Pertumbuhan selaput mata kiri belum maksimal, Novel Baswedan kembali jalani operasi
Merdeka.com - Serangkaian operasi terus dijalani penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, untuk memulihkan kondisi matanya pascadisiram air keras. Rencananya, pada Senin (12/2), Novel dijadwalkan kembali menjalani operasi sejak pagi hingga sore hari.
"Novel akan melalui serangkaian proses hingga operasi tambahan pada mata kiri. Karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Minggu (11/2).
"Sebagai persiapan operasi tambahan besok, hari ini Novel diminta istirahat agar operasi tambahan besok berjalan dengan baik," sambung Febri.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Dijelaskan Febri, operasi tambahan itu diperlukan. Sebab, lanjut Febri, operasi tahap 2 untuk pemasangan artificial kornea belum dapat dilakukan jika pertumbuhan selaput mata belum merata secara keseluruhan.
"Operasi tambahan tersebut akan menggeser selaput yang di tepi untuk menutup bagian tengah yang belum tumbuh, dan akan mengambil kulit di bibir bagian bawah untuk menutup bagian mata yang tepi," jelas dia.
Febri berharap agar semua pihak mendoakan operasi Novel berjalan lancar. "Kami berharap dan mohon doanya agar operasi besok dan perawatan lanjutan terhadap Penyidik KPK, Novel Baswedan berjalan baik. Juga telah ditugaskan dokter KPK untuk mendampingi Novel terkait pelaksanaan operasi tersebut," kata Febri.
Sejalan dengan operasi yang akan dilakukan besok, sambung Febri, sudah 10 bulan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terhitung sejak kejadian April 2017. Namun hingga kini, pelaku belum juga ditemukan.
"Setelah melewati 10 bulan sejak peristiwa terjadi, semoga penanganan perkara ini masih terus dilakukan secara serius. Jika pelaku tidak ditemukan, risiko yang sama tentu dapat terjadi pada seluruh pihak yang bekerja memperjuangkan pemberantasan korupsi," katanya.
Dari hasil koordinasi antara tim yg ditugaskan KPK disampaikan bahwa penyidik Polda masih terus bekerja.
"Terkait dengan pernyataan pihak tertentu yang menyampaikan bahwa kendala penanganan perkara disebabkan belum bisa dilakukan pemeriksaan terhadap Novel, maka kami tegaskan Novel Baswedan telah diperiksa secara pro justicia oleh penyidik Polda Metro Jaya bahkan sebelum operasi mata tahap 1 dilakukan. Saat itu Pimpinan KPK juga mendampingi dan telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Polda Metro Jaya. Jadi, kami harap informasi-informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar sehingga tidak membuat publik salah memahami," tegas Febri.
"Pihak keluarga dan juga KPK terus menanti kapan pelaku penyerang bisa diproses hingga aktor intelektual juga bs ditemukan. Kami sampaikan terimakasih juga pada Presiden karena perhatian yang sangat besar terhadap kasus ini," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya