Perusak Spanduk Demokrat dan SBY Mengaku Dijanjikan Rp 150.000
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka perusakan atribut Partai Demokrat dan PDI Perjuangan di Pekanbaru, Riau. Ketiganya telah ditahan. Hasil pemeriksaan, ketiga tersangka mengaku melakukan perusakan itu karena faktor uang.
"Dari hasil pemeriksaan, motif pelaku karena dijanjikan dibayar Rp 150.000. Itu saja, tidak ada motif yang lain," ujar Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dalam konferensi pers di kantornya, Senin (17/12).
Awalnya Polresta Pekanbaru mengamankan tersangka HS pada Sabtu (15/12) dini hari. Dia merusak bendera, baliho serta spanduk Demokrat yang bertuliskan ucapan selamat datang Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
Keesokan harinya, polisi menangkap dua orang pelaku lain. Yakni KS dan MW. Kedua pelaku ini diduga merusak atribut milik Partai PDI Perjuangan di Pekanbaru. Mereka ditangkap pada Minggu (16/12) dini hari.
Widodo menyebutkan, pelaku HS sebelumnya mengaku disuruh oleh orang lain untuk merusak atribut tersebut. Dalam rekaman video yang beredar, HS yang diamankan warga disuruh seseorang yang mengaku dari partai PDIP. Namun PDIP telah membantah ada kadernya menyuruh melakukan itu.
"Ya, ada seseorang (yang menyuruh). Itu masih dalam penyelidikan. Pelaku dijanjikan akan dibayar Rp150 ribu, tapi belum dibayar. Itu saja motifnya," ujar Widodo.
Karena muncul dugaan ada aktor di balik perusakan spanduk dan baliho partai, Widodo menyebutkan tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka lain.
"Saat ini dalam masa penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka yang sudah dilakukan penangkapan. Kita masih melakukan pengembangan terhadap kemungkinan adanya pelaku lain. DPO (daftar pencarian orang)," tegas Widodo.
Ketiga tersangka dijerat Dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 406 KUHP tentang pengrusakan diancam lima tahun penjara. Karena itu, para tersangka ditahan.
Untuk diketahui, sejumlah atribut Partai Demokrat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru dirusak. Pendiri partai berlambang mercy itu Susilo Bambang Yudhoyono kecewa dan sedih atribut yang dipasang kadernya disingkirkan dari lokasi dan dibuang ke parit hingga disobek.
Susilo Bambang Yudhoyono langsung menyisiri jalanan Jenderal Sudirman lokasi atribut partainya yang dibuang, disobek serta dirusak orang tak dikenal. Sejumlah bendera Demokrat juga dibuang ke parit. Sementara bendera dan atribut partai lain yang letaknya berdampingan dengan atribut Demokrat, justru baik-baik saja.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaEma Sumarna diduga menerima uang sebesar Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaKejati Sumsel menetapkan tiga tersangka korupsi pengadaan internet desa di Musi Banyuasin. Dua orang sudah ditahan, sedangkan satu lainnya masih buron.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaTersangka SG, SP dan RI diduga kuat juga melakukan tindak pidana pencucian uang
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaAlex menerangkan uang tersebut disita tim penyidik KPK di empat lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaTim penyidik KPK menemukan uang tersebut berasal dari pemerasan yang dilakukan RM terhadap jajaran kepala dinas hingga kepala organisasi perangkat daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya