Pesta miras oplosan, 2 WNA tewas
Merdeka.com - Dua warga negara asing (WNA) yakni Zaw Htat (29) warga Myanmar dan Peterus Ella (32) warga negara Malaysia, dilaporkan tewas usai berpesta minuman keras (miras) oplosan. Setelah sempat dirawat di RS Pelabuhan Boom Baru Palembang selama tiga hari, Zaw Htat tewas pada Minggu (19/1) dan Peterus Ella tewas pada Senin (20/1) malam.
Kanit Polair Polresta Palembang, Kompol Junaidi mengungkapkan, kedua korban merupakan anak buah kapal (ABK) tongkang asal Malaysia jenis TB Jin Hwa 32/BG Jin Gwa 42 yang mengangkut batu bara. Sebelum tewas, keduanya sempat dua kali pesta miras bersama ABK lainnya pada Jumat (17/1) malam di kawasan Pulau Kemaro dan Dermaga Kertapati Palembang.
Usai menenggak miras oplosan itu, keduanya lantas kejang-kejang hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sayang, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan. Jenazah korban saat ini sedang dilakukan visum di RS Charitas Palembang.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana petugas imigrasi tewas? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
"Dugaan sementara kematian kedua korban karena minum miras oplosan, tapi untuk jenisnya belum diketahui," ujarnya kepada merdeka.com saat dikonfirmasi di Mapolresta Palembang, Selasa (21/1).
Terkait kasus ini, polisi sudah memeriksa empat saksi, yakni kapten kapal, 2 ABK dan 1 penjaga Dermaga Kertapati.
"Saksi sudah diperiksa tapi untuk menambah akurasi penyebab kematiannya kita tunggu hasil visum dari pihak rumah sakit," tambah Junaidi.
Jenazah dua WNA itu akan dipulangkan ke negara asalnya setelah keluarga korban datang untuk mengambilnya. "Kita sudah informasikan kepada pihak Imigrasi terkait kematian dua WNA tersebut untuk ditindaklanjuti," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaPihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca Selengkapnyasopir truk tangki yang menabrak 15 penonton karnaval di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Mojokerto ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaVideo terbakarnya pabrik itu beredar di media sosial. Terlihat ada pekerja yang dievakuasi keluar dari pabrik dalam kondisi luka bakar.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnya