Perwira Polri masih selidiki testimoni Fredi Budiman
Merdeka.com - Testimoni Fredi Budiman kepada Koordinator KontraS Haris Azhar menjadi heboh belakangan ini. Di curhatan tersebut, Fredi menjelaskan adanya kucuran dana yang salah satunya melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) serta TNI.
Menanggapi hal tersebut, Kepal Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait kebenarannya. Penyelidikan tersebut dilakukan secara internal.
"Kami awali informasi yang beredar, kemudian Polri menyikapinya. Setelah waktu itu pada hari Jumat keluar broadcast dari Haris, Polri langsung menyatakan informasinya dijadikan masukan, lalu diolah, kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan internal. Dan sampai saat ini masih berlangsung," kata Martinus di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8),
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Kenapa Firli Bahuri diperiksa? Firli akan diperiksa untuk kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK pada Syahrul Yasin Limpo (SYL), semasa menjabat mentan.
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
Dalam penyelidikan internal tersebut, Martinus mengungkapkan, bahwasannya Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah meminta langsung anggotanya untuk mengonfirmasi informasi tersebut dan hasilnya memang sama dengan broadcast yang beredar yakni belum konkret.
"Lalu dilakukan investigasi internal dengan mengarah yang diikuti oleh kami Polri terhadap pernyataan dijelaskan bahwa kepolisian terlibat misal Rp 90 miliar ke pejabat Polri. Saat ini anggota perwira sedang bekerja menyelidiki," ujarnya.
"Lalu pihak Polri menerima laporan fitnah, pencemaran nama baik dari Haris Azhar kepada pejabat Polri, demikian juga dari BNN. Jadi pejabat Polri menunjuk satu orang membuat laporan, saat ini dilakukan penyelidikan akan dicari apakah ditemukan suatu pidana atau tidak," tambahnya.
Sementara untuk beredarnya informasi Haris yang ditetapkan sebagai tersangka, Martinus menepisnya.
"Selama ini terdengar jadi tersangka, tidak ya. Ini masih dalam penyelidikan terhadap saksi-saksi dan ahli. Mereka masing-masing bekerja berbeda, tapi masih dalam satu kesatuan. Dalam hal ini kita prihatin penyampaian ke publik informasi yang tak akurat itu," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika ada temuan dugaan tindak pidana yang terjadi, maka ditingkatkan statusnya dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana mengatakan untuk kasus ini telah ditangani oleh masing-masing pimpinan institusi
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, proses terhadap penyidikan yang ditangani Polda Metro Jaya itu masih terus berjalan.
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca Selengkapnya