Persentase Jaga Jarak di Bawah 50%, Norma Sosial dan Mispersepsi OTG Jadi Penyebab
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan UNICEF dan AC Nielsen pada Agustus lalu menunjukkan bahwa dari 3 perilaku yang seringkali digaungkan dalam upaya pencegahan Covid-19 (3M). Jaga jarak merupakan perilaku yang memiliki persentase praktik paling sedikit yaitu hanya 47 persen.
Jumlah ini cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan dua perilaku lain yaitu memakai masker dan cuci tangan yang masing-masing memiliki persentase 71 persen dan 72 persen. Survei ini dilakukan pada 6 wilayah di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Menurut Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja, ada dua aspek yang menjadi alasan utama masyarakat tidak melakukan jaga jarak. Kedua aspek ini adalah norma sosial dan mispersepsi tentang orang tanpa gejala (OTG).
-
Bagaimana cara mencegah remaja jompo? Cara mencegah remaja jompo dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti: Berolahraga secara rutin. Olahraga dapat meningkatkan massa otot dan tulang, membakar lemak tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi stres.
-
Kapan metode 50/30/20 mulai diterapkan? Dilansir dari Forbes, sederhananya metode tersebut akan memecah pendapatan menjadi tiga komponen utama.
-
Apa itu metode 50/30/20? Lebih detail, metode ini merupakan perencanaan keuangan yang membagi pendapatan bersih menjadi tiga kategori utama. Hal ini terdiri dari 50% kebutuhan, 30% keinginan, dan 20% tabungan serta pembayaran hutang.
-
Usia berapa peluang hamil paling tinggi? Pada awal usia 20-an, peluang untuk hamil berada pada puncaknya.
-
Siapa yang rentan terkena Alzheimer di usia muda? Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum dan biasanya terkait dengan penuaan. Namun, dalam beberapa kasus, Alzheimer dapat menyerang pada usia yang lebih muda, yang sering kali dikenal sebagai Alzheimer dini.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kanker pada anak muda? Meskipun skrining dini atau lebih sering mungkin tidak selalu menjadi solusi untuk deteksi atau pencegahan dini kanker, pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko dan pengembangan strategi pencegahan yang efektif menjadi krusial.
"Khusus untuk jaga jarak yang paling kecil di antara yang lain, kita dapatkan ternyata ada aspek norma sosial, dan yang kedua mispersepsi. Norma sosial misalnya 'orang lain yang mendekat kok bukan saya', 'enggak enak kalau menjauh dari orang', 'semua juga tidak jarak, ngapain saya jaga jarak?' jadi aspek norma, bagaimana orang lain berperilaku," ujarnya saat menjadi pembicara di siaran langsung Youtube Lawan Covid19 ID pada Rabu (4/11).
"Ini mispersepsi nih, 'saya sehat tidak ada virus, mereka sehat tidak ada virus. Ngapain kita harus jaga jara'. Jadi kelihatannya konsep tentang OTG bahwa di mana orang itu walau kelihatan sehat bugar tapi bisa menyaluri penyakit rasanya belum betul-betul masuk di benak orang," imbuhnya.
Survei ini juga menunjukkan bahwa meski persentase mencuci tangan dan memakai masker mencapai lebih dari 70 persen, persentase masyarakat yang melakukan ketiga perilaku pencegahan atau 3M hanyalah sebesar 31,5 persen dan yang tidak melakukan perilaku pencegahan sama sekali mencapai 9,3 persen.
Jika dilihat berdasarkan usia, rentang usia 15-17 tahun memiliki persentase yang paling rendah dalam praktik ketiga perilaku pencegahan (3M) yakni sebesar 20 persen, sedangkan rentang usia yang memiliki persentase tertinggi dalam penerapan 3M adalah 50-54 tahun yakni 41,30 persen.
Menanggapi hal ini, UNICEF mengingatkan kembali bahwa 3M harus dilakukan secara berbarengan.
"Perilaku ini kan sebenarnya ga bisa dilakukan sendiri-sendiri. Untuk terjadinya pencegahan penularan kita harus melakukan ketiga perilaku ini. Jadi ga bisa cuma pakai masker dan tidak cuci tangan. Harus satu paket. Jadi cuci tangan juga, pakai masker, dan jaga jarak," ujar UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri pada kesempatan yang sama.
Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaUsia seseorang sangat mempengaruhi peluang dan keberhasilan kehamilan. Ketahui usia paling idealnya.
Baca SelengkapnyaSemakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.
Baca Selengkapnyadua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSurvei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.
Baca Selengkapnya