Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Persuaan singkat Machdar dengan Mohammad Toha saat perang di Bandung

Persuaan singkat Machdar dengan Mohammad Toha saat perang di Bandung Machdar saat melawan penjajah. ©2015 Merdeka.com/Dian Rosadi

Merdeka.com - Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang dimasuki oleh tentara NICA yang datang bersama tentara sekutu sekitar Oktober 1945. Seluruh warga Bandung ketika itu melakukan perlawanan terhadap kedatangan mereka. Akibatnya, peperangan pecah di mana-mana, masyarakat pun bersatu melawan tentara sekutu itu.

Mochammad Machdar yang saat itu masih berumur 17 tahun ikut berperang melawan tentara NICA dan sekutu. Selama rentang waktu 1946 Machdar dipercaya menjadi komandan pleton. Dia bertugas untuk menjaga wilayah Barat dari mulai Babakan Ciparay hingga ke Cililin.

Selama berperang melawan penjajah, Machdar bersama pasukannya terus bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Di sela-sela perjuangannya melawan tentara NICA dan sekutu, Machdar mengaku sempat bertemu dengan Mohammad Toha. Namun Machdar tidak hafal betul mengenai lokasi detail tempat perjumpaannya dengan Toha itu.

"Bapak sedang berada di daerah persembunyian di wilayah Barat. Ternyata di situ ada Mohammad Toha," ujar Machdar kepada Merdeka Bandung saat ditemui di rumahnya Jalan Cibolerang Rt 03/01, Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Rabu (11/11) lalu.

Dalam perjumpaan singkat tersebut mereka sempat menanyakan kondisi dari masing-masing wilayah penjagaan mereka. Baik Machdar maupun Mohammad Toha merupakan pimpinan pasukan. Machdar di wilayah Bandung bagian Barat, sementara Mohammad Toha di wilayah Bandung bagian Selatan.

Dalam perjumpaan tersebut Mohammad Toha sempat berpesan kepada Machdar. "Tetap melaksanakan tugas. Jaga benar-benar sebelah Bandung Barat. Berjibakulah," ujar Machdar menirukan ucapan Mohammad Toha.

Machdar pun mengatakan hal serupa. Dia mengatakan hal yang sama kepada Mohammad Toha.

"Kamu juga jaga wilayah Bandung Selatan betul betul," kata Machdar kepada Toha.

Namun rupanya perjumpaan itu menjadi perjumpaan terakhir antara Machdar dan Toha. Sebab pada 24 Maret, Kota Bandung dibumihanguskan sebagai bentuk perlawanan kepada ultimatum yang dikeluarkan oleh penjajah Belanda (NICA) dan tentara sekutu yang mengharuskan seluruh warga Bandung meninggalkan kota tersebut.

Dalam peristiwa tersebut diketahui Mohammad Toha beserta Mohammad Ramdan diyakini gugur ketika meledakkan gudang mesiu terbesar di Dayeuh Kolot.

"Tak lama dari peristiwa itu bapak tahu bahwa Mohammad Toha gugur dalam peristiwa itu," kenang Machdar.

Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api. Untuk menghormati perjuangan Mohammad Toha dibangunlah sebuah monumen yang berada di daerah Dayeuhkolot. Lokasi monumen berada di tempat bekas lokasi ledakan.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenang Aksi Heroik Mohammad Toha Lindungi Bandung, Gugur usai Ledakkan Gudang Mesiu Belanda
Mengenang Aksi Heroik Mohammad Toha Lindungi Bandung, Gugur usai Ledakkan Gudang Mesiu Belanda

Betapa seramnya peristiwa itu, hingga memunculkan duka lantaran sosok heroiknya berakhir tragis. Toha bersama beberapa pasukan kemerdekaan didapati gugur

Baca Selengkapnya
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan
Sejarah Medan Area, Pertempuran Pemuda Indonesia Melawan Sekutu Pasca Kemerdekaan

Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Kepalkan Tangan Bakar Semangat Prajurit Kostrad, Diberi Pesan Penting!
Jenderal TNI Kepalkan Tangan Bakar Semangat Prajurit Kostrad, Diberi Pesan Penting!

Kasad Jenderal Dudung Abdurachman sampaikan pesan penting kepada prajurit siswa Tamtama Kostrad saat menempuh pendidikan Infanteri.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Pangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting

Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.

Baca Selengkapnya
Mayjen Farid Makruf saat Perwira Muda, Gagah Berbaret Merah Fokus Latihan Menembak
Mayjen Farid Makruf saat Perwira Muda, Gagah Berbaret Merah Fokus Latihan Menembak

Begini potret lawas Mayjen Farid Makruf muda waktu latihan menembak. Pakai baret merah makin gagah.

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang
Sejarah Monumen Simpang Tinju, Simbol Perjuangan Bagindo Aziz Chan di Kota Padang

Kepalan tangan tersebut menjadi simbol perjuangan Bagindo Aziz Chan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya

Ada 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI

Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya