Perut Harus Diisi, Driver Ojol akan Tetap Ngojek Meski Dilarang
Merdeka.com - Sudah seharian keliling Jakarta-Bekasi, Irawan (25) tak juga dapat orderan. Biasanya tidak seperti ini. Ya, dia cuma bisa mengelus dada, pendapatnya ikut kena imbas pandemi global Corona alias Covid-19.
Hati Irawan tambah gusar, mendengar kabar DKI Jakarta,tempatnya mencari makan bakal telah ditetapkan PSBB alias Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Selama Corona, gue sama sekali kagak dapet order orang. Dapatnya go-food, sama ngirim barang dan itupun jarang banget pokoknya menurun parahlah," keluhnya di bilangan Taman Mini, Jakarta Timur, Selasa (7/4).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Irawan yang pada kondisi normal dalam sehari bisa mendapatkan Rp100-300 ribu, terpaksa menelan pil pahit dengan penurunan drastis hingga Rp15-30 ribu perhari.
Social Distancing atau jaga jarak, work from home, belajar di rumah, sederet program pemerintah guna menekan penyebaran Corona amat berdampak pada pendapatannya. Ditambah PSBB, ojek online dilarang bawa penumpang. Hanya boleh barang saja.
"Mau gimana lagi, kita juga wajar karena corona orang jadi pada takut keluar rumah. Mau diam enggak ada pemasukan, jadi serba salah. Ditambah enggak boleh angkut penumpang makin salah saja dah," ujarnya.
Irawan juga menyayangkan respon yang diberikan pemerintah atas bantuan kepada masyarakat yang terlalu berbelit-belit, seharusnya di saat kondisi seperti ini seluruh masyarakat diberikan bantuan.
"Hari ini ada pesan dari aplikator, kalau pemerintah kirimkan Bantuan Langsung Tunai lewat kartu Pra Kerja. Tetapi, katanya itu pakai seleksi dulu, loh kok bantu orang pilih-pilih ya kalau ojol (ojek online) mah kondisinya saat ini ratalah susah semua," terangnya.
Pilih Break Dulu
Hal senasib dialami Anjar (23). Driver ojek online ini memilih istirahat di rumah sejenak selama 'musim' corona.
"Selama pandemi ini cuma dapat sekali order, dari situ udahlah break dulu. Percuma mau ngojek juga susah nyari orderannya," ujar Anjar.
Menurutnya, pemerintah dengan beragam kebijakan yang dikeluarkan untuk memutus mata rantai wabah corona saat ini. Sama saja memberikan kesulitan ekonomi kepada masyarakat, terkhusus driver ojol.
Dia menilai, kondisi baru sebatas imbauan pun dampaknya sudah cukup menyiksa. Namun nasib baiknya, ia yang masih tinggal bersama orangtua dan masih bisa meminta bantuan kepada orangtua.
"Untungnya saya masih ikut orangtua jadi makin mantap break dulu saja lah. Kalau ngojek jadi pekerjaan utama gua, udah pasti kudu narik tiap hari. Ya ibaratnya demi dapur ngebul. Walaupun corona lah," tuturnya.
Nekat Ngojek
Sementara Alex (40), sebagai driver ojol yang sudah 4 tahun menjalani profesi ojol merasakan tuntutan kondisi yang memaksanya untuk tetap ngojek, walaupun di tengah pandemi Covid-19
Atas kondisinya saat ini, ia pun sadar akan hasil yang didapatkan pasti sangat minim, tetapi tidak ada pilihan lain bagi Alex untuk berhenti mengojek. Jika berhenti, perut terancam tak terisi.
"Sudah jatuh ketimpa tangga, belum ada aturan itu saja kita driver udah menurun pendapatannya. Apalagi berlaku aturan dilarang angkut penumpang, cuma barang sama food, enggak tahu harus ngapain lagi," keluh Alex.
Kemudian, Ia mengungkapkan, realita di lapangan atas apapun janji bantuan yang disalurkan pemerintah sampai saat ini kepada driver ojol belum bisa dirasakan. Termasuk konsep pengiriman barang maupun makanan melalui ojek online yang dijalankan pemerintah belum berjalan secara signifikan dampaknya.
"Bantuan seperti masker yang dijanjikan belum ada, pemberian vitamin katanya belum ada juga, terus order makanan yang di Perumda Pasar Jaya pakai online maupun SMS juga belum ada dampak hasilnya, sama saja sepi-sepi juga," katanya.
Alex memahami apa yang sedang terjadi saat ini sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah covid-19. Akan tetapi, mereka tidak punya pilihan lain, sembari mengharapkan bantuan dari pemerintah.
"Saya tetap ngojek, walaupun ada larangan. Kecuali dari pemerintah sudah mengirimkan bantuan dan sampai ke kita masyarakat, baru saya berenti ngojek," ungkap Alex.
Gojek Perhatikan Keselamatan Mitra Driver
Sementara itu, Gojek Indonesia selaku aplikator penyedia transportasi online akan membahas lebih dulu soal larangan mengangkut penumpang dengan pemerintah.
"Pada prinsipnya, kami selalu berupaya untuk mematuhi regulasi-regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak Covid-19," ujar Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita pada keterangan tertulis, Selasa (7/4).
Nila mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mitra-mitra driver ojol.
"Kami ingin tetap dapat beroperasi dan menjalankan tugasnya dengan aman di tengah pandemi Covid-19. Karena mitra-mitra ini. Terutama para mitra driver merupakan andalan kita bersama di tengah masyarakat diimbau untuk di rumah saja guna menekan penyebaran Covid-19," jelasnya.
Gojek Indonesia juga telah menyiapkan tiga langkah untuk perlindungan dalam memastikan keamanan dan kesehatan ekosistem Gojek, yakni:
1. Penyediaan Masker, Hand Sanitizer, Vitamin dan DesinfektanGojek telah mengimpor 5 juta masker dan juga menyediakan cairan pembersih (hand sanitizer), vitamin, dan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan di berbagai kota besar di Indonesia.
2. Penyediaan Kartu Penanda Suhu Tubuh di Merchant GoFoodKartu Penanda Suhu Tubuh ini merupakan pedoman dari Gojek yang dijalankan berbagai mitra merchant GoFood untuk memastikan keamanan dan makanan yang dikirimkan. Kartu ini berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan. Dengan prosedur ini, mitra driver kami dapat mengetahui suhu tubuhnya dari waktu ke waktu tanpa harus melakukan pengecekan sendiri.
3. Fitur Contactless Delivery untuk Perlindungan Mitra Driver
Gojek telah mengimplementasikan sistem contactless delivery atau layanan tanpa kontak fisik langsung pada layanan GoFood dan GoSend, demi meminimalisir kontak langsung antara mitra driver dan pelanggan, dengan menyediakan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat, serta menghimbau mitra merchant untuk dapat memprioritaskan metode pembayaran digital/ nontunai.
"Hal ini kami lakukan agar semua pihak, termasuk mitra driver kami, dapat terminimalisir dari kemungkinan penularan," pungkas Nila.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Driver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek onlineĀ (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksiĀ ojol.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaTak sedikit netizen yang mengkritik klien yang memesan makanan saat merayakan tahun baru di Tugu Jogja.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaLatif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, sejumlah rekan profesi pengemudi ojek online (ojol) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh Pertalite.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca Selengkapnya