Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertumbuhan selaput mata kiri belum maksimal, Novel Baswedan kembali jalani operasi

Pertumbuhan selaput mata kiri belum maksimal, Novel Baswedan kembali jalani operasi Novel Baswedan usai operasi mata di Singapura. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Serangkaian operasi terus dijalani penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, untuk memulihkan kondisi matanya pascadisiram air keras. Rencananya, pada Senin (12/2), Novel dijadwalkan kembali menjalani operasi sejak pagi hingga sore hari.

"Novel akan melalui serangkaian proses hingga operasi tambahan pada mata kiri. Karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Minggu (11/2).

"Sebagai persiapan operasi tambahan besok, hari ini Novel diminta istirahat agar operasi tambahan besok berjalan dengan baik," sambung Febri.

Dijelaskan Febri, operasi tambahan itu diperlukan. Sebab, lanjut Febri, operasi tahap 2 untuk pemasangan artificial kornea belum dapat dilakukan jika pertumbuhan selaput mata belum merata secara keseluruhan.

"Operasi tambahan tersebut akan menggeser selaput yang di tepi untuk menutup bagian tengah yang belum tumbuh, dan akan mengambil kulit di bibir bagian bawah untuk menutup bagian mata yang tepi," jelas dia.

Febri berharap agar semua pihak mendoakan operasi Novel berjalan lancar. "Kami berharap dan mohon doanya agar operasi besok dan perawatan lanjutan terhadap Penyidik KPK, Novel Baswedan berjalan baik. Juga telah ditugaskan dokter KPK untuk mendampingi Novel terkait pelaksanaan operasi tersebut," kata Febri.

Sejalan dengan operasi yang akan dilakukan besok, sambung Febri, sudah 10 bulan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terhitung sejak kejadian April 2017. Namun hingga kini, pelaku belum juga ditemukan.

"Setelah melewati 10 bulan sejak peristiwa terjadi, semoga penanganan perkara ini masih terus dilakukan secara serius. Jika pelaku tidak ditemukan, risiko yang sama tentu dapat terjadi pada seluruh pihak yang bekerja memperjuangkan pemberantasan korupsi," katanya.

Dari hasil koordinasi antara tim yg ditugaskan KPK disampaikan bahwa penyidik Polda masih terus bekerja.

"Terkait dengan pernyataan pihak tertentu yang menyampaikan bahwa kendala penanganan perkara disebabkan belum bisa dilakukan pemeriksaan terhadap Novel, maka kami tegaskan Novel Baswedan telah diperiksa secara pro justicia oleh penyidik Polda Metro Jaya bahkan sebelum operasi mata tahap 1 dilakukan. Saat itu Pimpinan KPK juga mendampingi dan telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Polda Metro Jaya. Jadi, kami harap informasi-informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar sehingga tidak membuat publik salah memahami," tegas Febri.

"Pihak keluarga dan juga KPK terus menanti kapan pelaku penyerang bisa diproses hingga aktor intelektual juga bs ditemukan. Kami sampaikan terimakasih juga pada Presiden karena perhatian yang sangat besar terhadap kasus ini," katanya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi
Ayah Bocah TK Korban Pencabulan di Jember Pertanyakan Nasib Kasus Anaknya, Ini kata Polisi

Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.

Baca Selengkapnya
Tegas, Jenderal Bintang 3 Eks Kabareskrim Buka Suara soal 3 DPO Kasus Vina Cirebon Belum Tertangkap
Tegas, Jenderal Bintang 3 Eks Kabareskrim Buka Suara soal 3 DPO Kasus Vina Cirebon Belum Tertangkap

Polisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN
VIDEO: Kabareskrim Blak-blakan Penangkapan Hacker Penyerang PDN "Australia Butuh Bertahun-tahun"

Polri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya