Perwira polisi Semarang siram tahanan narkoba dengan air mendidih
Merdeka.com - Kasus penganiayaan menimpa Ahmad Faizal (23) warga Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah yang berstatus sebagai tahanan di Polrestabes Semarang, Jawa Tengah. Ahmad Faizal yang merupakan tahanan kasus narkoba yang ditangkap 9 Desember 2016 lalu, disiram air mendidih oleh seorang perwira polisi.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, polisi pelaku penyiraman air mendidih itu adalah Kepala Unit Turjawali Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polrestabes Semarang bernama AKP Subadi. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/1) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Awalnya, korban yang ditahan di Kamar Tahanan Ruang nomor 11 itu sedang membuat air panas. Dengan memanaskan botol air mineral berisi air, dengan korek api dinyalakan di bawahnya. Ternyata itu menimbulkan asap ke atas," ungkap sumber merdeka.com yang tidak ingin disebutkan namanya di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (30/1).
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Polwan tersebut membakar suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
Saat itu AKP Subadi sedang berada di lantai 2 Gedung Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Polrestabes Semarang. Merasa terganggu dengan kemunculan asap, AKP Subadi langsung mengecek ke ruang tahanan.
"Melihat ada tahanan yang memanaskan air, dia (AKP Subadi) marah. Mengambil air mendidih yang baru saja dipanasi, disiramkan secara membabibuta dan emosi ke korban," bebernya.
Melihat kejadian itu, beberapa tahanan lain selain korban Ahmad Faizal juga sempat terkena siraman air AKP Subadi. Hanya saja, korban Ahmad Faizal yang mengalami luka paling parah hingga bagian punggungnya luka.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Semarang, Kompol I Ketut Rahman membenarkan kejadian itu. Pihaknya mengaku sampai saat ini, Unit Pengamanan Internal (Paminal) tengah melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket).
"Kami juga mintai keterangan tahanan-tahanan lainnya. Termasuk petugas piket penjagaan yang saat itu bertugas. Bagaimana Pak Badi bisa masuk (sel)," ungkapnya.
Ketut menyatakan masuknya AKP Badi ke dalam sel tahanan diduga menyalahi aturan. Sebab, sel tidak berada dalam wewenangnya sebagai Kepala Unit Turjawali Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polrestabes Semarang. Walaupun penjagaan tahanan dilakukan oleh anggota Sabhara Polrestabes Semarang.
Diduga, beberapa anggota yang menjalankan tugas piket jaga tahanan saat itu tak berani bertindak. Ketut menjelaskan, korban Ahmad Faizal sempat mendapat pertolongan medis di urusan kesehatan (Urkes) Polrestabes Semarang. Paska kejadian, dia menyampaikan permasalahan ini bisa berbuntut pada persoalan pidana.
"Sekarang tahanan tersebut sudah ada di ruangannya. Dia di R 11 (Ruang 11)," pungkasnya.
Korban Faizal Rachman mengaku sudah mencoba meminta maaf saat AKP Badi. Namun, permintaan maafnya tetap dibalas dengan siraman air panas tersebut.
"Saya sampai tidak bisa tidur karena (luka saya) perih," katanya sambil menahan rasa sakit. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku tersebut kini telah masuk ke dalam daftar DPO.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di kediaman kekasih SSA alias U di daerah Otista.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menahan SAA alias U tersangka terkait kasus penyiraman air keras terhadap anggota Brimob Polri di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca Selengkapnya