Peta kekuatan Angkatan Laut RI-Malaysia-Filipina jaga Laut Sulu
Merdeka.com - Kasus perompakan laut, pembajakan hingga penyanderaan terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Sulu sudah semakin mengkhawatirkan. 14 ABK asal Indonesia diculik dari kapalnya, termasuk 4 warga Malaysia yang hingga kini belum dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Agar kejadian serupa tak terulang, Indonesia berinisiatif mengundang tiga negara yang berkepentingan dengan keamanan di Laut Sulu, yakni Malaysia dan Filipina. Tujuannya adalah mengamankan kapal-kapal dagang yang melintas dengan kapal perang masing-masing.
Dibuka oleh Presiden Joko Widodo, pertemuan trilateral antara pemerintah Indonesia, Malaysia dan Filipina di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (5/5), menghasilkan empat poin kesepakatan. Hasil pertemuan tersebut dideklarasikan bersama dan dibacakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi.
-
Siapa yang mendukung kedaulatan laut Filipina? Meski visi kedaulatan kelautan mereka didukung oleh kebijakan seperti The National Security Policy dan National Security Strategy untuk menjamin 24/7 Maritime Domain Awareness, namun pada implementasinya sungguh cukup berbeda (Batongbacal, 2021).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
Dalam pertemuan tersebut pertama yang disepakati adanya Joint Coordinated Patrol antar-tiga negara. Secara lebih detail akan dibahas oleh masing-masing panglima tentara dalam waktu dekat.
Kedua, masing-masing negara akan memberikan bantuan jika ada seseorang atau kapal yang mengalami distress. Selanjutnya, ketiga negara bersepakat membuat nasional vocal point untuk melakukan sharing informasi secara cepat.
Terakhir, ketiga negara membuat hotline untuk mempercepat koordinasi dalam merespons kondisi darurat. "Untuk detailnya nanti akan dilakukan oleh masing-masing panglima. Jadi nanti ditanyakan ke Pak Gatot," kata Retno kepada awak media.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, tindak lanjut konkret dari pertemuan ini adalah dibuatnya prosedur tetap patrolis serta pengamanan laut bersama ketiga negara. Sudah ada perwakilan yang secara detail akan membuat SOP tersebut.
"Bulan ini akan selesai," kata Panglima TNI.
Berikut peta kekuatan angkatan laut ketiga negara untuk mengamankan Laut Sulu:
Indonesia
Berdasarkan informasi dari globalfirepower.com, jumlah armada yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berjumlah 221 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi 8 kapal frigat, 25 kapal korvet, 2 kapal selam, 66 kapal patroli dan 12 penyapu ranjau.Ada dua jenis kapal frigat yang dimiliki Indonesia, antara lain Kelas Ahmad Yani dan Kelas Sigma. Kapal-kapal tersebut antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356). Sedangkan kelas Sigma terdiri dari KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan KRI I Gusti Ngurah Rai (332).Indonesia memiliki empat kelas kapal korvet, antara lain kelas Bung Tomo, kelas Sigma, kelas Fatahillah dan kelas Parchim. Sedangkan kapal selam yang dimiliki Indonesia adalah kelas Chakra, dan jumlahnya akan bertambah tiga kapal selam kelas Changbogo.
Malaysia
Sedangkan Malaysia, jumlah kapal perang yang tercatat dalam situs globalfirepower.com sebanyak 61 unit. Angka tersebut terdiri atas 2 kapal frigat, 6 kapal korvet, 2 kapal selam, 41 kapal patroli dan 4 kapal penyapu ranjau.Saat ini, Malaysia masih memiliki satu jenis kapal frigat, yakni kelas Lekiu. Namun, jumlah tersebut akan bertambah, di mana negara tersebut sedang memesan enam unit kapal perang baru dari Prancis kelas SGPV.Sedangkan untuk korvet, Malaysia memiliki dua jenis, antara lain kelas Kasturi dan Laksamana. Sama halnya dengan Indonesia, Tentera DiRaja Malaysia hanya memiliki satu jenis kapal selam, yakni kelas Perdana Menteri yang terdiri atas KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Abdul Razak.
Filipina
Angkatan Laut Filipina sejauh ini masih mengoperasikan 119 unit kapal perang mereka. Jumlah tersebut terdiri atas 3 kapal frigat, 11 korvet, dan 38 kapal patroli.Kapal frigat yang dimiliki Filipina ada dua jenis, yakni 1 unit dari kelas Gregorio del Pilar dan 2 unit dari kelas Datu Kalantiaw. Sedangkan 11 kapal korvet yang beroperasi terbagi menjadi 4 jenis, yakni kelas Pohang, kelas Emilio Jacinto, kelas Rizal dan kelas Miguel Malvar.Berbeda dengan dua negara tetangganya, Filipina tidak memiliki satupun kapal selam. Negara ini mengandalkan kekuatan tempur pada kapal patrolinya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaSigit menegaskan, karena memiliki kedekatan geografis, negara di ASEAN saat ini, sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaDi antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaPasukan Kopasgat siaga amankan KTT AIS di Bali. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca Selengkapnya