Perusahaan akui 7 ABK tugboat Charles disandera
Merdeka.com - Manajemen PT Rusianto Bersaudara, angkat bicara terkait kasus penyanderaan tujuh ABK tugboat Charles 00 di perairan Filipina. Mereka mengakui, sejak kabar penyanderaan mencuat Rabu (22/6) kemarin, mereka sempat menilai kabar itu bohong.
Menurut pihak perusahaan, awalnya memang terjadi simpang siur informasi. Terlebih lagi usai mencuatnya nomor-nomor dalam negeri untuk menghubungi ke Indonesia, yang diduga sindikat penipuan internasional.
Lantas, mengapa PT Rusianto bersaudara menganggap berita soal penyanderaan itu tidak benar pada Rabu (22/6) kemarin?
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama ini? Bersama PT Cyberindo Aditama (CBN) dan Lippo Group melalui PT Tata Mandiri Daerah Lippo Karawaci (TMD Lippo Karawaci) telah menandatangani kesepakatan strategis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
"Karena dari tracking kami TB Charles menggandeng ponton Robby 152 masih dalam pergerakan dan kecepatan normal. Sehingga asumsi sementara, kabar penyanderaan itu tidak benar," kata Public External Relation Taufik Rahman, kepada wartawan saat memberikan keterangan resminya di kantornya, Jalan Mulawarman, Samarinda, Kamis (23/6) sore.
"Umumnya yang kami pahami, kalau terjadi pembajakan, kapal pasti ditarik atau diberhentikan. Sehingga kemarin, kami berasumsi penyanderaan itu berita tidak benar," ujar Taufik.
Menindaklanjuti pemberitaan yang terus berkembang, pagi tadi, PT Rusianto Bersaudara, sempat menghubungi kru TB Charles 00 yang berada di atas kapal, dan sempat menceritakan kronologi kejadian. Saat ini, koordinasi dengan aparat sedang dalam tahap evaluasi.
"Langkah-langkah lebih lanjut kita ambil dan update selanjutnya. Kita masih tunggu kedatangan kru ke Samarinda untuk keterangan lebih lengkap," terang Taufik.
"Dengan begitu, setelah Rabu (22/6) kemarin, informasi yang kami sampaikan hari ini ke teman-teman sudah dalam kondisi valid," tambahnya.
"Ada enam yang di atas tugboat, sementara tujuh lainnya masih diupayakan untuk dikonfirmasi keberadaannya di tangan mereka (penyandera)," jelasnya.
Terkait dengan aduan istri ABK ke perusahaan, Taufik menyatakan PT Rusianto Bersaudara menyatakan simpati setinggi-tingginya.
"Dengan aduan istri dan keluarga korban, tentu kami bersimpati. Kami tidak sendirian, dan tentu kami berkoordinasi bersama dengan KSOP Samarinda dan TNI AL, yang juga sempat tracking keberadaan kapal pada 22 Juni memang dalam kecepatan normal," ungkapnya.
"Terkait ini, keluarga tentu dalam perhatian khusus dari pihak perusahaan," sebutnya lagi.
Ditanya wartawan soal tuntutan tebusan 20 juta ringgit, Taufik menyatakan itu masih belum jelas. Namun demikian, pihak perusahaan dan aparat terus mencoba konfirmasi agar informasi tuntutan tebusan tidak simpang siur.
"Kita upayakan komunikasi dengan mereka (penyandera). Sempat tersambung tapi terputus. Soal tebusan kita pertimbangkan, karena koordinasi kita dengan aparat terkait, ini juga jadi perhatian nasional," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembelian armada itu semestinya untuk mengatasi masalah penumpukan di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaProses penyelidikan hingga saat ini masih dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan janji kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.
Baca SelengkapnyaSekiranya ada empat pelabuhan pengerjaan pengerukannya dikorupsi.
Baca SelengkapnyaEmpat gugatan adalah soal penetapan status tersangka, sedangkan gugatan kelima adalah soal penyitaan terhadap sejumlah barang bukti oleh penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaPihak ASDP melayangkan gugatan pra-peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya