Pertumbuhan ekonomi desa sebagai tolak ukur rakyat sejahtera
Merdeka.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai salah satu pondasi pemerintahan Presiden Jokowi dalam membangun perekonomian secara nasional. Sebab, pertumbuhan ekonomi desa sebagai tolak ukur kesejahteraan rakyat.
Pembangunan ekonomi dari desa untuk kesejahteraan rakyat sudah tepat. Karena, jika muncul sentra ekonomi baru maka perputaran uang semakin meningkat.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Dimana Desa Devisa di Jatim? Jika digabungkan, desa devisa dan calon desa devisa baru di Jatim jumlahnya mencapai 138 desa devisa.
-
Kenapa Desa Devisa penting? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Mengapa Desa Janti memilih mengembangkan sektor wisata? Disampaikan Direktur BUMDes Desa Janti, Danang Joko Wijayanto, adanya pemanfaatan potensi wisata dan UMKM di Desa Janti juga merupakan upaya untuk membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengentaskan kemiskinan.
-
Dimana DKJ akan menjadi pusat ekonomi? RUU DKJ, yang akan menggantikan peraturan lama, memiliki visi untuk menjadikan Daerah Khusus Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
"Kalau sudah ada perputaran uang baru, maka secara otomatis meningkatkan kesejahteraan rakyat. Misalnya dengan adanya dana desa itu kan meningkatkan perekonomian desa," kata Pengamat Politik dari Polcomm Institute, Herry Budianto, Kamis (3/3).
Untuk itu, peningkatan dana desa oleh pemerintah akan merangsang pertumbuhan ekonomi desa, yang secara otomatis meningkatkan perekonomian secara nasional. "Saya secara pribadi sangat setuju dana desa ditingkatkan, semakin besar menurut saya merangsang pertumbuhan ekonomi desa, daripada uang itu beredar di kota," katanya.
Tinggal langkah selanjutnya dilakukan monitoring, bagaimana dana desa itu dapat terserap dengan baik. Selain itu, desa bakal menjadi pusat pertumbuhan dan sasaran investasi.
"Jadi diharapkan pemuda desa tidak akan lagi meninggalkan desanya, ketika perputaran uang itu sudah banyak di desa," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Herry menilai penyaluran dana desa yang dikelola oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sudah tepat sasaran. Salah satu bukti, pembentukan BUMDes dan pembangunan infrastruktur desa.
"Kalau saya lihat semua sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Kalau ada masalah, saya kira itu sudah banyak teriak orang," tandasnya.
Diketahui, pemerintahan Presiden Jokowi akan meningkatkan dana desa menjadi Rp46,9 triliun atau dua kali lipat lebih besar dibanding 2015 sebesar Rp20,7 triliun. Hal itu sebagai bukti kongkret, bahwa Pemerintahan Jokowi menjalankan janjinya untuk membangun ekonomi dari pinggiran dan desa.
Artinya, setiap desa akan mengelola uang secara mandiri sebesar Rp500-800 juta. Bahkan, pemerintahan Jokowi sudah membuat rancangan, tahun 2017 Dana Desa dinaikkan lagi menjadi Rp 81,1 triliun sehingga masyarakat desa sudah bisa mengelola Dana Desa lebih dari Rp1 miliar per desa.
"Ini dari Dana Desa yang baru pertama kali dalam sejarah republik Indonesia. Belum lagi ada Alokasi Dana Desa (ADD) yang besarannya 10 persen dari APBD kabupaten/kota. Sudah jelas dan sangat nyata betapa pemerintahan Jokowi-JK memberikan perhatian penuh kepada desa," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, di Jakarta, Minggu (28/2).
Dana Desa juga terbukti mampu menghidupkan geliat perekonomian desa sehingga punya daya tahan terhadap krisis. Ketika banyak pihak memprediksi masyarakat desa akan kelimpungan ketika terjadi krisis ekonomi global, maupun adanya kenaikan harga BBM tahun 2015, ternyata masyarakat desa tetap punya daya tahan. Hal ini antara lain karena Dana Desa bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan yang bersipat padat karya.
Dana Desa digunakan membangun infrastruktur desa seperti jalan desa, irigasi, sanitasi, jalan usaha tani, embug, dan proyek infrastruktur desa lainnya. Kemudian pembangunan sepenuhnya memaksimalkan potensi desa. Tenaga kerjanya masyarakat desa setempat, bahan baku dari desa setempat, peralatannya juga dari desa, sehingga Dana Desa benar-benar berputar di desa.
"Dana Desa ini benar-benar cash for work dan dirasakan masyarakat dengan program yang sepenuhnya ada di desa. Tidak lagi hanya program pusat yang sekedar menetes ke desa. Kebijakan Dana Desa ini termasuk kebijakan radikal yang diterapkan pemerintahan Jokowi-JK," tandas Menteri Marwan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri menegaskan, penguatan desa perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya urbanisasi.
Baca SelengkapnyaMendagri menggarisbawahi pentingnya peran kepala desa atau lurah sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.
Baca SelengkapnyaAria berharap Kongres Desa ini menjadi pemantik bagi semua stakeholder untuk sama-sama memajukan desa.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah menganggarkan dana desa hingga Rp70 Triliun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.
Baca SelengkapnyaLa Ode menerangkan bahwa sebagai pengampu desa harus bersyukur atas tanggung jawab besar ini.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data kemiskinan BPS penduduk miskin perkotaan telah turun dari 12,2 juta orang pada Maret 2021 menjadi 11,9 juta orang pada September 2022.
Baca SelengkapnyaPenggunaan dana desa juga harus dipertanggungjawabkan secara benar.
Baca SelengkapnyaHarapan Anies agar desa menjadi lebih mandiri demi mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
Baca SelengkapnyaTomy meminta para kepala desa agar mampu mendorong pengelolaan anggaran Dana Desa lebih transparan.
Baca Selengkapnya