Perusahaan asal Turki jajaki investasi listrik tenaga angin di Aceh
Merdeka.com - Perusahaan Egeres Enerji asal Turki sedang menjajaki investasi bidang ketenagalistrikan di Banda Aceh, khususnya sektor pembangkit listrik tenaga angin/bayu.
Managing Director Egeres Enerji, Gunkut Kurtaran mengatakan, perusahaan ini sedang dalam tahap finalisasi kerja sama dengan PLN Aceh untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kawasan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
"Dan kedatangan kami ke Banda Aceh untuk meninjau lokasi potensial lain untuk proyek PLTB itu," kata Gunkut Kurtaran di Banda Aceh, Rabu (25/1).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Di mana Gedung Bank Indonesia di Aceh dibangun? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa yang dilakukan PLTA Kracak? Ada banyak peninggalan Belanda di wilayah Bogor, Jawa Barat, yang dulu berpengaruh. Selain Kebun Raya yang sempat menjadi pusat penelitian botanikal, PLTA Kracak juga salah satunya. Unit pembangkit listrik tenaga air yang kini dikelola oleh PT Indonesia Power, sub holding PT PLN Persero ini terletak di Kampung Cimande Hilir, Desa Parakansalak, Kecamatan Leuwiliang.
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
Pihak perusahaan asal Turki ini selama dua hari ini, sebagai tahap awal melakukan pemetaan di area pesisir Banda Aceh dan juga sebagian Aceh Besar.
"Rencananya, minggu depan kita akan kembali dengan tim teknis untuk tindak lanjut dan berdiskusi lebih lanjut dengan para pihak terkait," jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Banda Aceh, Bahagia menyambut baik ketertarikan Egeres Enerji untuk berinvestasi di Banda Aceh. Ia pun tak menampik jika sektor kelistrikan masih menjadi salah satu kendala pembangunan di Aceh, tak terkecuali Banda Aceh.
"Padahal kita semua tahu jika listrik merupakan kunci masuk bagi investor," jelasnya.
Lanjutnya, Pemko Banda Aceh tentu sangat mendukung proyek investasi ini, dan pemerintah akan menyiapkan data-data awal yang diperlukan Egeres Enerji.
Perwakilan PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, Ediwan mengungkapkan, pihaknya saat ini mengelola listrik dari Aceh Tamiang hingga ke Banda Aceh dan beberapa daerah kepulauan.
"Beban puncak listrik di wilayah Aceh yang terkoneksi dengan Sumut mencapai 390 mega watt pada malam hari. Sementara dari pembangkit lokal beban puncaknya sekira 80 mega watt," sebutnya.
Sedangkan untuk pembangkit PLN yang ada di Nagan Raya dan Arun belum dapat memenuhi kebutuhan listrik di Aceh, dan untuk kekurangannya selama ini dipasok dari Sumut.
"Rencana ke depan, ada beberapa proyek induk pembangkit listrik tambahan yang tengah dalam tahap konstruksi di antaranya di Arun 250 MW, Nagan Raya 220 MW, dan juga PLTA Peusangan," imbuhnya.
Mengenai proyek energi terbarukan yang ditawarkan Egeres Enerji, PLN kata Ediwan sangat mendukung dan memang juga telah menjadi komitmen pihaknya dalam hal mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.
"Pembangkit listrik tenaga bayu atau angin ini belum ada yang berinvestasi di Aceh. Kajian seperti yang direncanakan Egeres Enerji ini juga belum pernah ada yang lakukan. Untuk itu, kami sangat membuka diri dan mendukung penuh proyek ini. Jika dibutuhkan, kami siap membantu data-data terkait hal teknis," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolaborasi pengembangan produksi hidrogen hijau ini jadi yang pertama di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKapasitas pembangkit nuklir pertama di Indonesia ini sebesar 250 megawatt.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku
Baca SelengkapnyaPerusahaan Jerman, August Global Investment (AGI) tengah mencari peluang untuk memulai produksi hidrogen hijau pertamanya.
Baca SelengkapnyaKerja sama akan bernilai penting bagi PGN untuk menjaga ketahanan pasokan gas bumi di berbagai sektor pelanggan.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPHE berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaProyek ini direncanakan akan mulai produksi pada pertengahan 2028.
Baca SelengkapnyaHadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca Selengkapnya