Pesawat latih jatuh di Yogya, TNI AU panggil produsen dari Korsel
Merdeka.com - Insiden jatuhnya pesawat jet latih Golden Eagle T-50i milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara kini tengah diusut. Dalam prosesnya, pihak TNI AU akan memanggil produsen burung besi itu, Korea Aerospace Industries dari Korea Selatan.
"Tentu, Kita akan libatkan dalam tim Investigasi. Pasti akan kita libatkan," Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/12).
Dwi mengatakan, pesawat itu dibeli pada 2013 lalu. Dia enggan berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat itu.
-
Apa yang direncanakan TNI AU untuk menghancurkan landasan udara? “Direncanakan 50 persen bom yang dijatuhkan dari pesawat itu akan mampu menghancurkan landasan sekaligus mencegah musuh melakukannya,“ kata Pedet.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
"Untuk sementara belum ada kebijakan dari pimpinan karena pesawat ini adalah pesawat baru. Jadi kita cari tahu penyebabnya dulu. Pesawat ini adalah bikinan Korea yang datang ke Indonesia tahun 2012/2013. Pesawat itu relatif baru," ujar Dwi.
Pesawat itu baru beroperasi pada Februari 2014 lalu. Dan peruntukkannya digunakan sebagai pesawat latih pilot.
Pesawat T50i Golden Eagle jatuh di dekat Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta, pukul 09.53 WIB. Dalam insiden itu, Pilot Letkol Penerbang Marda Sarjono, dan Ko-pilot Mayor Penerbang Dwi Cahyono dari Skuadron udara 15, gugur dalam kecelakaan ini. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi kecelakaan dua pesawat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Pasuruan.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaPascainsiden pesawat jatuh, Prabowo memastikan, evaluasi alutsista terus dilakukan secara rutin.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jumlah awak dan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, pengunggah menarasikan jika ada pesawat jatuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaKedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca Selengkapnya