Pesawat N219 diharapkan bisa terbang perdana Agustus 2016
Merdeka.com - Pesawat bermesin baling-baling ganda buatan dalam negeri, N219, resmi diperkenalkan. Burung besi itu rencananya akan melakukan penerbangan perdana sesaat sebelum hari jadi PT Dirgantara Indonesia (DI) ke-40, Agustus 2016 mendatang.
Perancangan dan pembangunan desain struktur pesawat N219 resmi dipamerkan di Hanggar Pesawat PT DI, di Kota Bandung, pada Kamis (12/11).
"Target kami harus bisa sebelum ultah PT DI Agustus nanti yang ke-40, (tahun) 2016," kata Dirut PT DI (Persero), Budi Santoso.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Pesawat apa yang Prabowo naiki? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Usai perancangan dan pembangunan struktur pesawat terbang angkut ringan itu, PT DI bekerja sama dengan LAPAN akan melakukan beberapa verifikasi.
"Kemudian nanti first flight masih panjang memang. Karena masih ada banyak yang disiapkan," ujar Budi.
Budi berharap, proses penyempurnaan hingga produksi pesawat berkapasitas 19 penumpang ini dapat berjalan lancar. Yakni mulai dari sertifikasi hingga terbang perdana.
Pesawat itu nantinya akan diproduksi massal, dan diharapkan menjadi pesawat angkut ringan dapat beroperasi sebagai penerbangan perintis. Proses pembuatan desain, engineering flight simulator, hingga landing gear drop test menelan biaya Rp 500 miliar. Pesawat itu diyakini lebih unggul ketimbang produksi terdahulu, yakni N250.
"Jadi N219 kalau dengan sejenisnya saja dari kabin besar. Kecepatan lebih cepat, dan beberapa keunggulan lainnya," ucap Budi.
Budi berharap dorongan pemerintah supaya N219 ini bisa segera mengangkasa di langit-langit Indonesia. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaPesawat tipe ini akan digunakan Jokowi saat kunjungan ke IKN pada Jumat besok.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi kembali menegaskan kesiapan bandara termasuk landasan pacu (runway) yang telah diuji coba Minggu (25/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaJika uji kelaikan yang akan dilaksanakan esok dinyatakan berhasil maka Bandara IKN segera dipergunakan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan para penerbang itu nantinya akan menunjukkan bakat yang luar biasa di udara sebagai tuan rumah.
Baca SelengkapnyaJokowi sendiri telah melakukan pendaratan perdana di Bandara Nusantara, dengan menggunakan pesawat kepresidenan-1 RJ85.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaUnit baru Falcon 8X itu menggantikan Falcon 7X dan Falcon 8X yang sebelumnya dipinjamkan Dassault untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanjang landasan pacu bandara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024.
Baca SelengkapnyaDuplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan salinan Teks Proklamasi meninggalkan Pangkalan TNI AU Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju IKN.
Baca Selengkapnya