Pesan-pesan terakhir Freddy Budiman yang bikin haru
Merdeka.com - Freddy Budiman, satu dari empat terpidana yang dieksekusi mati di Nusakambangan, Jumat (29) dini hari. Hidup pria 39 tahun ini berakhir di ujung senapan laras panjang milik regu tembak Brimob di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan.
Freddy dieksekusi mati hanya 11 hari setelah ulang tahun ke-39. Freddy lahir pada 18 Juli tahun 1977 dan dieksekusi mati pada 29 Juli 2016.
Freddy merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi. Ini setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh Mahkamah Agung.
-
Siapa yang menekankan tentang wasiat? Salah satu tokoh yang membahas pentingnya wasiat adalah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.
-
Dimana korban dieksekusi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Siapa yang bisa ngungkapin kata terakhir? Anda bisa mengungkapkan kata-kata terakhir yang bikin nangis untuk kekasih hati.
-
Apa itu 'apel kematian'? Bahkan Christopher Columbus menyebut pohon paling berbahaya di dunia ini sebagai 'manzanilla de la Muerte ,' yang berarti apel kecil kematian.
-
Apa contoh wasiat yang menyiksa anak? 'Anak waktu mau jual tanah, laku Rp20 miliar, mikir dia, Rp20 miliar mau dikasihkan, wah setan mulai masuk,' katanya.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Freddy mengutarakan wasiat. Di antara pesan-pesan terakhirnya tersebut ada yang menyentuh hati.
Berikut ulasan merdeka.com:
Ingin didoakan anak yatim
Yang pertama Freddy ingin didoakan oleh anak-anak yatim. Hal ini diungkapkan langsung oleh Jaksa Agung M Prasetyo."Freddy minta dimakamkan di Surabaya dan dia minta dikumpulkan anak yatim untuk mendoakan," katanya, Jumat (29/7).
Berpesan kematiannya jangan ditangisi
Salah satu kerabat Freddy yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, Freddy meminta agar kepergiannya tak usah ditangisi."Dia meminta kepada semua kerabat dekat maupun keluarganya, agar kematiannya direlakan dan tidak ditangisi. Agar masuk surga," kata pria yang usianya diperkirakan 45 tahun tersebut.Pria ini juga mengaku kalau sebelum menjalani eksekusi mati, Freddy telah menyampaikan kepada orang tua bahwa dirinya sudah bisa mengaji membaca Alquran."Dia (Freddy Budiman) sudah khatam dua kali membaca Alquran. Hal itu dilakukan sebelum dieksekusi, semua keinginannya terkabul," ucapnya yang menirukan perkataan orang tua Freddy Budiman.
Minta dimakamkan di Surabaya
Sebelum dieksekusi mati, Freddy berpesan agar dimakamkan di Surabaya yang tak lain adalah kota kelahirannya."Pesan terakhir beliau adalah meminta agar dimakamkan di Surabaya. Karena kan dia kelahiran Surabaya," kata pengacara Freddy, Untung Sunaryo, Rabu (27/7).
Berpesan agar saudaranya hidup rukun
Sebelum meninggal, Freddy berpesan kepada saudaranya, seperti Epin, Eko Subagiyo, Joni Suherman dan Epin, Agar melakukan perbuatan baik tidak melakukan kejahatan dalam bentuk apapun.Sebab almarhum Freddy Budiman selama menjadi penghuni Lapas Nusakambangan, tidak pernah bertemu dengan saudaranya, hanya orang tua yang sering menjenguk."Katanya sih pingin bertemu, tapi saudaranya banyak kesibukan. Dan pesannya itu selalu, keluarganya dan saudaranya agar hidup rukun dan jangan bertengkar juga berbuat baik pada semua orang," terang salah seorang kerabat yang enggan disebutkan namanya, Jumat (29/7).
Â
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan surat tulisan tangan dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati di Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaSebelum menemui ajalnya, Freddy sungguh-sungguh bertaubat dan tegar menghadapi regu tembak.
Baca SelengkapnyaAda pesan menarik yang dipaparkan oleh petugas Lapas dan tertulis di surat Freddy yang membuat Freddy sadar. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh di Nusakambangan membeberkan cara ia melakukan pendekatan kepada narapidana yang akan dieksekusi mati.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi memberikan nasihat soal kematian melalui unggahan video di Tiktok.
Baca SelengkapnyaJiwa komando seorang pemimpin diperlihatkan oleh Kasad Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan semangat dan pesan kepada prajuritnya sebelum bertugas.
Baca SelengkapnyaY. Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mendesak Kepolisian RI menghukum pelaku penembakan terhadap putranya dengan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca SelengkapnyaBabak baru para terpidana kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kembali bergulir.
Baca SelengkapnyaDalam vonisnya, Ferdy Sambo yang dihukum mati menjadi hukuman penjara seumur hidup, Putri Chandrawathi dari 20 tahun penjara menjadi 10 tahun.
Baca Selengkapnya