Pesawat CN-295 produksi PT DI diminati 5 negara ASEAN
Merdeka.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) beberapa waktu yang lalu mengadakan road show ke lima negara anggota ASEAN yakni Filipina, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia menggunakan pesawat CN-295. Tujuan road show ini untuk memasarkan pesawat yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (DI).
Dari hasil road show itu, kelima negara yang dimaksud kemudian berminat untuk memesan pesawat ini. Sementara untuk Brunei Darussalam, pemerintah setempat masih meminta Kemhan menggelar joy flight secara khusus.
"Selanjutnya, lima negara tersebut akan mengirimkan tim observasi untuk mengetahui kemampuan dan karakter pesawat produksi PT DI," ujar Wamenhan Sjafrie Syamsuddin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (11/6).
-
Siapa yang memesan gerbong pesiar? Pakubuwono X memesan kedua gerbong itu dari sebuah perusahaan kereta api di Belanda.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Kenapa Pelita Air beli banyak Airbus A320? Amanat dari Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara Nasional dan tingginya minat masyarakat merupakan faktor utama yang mendorong perusahaan untuk terus menambah jumlah armadanya agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Apa permintaan para pembajak pesawat Garuda Indonesia 206? Selain meminta pembebasan anggota Komando Jihad, mereka juga meminta uang sebesar 1,5 juta USD.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
Sjafrie mengatakan, pesawat CN-295 berfungsi sebagai pesawat angkut yang dapat digunakan untuk mobilisasi manusia atau barang. Menurut dia, pesawat ini telah digunakan oleh TNI AU untuk mengangkut pasukan maupun logistik.
"Pesawat ini juga dapat mengangkut dua mobil jenis sedan dan bisa mendarat di landasan rumput sepanjang 650 meter," kata Sjafrie.
Selanjutnya, Sjafrie menerangkan, kemampuan yang dimiliki CN-295 membuat kelima negara itu tertarik. "Di samping itu, harganya lebih murah dibanding dengan pesawat angkut jenis yang sama," pungkas dia. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaF-15EX adalah versi jet tempur paling canggih dan hanya digunakan oleh lebih dari setengah lusin negara secara global.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPrabowo melaporkan soal perkembangan pertahanan RI kepada Jokowi. Kata dia, Kepala negara sangat puas dan gembira.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca Selengkapnya