Pesantren waria di Yogya buka warung kejujuran
Merdeka.com - Di Yogyakarta kembali dibuka pesantren khusus waria. Di sana tidak hanya mengaji dan belajar, pesantren itu juga mengembangkan program pemberdayaan ekonomi bagi waria.
Dengan program baru ini diharapkan pesantren bisa lebih mandiri dalam hal pendanaan. Tidak hanya untuk pesantren, tapi juga untuk para waria.
"Kami ingin pesantren ini lebih mandiri dan mirip pesantren pada umumnya," kata Ketua Pesantren Waria di Yogyakarta, Shinta saat ditemui merdeka.com, Sabtu (26/4).
-
Kenapa BSI fokus pada kewirausahaan di pesantren? Santri memiliki hubungan erat dalam Islamic Ecosystem yang berkontribusi dalam menumbuh kembangkan pemberdayaan ekonomi di pesantren. BSI berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan ekonomi syariah sebagai instrumen ekonomi yang berperan besar mendorong ekonomi keumatan, salah satunya sektor UMKM yang berada di lingkungan pesantren.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari pondok pesantren? Maidi mengatakan, pondok pesantren itu diperuntukkan bagi anak-anak yatim di Kota Madiun.
-
Siapa yang bisa membantu anak betah di pesantren? Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan oleh orang tua dan pihak pesantren untuk membantu anak beradaptasi dan merasa lebih diterima di pesantren.
-
Bagaimana program ini membantu perekonomian masyarakat? 'Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat mengalami peningkatan pelanggan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat,' kata Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.
-
Siapa yang mendirikan pesantren di Situ Wanayasa? Dahulu, sosok ini memiliki peran untuk mengislamkan wilayah Purwakarta, terutama di kaki Gunung Burangrang. Bukan sosok sembarangan, ia merupakan keturunan Banten. Dahulu, Kiai Ageung pernah mendirikan pondok pesantren yang berada di sekitar Situ Wanayasa.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Program pemberdayaan tersebut diwujudkan dengan membuka warung kejujuran dan juga pinjaman syariah yang akan dikelola bersama. Warung kejujuran tersebut akan segera dijalankan dalam waktu dekat ini. Sementara untuk program pinjaman syariah baru dalam proses pengajuan proposal bantuan dengan LSM di Yogya.
"Ada dua program pemberdayaan, kita bikin warung kejujuran, selain dapat untung juga melatih waria untuk bersikap jujur, dalam waktu dekat ini akan kami realisasikan, kalau untuk program pinjaman syariah kami akan kerjasama dengan LSM untuk mendapatkan bantuan dana," jelas Shinta.
Selain program pemberdayaan ekonomi, dalam pesantren kali ini mereka membuat program kegiatan yang teratur dan bervariasi supaya lebih teratur dan tidak terjadi kebosanan. "Kita juga buat pesantren ini lebih terorganisir, program kegiatan ada setiap minggu, dan lebih bervariasi, minggu pertama tadarus dan zikir, minggu depannya berbeda. Kalau sebelumnya masih belum teratur semua tergantung Ibu Maryani, kasihan Ibu Maryani yang pontang-panting," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadiri Istigasah di Ponpes Assalafiah Cirebon, Yenny Wahid Ungkap Ganjar-Mahfud Komitmen Majukan Pesantren
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menyalurkan bantuan bagi warung-warung rakyat.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaSebagai catatan, BSI menyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai lebih dari Rp 41,6 triliun pada Juni 2023.
Baca SelengkapnyaYayasan Griya Warada Banten yang memiliki arti Rumah Kasih Sayang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU 0016138, AH.01.04, TAHUN 2024
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaGanjar bicara upaya mengembangkan pondok pesantren, baik dari santri maupun fasilitasnya.
Baca SelengkapnyaMengutip Jurnal Pengabdi Oktober 2022, setidaknya ada 16 juta pengangguran terbuka berstatus lulusan SMA sederajat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGibran mengajak keluarga pesantren memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin agar Indonesia bisa menuju era emas pada 2045.
Baca Selengkapnya