Pertama di Indonesia, Program Studi Pulp dan Kertas di Unri Diresmikan Menristekdikti
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan pembangunan gedung program studi D3 (Vokasi) Teknologi Pulp dan Kertas jurusan Teknik Kimia di Kampus Universitas Riau, Selasa (29/1).
Prodi tersebut tercatat baru pertama akali didirikan di Indonesia. Program itu terwujud berkat kerjasama antara Tanoto Foundation, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan UNRI.
Menristekdikti mengapresiasi investasi dan komitmen RAPP dan Tanoto Foundation dalam mendukung agenda pemerintah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di tengah semakin ketatnya persaingan dunia kerja.
-
Apa yang dilakukan Mohammad Nasih sebelum jadi Rektor? Karier Sebelum menjabat sebagai Rektor Unair, Nasih pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus setempat. Mulai dari Direktur Keuangan Unair (2007-2010), Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam (2011-2015). Saat jadi pucuk pimpinan Program Doktor Ekonomi Islam, ia juga dipercaya sebagai Wakil Rektor II Unair (2010-2015).
-
Kapan Mohammad Nasih terpilih menjadi Rektor Unair? Pada tahun 2015, ia terpilih sebagai Rektor Unair.
-
Dimana Desy Ratnasari kuliah S-3? Desy menjalani ujian S-3 dengan sidang tertutup di Universitas Atmajaya, tempat ia belajar.
-
Siapa Menteri Pendidikan setelah Kemerdekaan? Pasca kemerdekaan Indonesia, jabatan menteri saat itu beberapa dijabat oleh tokoh-tokoh yang kini namanya kurang populer di buku sejarah bahkan di telinga masyarakat.Seperti Menteri Pendidikan, mungkin banyak yang menganggap Ki Hajar Dewantara sebagai sosok utama di bidang pendidikan. Tetapi jangan salah, sosok Todung Sutan Gunung Mulia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Kabinet Sjahrir I dan II.
-
Dimana Desy Ratnasari kuliah S3? Saat ini, ia tengah mengejar gelar doktor di Universitas Indonesia.
-
Siapa yang meresmikan laboratorium? Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, meresmikan Gedung Laboratorium Lingkungan Jawa Barat, di Jalan A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (8/8).
"Kolaborasi yang baik antara pihak swasta dengan universitas dalam mendukung pendidikan, khususnya bidang industri pulp dan kertas. Kami berharap, putra-putri terbaik Indonesia dapat memanfaatkan program dan fasilitas baru ini sehingga mampu menjawab kebutuhan akan sumber daya andal dalam industri pulp dan kertas," ujar Nasir.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menristekdikti, disaksikan oleh Kepala Balitbang Arbaini, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sihol P Aritonang, Global CEO Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo dan Rektor Universitas Riau (UNRI) Aras Mulyadi.
Menurut Nasir, program studi Pulp dan kertas ini tidaklah seperti program studi yang sudah berjalan selama ini. "Ini adalah program studi millenial. Di mana program studi ini dibutuhkan untuk industri di bidang pulp and paper," kata Nasir.
Menurut Nasir, produsen Pulp and paper di Indonesia saat ini masih kalah jauh dibandingkan yang ada di dunia, padahal Indonesia punya potensi yang besar.
"Selama ini pendidikan untuk pulp and paper tidak ada, inilah yang pertama ada di Indonesia. Hasil kerjasama antara PT RAPP, Tanoto Foundation dan Universitas Riau akhirnya sudah ada di Universitas Riau," jelasnya.
Sementara itu, CEO Global Tanoto Foundation J Satrijo Tanudjojo mengungkapkan, program ini sangat tepat, karena Provinsi Riau adalah salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar di dunia. Selain itu, Universitas Riau telah menjalin kemitraan dengan Tanoto Foundation dalam program pengembangan kepemimpinan sejak 2006.
"Diinspirasi langsung oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, kami mendapat amanat untuk merealisasikan program D III Pulp dan Kertas ini sebagai bagian dari komitmen kami terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini selaras dengan filosofi kami bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat terciptanya kesetaraan peluang," kata Satrijo.
Presiden Direktur PT RAPP, Sihol P Aritonang berharap program studi ini dapat melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang industri kertas yang di kemudian hari dapat menjadi penggerak roda ekonomi negeri.
"Hadirnya DIII Pulp dan Kertas ini akan memperkuat korelasi antara kompetensi yang dibangun dunia pendidikan dengan ekspektasi dunia industri demi mendorong peningkatan peluang kerja yang luas," kata Sihol.
Dia juga meminta agar pengembangan Universitas Riau sebagai center of excellence yang mendukung pengembangan human capital untuk industri pulp dan kertas juga akan berkontribusi pada upaya nasional membangun masa depan yang lebih baik.
Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi menyampaikan terima kasih kepada Menristekdikti karena memberikan izin pembukaan prodi baru di Unri tersebut.
"Prodi D3 Teknologi Pulp dan Kertas ini merupakan prodi ke 94 yang ada di Unri. Ini menunjukkan komitmen kami bersama RAPP dan Tanoto Foundation dalam mendukung visi dan misi pemerintah dalam memajukan pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia," kata Aras.
Dukungan fasilitas ruang perkuliahan dari Tanoto Foundation dan PT RAPP ini berupa gedung seluas 2.092 m2 yang terdiri dari 6 ruang kelas, 6 laboratorium penelitian, 2 ruang pertemuan.
Bahkan RAPP juga membangun perpustakaan dan akses langsung ke dunia industri pulp dan kertas serta dukungan dosen-dosen dari kalangan praktisi. Tahun ini, 29 karyawan RAPP telah difasilitasi untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaPak Bas sampai menangis sesenggukan saat mengenang momen 50 tahun yang lalu. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPotret kehangataan Musa Rajekshah saat meresmikan gedung Yayasan Pendidikan Islam Terpadu (YPIT) Aisyah Maksum di Medan
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi menyerahkan jabatan kepada tiga menteri
Baca SelengkapnyaMPLK kali ini dirancang lebih menyenangkan, inovatif dan inspiratif dengan menghadirkan beberapa ahli.
Baca SelengkapnyaJokowi meletakkan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung Universitas Muhammadiyah Berau
Baca SelengkapnyaNusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi di IKN
Baca SelengkapnyaOrang nomor dua di Indonesia berharap peningkatan kualitas fasilitas bisa menjadi momentum dunia pendidikan kreatif digital.
Baca SelengkapnyaSementara jenjang Diploma 3, bekerjasama dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten pada program studi Teknik Proses Industri Petrokimia.
Baca SelengkapnyaMenurut Tito, IKN memberikan banyak kenyamanan salah satunya adalah indeks polusinya yang sangat rendah, berbeda dengan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim bahkan menyusun berbagai proyek strategis seperti pembuatan road map Zero Waste dan Operator Training Simulator (OTS) bersama UGM.
Baca SelengkapnyaPeresmian Rumah BUMN Pekanbaru ini merupakan upaya relokasi agar UMKM dapat terfasilitasi lebih baik.
Baca Selengkapnya