Persoalan ekonomi, picu tingginya angka perceraian di Banyumas
Merdeka.com - Kasus perceraian di Banyumas Jawa Tengah dalam tiga tahun terakhir tercatat meningkat. Dari data yang ada di Kantor Pengadilan Agama pada tahun 2014, tercatat 3.196 pasangan mengajukan gugat cerai.
Humas Kantor Pengadilan Agama Purwokerto, Syahrial menyebut jumlah perceraian tersebut melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya. "Jumlahnya sangat tinggi peningkatannya dibanding tahun sebelumnya yang hanya 800-an kasus," katanya, Rabu (12/8).
Sementara itu, Kantor Pengadilan Agama Purwokerto hingga Juli 2015 mencatat pasangan yang mengajukan gugat cerai sudah mencapai 1.500 pasangan. Dari jumlah tersebut, mayoritas kasus perceraian yang terjadi disebabkan faktor ekonomi.
-
Siapa yang digugat cerai? Namun, rasa sayang itu berubah menjadi kekecewaan. Reinaldo Martin merasa kecewa setelah istrinya mengajukan gugatan cerai pada 19 Juni 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Siapa yang menggugat cerai suami mereka? Kabar mengejutkan datang dari dunia selebriti saat Yasmine Ow resmi menggugat cerai Aditya Zoni.
-
Siapa yang mengajukan gugatan cerai? Nisya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dan sidang sudah berlangsung hingga tahap pembuktian.
"Mayoritas gugatan diajukan pihak istri kepada suami karena alasan ekonomi. Karena suaminya dianggap tidak bertanggung jawab karena tidak memberikan nafkah yang cukup," katanya.
Persoalan ekonomi dalam rumah tangga, menurut Syahrial, menjadi penyulut pertengkaran dan kekerasan rumah tangga. Saat ini, diakuinya, pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama untuk melakukan konseling sebelum calon pasangan melanjutkan ke pelaminan
"Usaha ini dilakukan agar pasangan yang nantinya akan menjalani pernikahan sudah siap mental. Sehingga, tidak mudah menyelesaikan persoalan rumah tangga karena faktor ekonomi dengan perceraian," katanya.
Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, pada tahun 2014 angka kemiskinan mencapai 295.482 jiwa atau 18,44 persen dari total penduduk Banyumas yang mencapai 1,6 juta jiwa.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaSyaikhu menyindir terkait adanya pemimpin yang mendorong suami agar istri menggugat cerai.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.
Baca SelengkapnyaTekanan ekonomi hingga penampilan menjadi salah satu faktor "pemerasan" istri terhadap suami di Taiwan.
Baca SelengkapnyaAngka pernikahan di China pun terus mengalami penurunan sejak tahun 2014.
Baca SelengkapnyaPerceraian ternyata bisa terjadi karena alasan-alasan konyol, seperti apa?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaTren ini muncul seiring bantuan finansial yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJanet Counts dari Front Royal, Virginia, dan suaminya Brian menghabiskan kurang dari USD 15.000 atau Rp229 juta untuk pernikahan mereka satu setengah tahun yang
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca Selengkapnya