Pesan Jokowi ke rektor: Jangan panik hadapi lesunya ekonomi
Merdeka.com - Pesan Jokowi ke rektor: Jangan panik hadapi lesunya ekonomi
Presiden Joko Widodo mengundang 23 rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke Istana untuk diajak makan siang. Pada pertemuan tersebut, Jokowi memberikan gambaran terkait kondisi ekonomi nasional yang tengah dilanda krisis.
Ketua Majelis Rektor PTN se-Indonesia Herry Suharyanto mengatakan, presiden berpesan agar jangan panik dalam menghadapi lesunya pertumbuhan ekonomi saat ini. Sebab, kepanikan justru akan memperparah keadaan ekonomi yang terjadi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
"Beliau (Presiden) sampaikan agar kita tetap tenang, karena kepanikan dan hal-hal itu akan ganggu ekonomi kita," ujar Herry di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengakui, banyak sektor yang dibahas dalam pertemuan itu. Baik itu mengenai ekonomi, regulasi dan khususnya hal-hal yang berkaitan dengan perguruan tinggi.
"Kita diskusi panjang terkait aturan-aturan seperti beliau sampaikan ada 1.000 persoalan dan satu per satu ditangani. Kami sampaikan dalam perspektif kami, belum ditangani dengan baik," jelas Herry.
"Misal bagaimana kampus-kampus diberi fasilitas, kelola kampus PTN sini, tentu beda kelola dikmen. Kalau PT diberikan keleluasaan, otonomi PT, Insya Allah kalau kampus dibuat target kinerja jelas, dengan anggaran dan support yang tidak perlu berlebihan, kampus-kampus akan mampu selenggarakan pengambilan keputusan," tambahnya.
Kedua, jelas Herry, presiden dan para rektor juga menyinggung mengenai serapan anggaran. Ada banyak masalah yang perlu dicarikan solusi agar ketakutan yang akan mengganggu serapan anggaran yang bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi dapat dicarikan jalan keluarnya.
"Hal-hal terkait dengan proses hukum, ada beberapa perlu ada revisi. Ada Perpres yang pastikan proses-proses yang selama ini terjadi, di dalam pemeriksaan oleh BPK, oleh Itjen, dan lain-lain. Itu masih ranah administratif yang penyelesaiannya juga harus sesuai administratif," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca SelengkapnyaDia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berbicara mengenai kekhawatiran ekonomi di depan para investor lokal dan internasional
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMinimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.
Baca Selengkapnya