Pesan Sumamik Saerah ke keluarga sebelum naik AirAsia yang jatuh
Merdeka.com - Kepastian kabar Sumamik Saerah (61), salah satu penumpang AirAsia QZ8501 hingga kini masih belum diketahui. Seperti keluarga lain yang sudah dimintai data sample darah oleh DVI, pihaknya menunggu-nunggu.
Agung Wahyu, anak Sumamik mengaku tidak memiliki firasat apa-apa sebelum ibunya ikut kakaknya berangkat ke Singapura. Hanya saja, ibunya sempat berpesan saat akan diantar ke rumah Joko Suseno, di Ketintang Baru Selatan V-B, Surabaya.
"Buku bacaan Surat Yasin yang ada di meja depan kamar ibu tidak boleh dipindah-pindah," kenang Agung, mengenang kalimat terakhir ibunya di rumahnya, Jumat (2/1)
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana pramugari itu meninggal? Di tengah pengajian, Ustaz Adi Hidayat menerima berita bahwa pramugari tersebut telah meninggal dunia.'Saat pengajian, ada yang mengacungkan tangan, meminta doa untuk si fulanah yang sedang sakit. Namun, tak lama kemudian, saya diberi tahu bahwa ia telah wafat,' kenangnya.
Buku Surat Yasin itupun sampai kini masih dibiarkan karena memang dianggap wasiat. Sumamik sendiri memang setiap hari usai salat Magrib selalu membaca Yasin, selain juga anggota jamaah Yasin keliling secara mingguan.
Sumamik Saerah adalah mertua dari Lutfiah Hayati Hamid (37), korban pertama yang sudah teridentifikasi dan diserahkan pada keluarganya.
Jenazah Lutfiah pun telah dimakamkan keluarganya di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/1/2015).
Lutfiah bersama keluarga menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Tiga orang terdekatnya yakni suaminya Joko Suseno (41), mertuanya Sumamik Saerah (61) serta anak semata wayangnya, Naura Qanita Rosada Suseno (10) ikut menjadi korban.
Selain Hayati, hingga sekarang baik Joko, Sumamik dan Naura belum teridentifikasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPerhatikan saat Andhika Pratama menjelaskan mengapa ibu mertuanya dimakamkan di tempat yang sama dengan adik Ussy Sulistiawaty.
Baca SelengkapnyaSang ibu sudah terlebih dulu berpulang sebelum menunaikan ibadah umrah.
Baca SelengkapnyaKeduanya menjadi korban dalam kecelakaan maut KM58 Tol Cikampek
Baca SelengkapnyaJenazah Putu Satria Ananta Rustika, taruna di STIP tiba di Pulau Bali
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaKakak adik itu tewas saat menuju Kuningan, Jawa Barat, ditemani bibinya bernama Eva Daniawati
Baca SelengkapnyaNisya Ahmad mengungkapkan jika sang adik, Syahnaz tidak bisa ikut pulang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPatimah meninggal karena serangan stroke dengan pendarahan pada pukul 01.05 WIB dalam penerbangan dari Kota Jeddah Arab Saudi ke Medan.
Baca SelengkapnyaIstri Latief Sitepu, Hj.Lailiwaty Hasibuan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaGita KDI menyampaikan selamat jalan kepada sang ibunda yang telah berpulang.
Baca SelengkapnyaSudah memberi tahu dengan sehati-hati mungkin, tangis sang ibu akhirnya tetap saja pecah.
Baca Selengkapnya