Pesan untuk Cak Imin Agar Petani Sejahtera
Merdeka.com - Ahli ekonomi politik pangan, Khudori menawarkan sejumlah solusi untuk mengatasi masalah pangan dan pertanian di Indonesia. Dia menitip solusi tersebut kepada Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam bedah buku ‘Mata Air Indonesia Maju-Gagasan kepada Cak Imin’ bertajuk Krisis Pangan-Energi dan Masa Depan Indonesia.
Menurut Khudori, persoalan pertanian hari ini bukan terletak pada produktifitas, melainkan pada darurat kebijakan kesejahteraan terhadap kaum petani.
-
Apa yang diusulkan Cak Imin terkait IKN? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta.
-
Apa solusi Kementan untuk petani di Wajo? Mengatasi kekurangan pengairan dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan fungsi embung menjadi solusi.
-
Bagaimana cara Kementan menyelesaikan masalah pangan? Ini yang kita takutkan, dimana ancaman kekeringan, ada el nino yang tadinya tanam tiba-tiba berhenti sehingga kami berikan pupuk subsidi secara lebih. Maka itu saya katakan food estate sangat strategis untuk anak cucu kita 50 sampai 100 tahun yang akan datang. Ini visioner karena penduduk kita bertambah,' jelasnya.
-
Bagaimana Kementan bantu petani di Kurik? 'Sekarang sudah dibantu mesin dan pompa dan kami yakin bisa 3 kali dalam setahun. Kami bersyukur petani dilayani semuanya oleh pemerintah. Kami dibantu pompa, pupuk bahkan benih,' katanya.
-
Bagaimana Cak Imin ingin meningkatkan pembangunan di Indonesia? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
"Yang bibutuhkan bukan semata-mata meningkatkan produktifitas, melainkan kebijakan kesejahteraan. Bagaimana petani itu sejahtera. Nah, ini yang sampai sekarang masih belum bisa dilakukan oleh pemerintah," ujar Khudori di Kafe Taman Koleksi, Bogor, Jumat, (19/8).
Turut hadir dalam acara tersebut, Rina Mardiana, Ahli Ekologi dan Pertanian IPB serta Daniel Johan, Anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PKB.
Khudori menjelaskan, meski tren global menunjukkan penurunan produksi pertanian dan jumlah petani. Namun situasinya masih belum mengkhawatirkan. Kaitannya dengan petani Indonesia, mereka memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Sekalipun, lanjut dia, petani Indonesia sangat memprihatinkan dalam hal luas lahan yang dikelola. Dibanding negara-negara lain, kata Khudori lahan pertanian milik petani Indonesia masih kalah jauh.
"Petani kecil kita sumbangsihnya luar biasa. Itu outputnya kalau dihitung secara keseluruhan nasional sangat besar. Tapi tidak bisa menggantungkan mereka, petani kecil yang terbatas lahannya," jelasnya.
Untuk itu, hal prinsipil yang dibutuhkan petani adalah kebijakan kesejahteraan dari pemerintah. Di mana pemerintah harus melakukan pemberdayaan secara maksimal dan serius terhadap kaum petani.
"Tidak bisa tidak, harus ada pemberdayaan. Yang dilakukan pemerintah hari-hari ini lebih banyak ke proyek. Kalau proyek, proyek selesai ya selesai. Ndak bisa begitu. Kalau fokusnya pemberdayaan, harus berkelanjutan. Mungkin satu sampai dua tahun nggak kelihatan, karena melihat ke prosesnya," ungkapnya.
Melalui pemberdayaan ini, pemerintah harus bisa memastikan bagaimana petani bisa mandiri dan bagaimana petani bisa berdaya. Menurutnya, butuh kebijakan yang panjang. Artinya tidak bisa satu atau dua tahun hasilnya langsung kelihatan.
"Saya kira kalau kebijakan pemberdayaan bisa dilakukan, sistem anggaran selama ini bisa maksimal untuk program yang berkelanjutan," jelasnya.
Selama ini, kata Khudori, sistem kebijakan pertanian Indonesia mengalami diskontinyuitas. Dimana setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan, biasanya diganti kebijakan baru. Situasi ini yang memicu adanya ketidakberkelanjutan.
Sementara Ahli Ekologi dan Pertanian IPB Rina Mardiana meminta Cak Imin memprioritaskan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan agraria yang berkeadilan.
"Kita bicara soal melimpahnya sumber daya alam ini harus dikelola secara berkeadilan dan inklusif," kata Rina.
Dia menilai, masalah pengelolaan SDA serta agraria merupakan dua hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi di masa depan.
"Pesan saya nih buat Cak Imin, kalau nanti nyapres jadi presiden, maka buatlah 'omnibus law' khusus untuk sumber daya alam dan pembangunan agraria. Itu adalah yang paling mendasar," jelasnya.
Menurut Rina, dengan melimpahkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, tidak bisa dikelola secara asal-asal. Dalam konteks ini, masalah SDA dan agraria harus dikelola bersama dan mengedepankan prinsip kolaboratif.
"Mengelola itu tidak sendiri-sendiri, melainkan bersama-sama, bareng-barengan dan kolaboratif," ujarnya.
Ia juga menyinggung soal kebijakan omnibus law yang beberapa waktu lalu resmi disahkan pemerintah. Menurutnya, jangan sampai kebijakan omnibus law salah sasaran.
"Saya ingin menambahkan untuk Cak Imin. Kita baru saja melakukan revolusi kebijakan melalui omnibus law. Salah satunya tentang pembangunan di sektor agraria. Apakah itu menjadi ruh semangat kerja? Jangan sampai rakyat menjadi buruh di tingkat pedesaan. Itu namanya de agrarianisasi," tandasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Cak Imin ini, isu yang mengemuka di daerah-daerah adalah kelangkaan pupuk.
Baca SelengkapnyaKata Ketum PKB ini, dengan kesadaran maka bahwa pembangunan nasional, kebijakan nasional harus berpijak kepada yang namanya Keadilan.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kampanye akbar di Lapangan Pajajaran, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/1).
Baca SelengkapnyaCak Imin diminta memberikan solusi atas perubahan iklim ekstrem yang pengaruhi kualitas SDM
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaCak Imin Berjanji Hentikan Program Food Estate Prabowo yang Gagal
Baca Selengkapnya"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat"
Baca Selengkapnya"Kita akan turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar menyampaikan visi misinya dalam debat Cawapres di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, program food estate itu telah berhenti.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan cawapres Muhaimin Iskandar terkait solusi pangan di Indonesia
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca Selengkapnya