Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perubahan metode verifikasi dikhawatirkan pengaruhi kualitas Pemilu

Perubahan metode verifikasi dikhawatirkan pengaruhi kualitas Pemilu Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2012-2017, Hadar Gumay Nafis menyayangkan perubahan metode verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU pasca putusan Mahkamah Konstitusi mengenai uji materi undang-undang nomor 7 tahun 2017 pasal 173 ayat 3 tentang Pemilihan Umum. Menurutnya, perubahan metode verifikasi faktual mempengaruhi kualitas Pemilu.

Hadar mengatakan revisi yang perlu dilakukan seharusnya mengenai batas waktu verifikasi faktual itu sendiri. Bukan tanpa sebab menurutnya, jika peserta partai politik hanya fokus terhadap batas waktu.

Dikhawatirkan segala cara akan dilakukan peserta dalam kontestasi Pemilu yang berdampak pada kualitas hasil Pemilu itu sendiri.

Orang lain juga bertanya?

"Kenapa sih enggak punya pandangan bahwa pasal yang batasin batas waktu verifikasi Pemilu, itu pasal yang harus ikut. Desain ulang 14 bulan harus sudah selesai itu untuk yang yang 4 (partai politik) ini, nah yang 12 (partai politik) ini kan rombongan baru dari putusan MK. Ini bukan berarti deadline itu menguji semuanya, ini menurut saya lemah dan jangan akal-akali saja untuk cara mudah dan cepat untuk bisa jamin jadi peserta Pemilu," ujar Hadar di Jakarta Pusat, Sabtu (20/1).

Jika hal tersebut belum menemui titik terang, Hadar khawatir akan menimbulkan persoalan baru di ujung kontestasi Pemilu yang juga berdampak kepada seluruh peserta.

Tidak hanya pada peserta Pemilu saja, Hadar menyebut sikap 'terburu-buru' peserta Pemilu dalam melakukan verifikasi faktual juga akan berdampak pada beban anggaran dalam.

"Nanti akan ada peserta pemilu yang sebetulnya tidak memenuhi syarat, di ujung tadi MK dalam sengketa hasil akan merembet ke peserta pemilu. Ini akan berdampak pada biaya dan waktu yang akan jadi beban besar di ujung sana, ini harus kita hindari," tukasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Sengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket
Sengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket

Sebaiknya MK difungsikan agar proses dari pemilu cepat selesai, legitimasi rakyat diterima dan pemerintahan bisa berjalan.

Baca Selengkapnya
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada

Salah satu penyebab rendahnya partisipasi karena kejenuhan masyarakat akibat jadwal pemilu yang terlalu berdekatan.

Baca Selengkapnya
Ini Dampak Buruk Pembangkangan DPR Terhadap Putusan MK soal UU Pilkada
Ini Dampak Buruk Pembangkangan DPR Terhadap Putusan MK soal UU Pilkada

Dampak buruk yang bisa terjadi jika Baleg DPR RI menganulir putusan MK soal UU Pilkada, massa bisa turun ke jalan.

Baca Selengkapnya
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada
Perludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada

Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Dorong Keputusan MK soal Ambang Batas Parlemen Cepat Diterapkan
Partai Gelora Dorong Keputusan MK soal Ambang Batas Parlemen Cepat Diterapkan

Adanya treshold selama ini menyebabkan antara pilihan rakyat dan calon.

Baca Selengkapnya
Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada 'Sat Set' Langsung Ketok Palu
Rapat Baleg DPR Bahas RUU Pilkada 'Sat Set' Langsung Ketok Palu

Rapat terbilang digelar cukup cepat. Dimulai sekira pukul 10.00 Wib, langsung dibentuk Panja RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Skenario Tunda Pemilu dan Dampaknya, Perlu Diketahui
Skenario Tunda Pemilu dan Dampaknya, Perlu Diketahui

Muncul isu skenario tunda pemilu pada awal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Jangan Percaya Hasil Survei Akan Terjadi
Mahfud: Jangan Percaya Hasil Survei Akan Terjadi

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md meminta para pendukungnya tidak begitu saja memercayai hasil survei.

Baca Selengkapnya
Fraksi Golkar DPR Bantah Rapat Baleg Bahas RUU Pilkada untuk Anulir Putusan MK
Fraksi Golkar DPR Bantah Rapat Baleg Bahas RUU Pilkada untuk Anulir Putusan MK

Golkar menegaskan, pembahasan RUU Pilkada di Baleg DPR untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini.

Baca Selengkapnya
PKPU Syarat Capres-Cawapres Belum Direvisi, Ini Potensi Masalah Hukum atas Pencalonan Prabowo-Gibran
PKPU Syarat Capres-Cawapres Belum Direvisi, Ini Potensi Masalah Hukum atas Pencalonan Prabowo-Gibran

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait aturan baru pada batas usia capres-cawapres belum sepenuhnya final.

Baca Selengkapnya
Haidar Alwi Imbau Masyarakat Kawal Hasil Pemilu 2024
Haidar Alwi Imbau Masyarakat Kawal Hasil Pemilu 2024

Audit investigasi terhadap Sirekap KPU RI disebut tidak akan mengubah hasil pemilu.

Baca Selengkapnya