alat kepentingan jangka pendek. Yudi mengatakan ketika kepentingan tercapai para elite bisa damai, tapi 'limbahnya' di masyarakat tidak mudah dibersihkan.

"Begitu elite sudah bisa bersalaman, konflik di bawah belum tentu berakhir. Jadi hati-hati menggunakan trik-trik atau manuver politik yang berpotensi mengadu domba, mobilisasi, persekusi, dan saling serang menimbulkan korban yang akan melahirkan dendam baru, yang akan mengembangbiakkan terorisme di masa mendatang," jelasnya.

Yudi mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mempertemukan mantan narapidana terorisme (napiter) dan korban (penyintas) dalam 'Silaturahmi Kebangsaan (Satukan) NKRI'. Menurutnya, ini sebuah cara untuk menghilangkan dendam sekaligus mencegah terjadinya aksi-aksi terorisme.

"Dengan begitu mereka bisa saling berempati melihat bagaimana kondisi korban, tapi di sisi lain korban juga bisa memahami bahwa aksi-aksi terorisme itu mempunyai akar sosial sebagai penyebabnya," ujar Yudi.

Menurut Yudi, dengan terjadinya silaturahmi itu, diharapkan para mantan napiter benar-benar tersadar dan menyadari kesalahan masa lalunya. Artinya mereka akan menyadari daripada meneruskan atau mengulang aksi-aksi kekerasan yang menimbulkan penderitaan, lebih baik melakukan upaya yang lebih produktif dengan meningkatkan ilmu pengetahuan.

"Daripada membuat aksi-aksi yang hanya akan menimbulkan masalah baru, lebih baik mari bangkit bersama menyelesaikan masalah penanggulangan terorisme ini. Saya kira cara BNPT ini sangat brilian," terangnya.

Ia menilai, silaturahmi seperti itu lebih baik digelar secara terbuka daripada diam-diam yang nantinya menimbulkan kesalahpahaman satu dengan yang lain. Dengan dibuka bisa saling memahami, merasakan, dan saling membantu.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Ajak Mantan Napi Teroris jadi Peternak hingga Petani
Mentan Amran Ajak Mantan Napi Teroris jadi Peternak hingga Petani

Langkah ini bertujuan untuk membantu perekonomian sekaligus menekan berkembangnya pemahaman terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Momen 72 Narapidana Teroris Sumpah Setia NKRI di Lapas Gunungsindur
Momen 72 Narapidana Teroris Sumpah Setia NKRI di Lapas Gunungsindur

Ikrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya
23 Narapidana Teroris Asal Rutan Cikeas Dipindah ke Lapas di Jawa Timur, Berikut Rinciannya
23 Narapidana Teroris Asal Rutan Cikeas Dipindah ke Lapas di Jawa Timur, Berikut Rinciannya

Ke-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim

Baca Selengkapnya
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara

Yusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya