Pesawat kecelakaan, kejutan Riza buat sang ayah berubah menjadi duka

Merdeka.com - Riza Arman (30 tahun), salah seorang korban pesawat jatuh milik maskapai Aviastar di bukit Pajaja, Dusun Ulu Salu, Desa Gamaru, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, ditemukan Senin (5/10). Jasadnya dievakuasi setelah tiga hari proses pencarian.

Riza Arman saat itu hendak ke Makassar menumpang pesawat Aviastar bersama sang istri, Lisa Falentin, dan anaknya, Sakhi Abqori, yang masih berusia 1 tahun 7 bulan.

Mereka berangkat dari bandara Andi Jemma Masamba, Luwu Utara, dengan tujuan bandara Sultan Hasanuddin. Jenazah Riza Arman sudah berhasil dikenali, sementara jasad anak dan istrinya masih dalam proses identifikasi di posko ante mortem di RS Bhayangkara.

Riza Arman, putra kedua dari lima bersaudara, anak dari pasangan Iskandar Basuni dan Rugaya, warga Jalan Bung Blok A 2, Nomor 5, Bumi Bung Permai, Makassar. Riza sehari-hari bekerja di Departemen Perhubungan, dan ditempatkan di bandara Andi Jemma sebagai teknisi listrik sejak Juni 2014. Ada kisah sebelum Riza tewas akibat kecelakaan pesawat.

Menurut kakak sulung Riza Arman, Firson Arya Iskandar (32 tahun), yang ditemui di posko ante mortem di RS Bhayangkara, Rabu (7/10), sehari sebelum adiknya itu terbang, dia masih sempat menelepon ibunya, Nurgaya. Dia hanya menyampaikan akan berangkat ke Makassar pada Jumat siang, tetapi minta supaya sang ibu merahasiakan kedatangannya dari ayahnya, Iskandar Basuni.

"Riza minta ibu tidak informasikan ke ayah karena hendak beri surprise (kejutan). Karena saat lebaran kemarin, dari semua saudara hanya dia yang tidak pulang lantaran sibuk dengan tugas-tugasnya di Bandara Andi Jemma," kata Firson.

Meski demikian, kata Firson, sang ayah tetap tahu anaknya bakal datang ke Makassar, dari sang ibu. Bahkan Iskandar sempat menanyakan rencana kedatangan Riza melalui telepon. Pada Jumat (2/10), sekitar pukul 11.30 WITA, Iskandar Basuni mengontak Riza menanyakan jadwal kepulangannya. Namun Riza mencoba berkelit dan menjawab tidak akan pulang.

"Bilang saja jam berapa kira-kira tiba karena saya sudah dapat kabar dari ibumu kalau kamu mau pulang," ujar Firson menirukan kalimat sang ayah kepada Riza.

Riza lantas menyerah dan menyampaikan waktu kedatangannya. Iskandar Basuni kemudian ke bandara hendak menjemput putra keduanya itu. Namun, setelah lewat dari waktu mendarat, pesawat ditumpangi anaknya tak kunjung mendarat di Makassar.

"Ayah berinisiatif menanyakan ke pihak bandara jadwal pesawat dari Masamba tiba jam berapa, dan pihak bandara mengatakan belum ada kabar. Kemungkinan pesawatnya delay," ucap Firson.

Ditambahkan Firson, ayahnya lantas mencoba menelepon Riza, tetapi tidak aktif. Saat itulah Firson ditelepon. Ayahnya mendadak meminta dia mendoakan adiknya, karena pesawat ditumpangi Riza belum juga tiba.

Hingga pukul 17.00 WITA, kata Firson, keberadaan pesawat itu belum diketahui, sehingga ayahnya menelepon lagi.

"Tolong doakan adikmu, sepertinya pesawat lost contact. Begitu bapak menelepon sebelum perihal lost contact itu tersebar di media. Saya coba buka TV, beberapa saat kemudian keluar informasi jika benar pesawat Riza lost contact," lanjut Firson.

Rencananya, jenazah Riza akan dimakamkan di pemakaman Sudiang, Makassar. Namun masih menunggu hasil identifikasi istri dan anaknya buat dimakamkan bersamaan.