Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peta kekuatan Angkatan Laut RI-Malaysia-Filipina jaga Laut Sulu

Peta kekuatan Angkatan Laut RI-Malaysia-Filipina jaga Laut Sulu Kapal Perang Peserta Komodo 2016 Tiba di Perairan Teluk Bayur. ©puspen TNI/Kabid Publikasi dan Dokumentasi MNEK 2016

Merdeka.com - Kasus perompakan laut, pembajakan hingga penyanderaan terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Sulu sudah semakin mengkhawatirkan. 14 ABK asal Indonesia diculik dari kapalnya, termasuk 4 warga Malaysia yang hingga kini belum dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Agar kejadian serupa tak terulang, Indonesia berinisiatif mengundang tiga negara yang berkepentingan dengan keamanan di Laut Sulu, yakni Malaysia dan Filipina. Tujuannya adalah mengamankan kapal-kapal dagang yang melintas dengan kapal perang masing-masing.

Dibuka oleh Presiden Joko Widodo, pertemuan trilateral antara pemerintah Indonesia, Malaysia dan Filipina di Gedung Agung Yogyakarta, Kamis (5/5), menghasilkan empat poin kesepakatan. Hasil pertemuan tersebut dideklarasikan bersama dan dibacakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi.

Orang lain juga bertanya?

Dalam pertemuan tersebut pertama yang disepakati adanya Joint Coordinated Patrol antar-tiga negara. Secara lebih detail akan dibahas oleh masing-masing panglima tentara dalam waktu dekat.

Kedua, masing-masing negara akan memberikan bantuan jika ada seseorang atau kapal yang mengalami distress. Selanjutnya, ketiga negara bersepakat membuat nasional vocal point untuk melakukan sharing informasi secara cepat.

Terakhir, ketiga negara membuat hotline untuk mempercepat koordinasi dalam merespons kondisi darurat. "Untuk detailnya nanti akan dilakukan oleh masing-masing panglima. Jadi nanti ditanyakan ke Pak Gatot," kata Retno kepada awak media.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, tindak lanjut konkret dari pertemuan ini adalah dibuatnya prosedur tetap patrolis serta pengamanan laut bersama ketiga negara. Sudah ada perwakilan yang secara detail akan membuat SOP tersebut.

"Bulan ini akan selesai," kata Panglima TNI.

Berikut peta kekuatan angkatan laut ketiga negara untuk mengamankan Laut Sulu:

Indonesia

Berdasarkan informasi dari globalfirepower.com, jumlah armada yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berjumlah 221 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi 8 kapal frigat, 25 kapal korvet, 2 kapal selam, 66 kapal patroli dan 12 penyapu ranjau.Ada dua jenis kapal frigat yang dimiliki Indonesia, antara lain Kelas Ahmad Yani dan Kelas Sigma. Kapal-kapal tersebut antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356). Sedangkan kelas Sigma terdiri dari KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan KRI I Gusti Ngurah Rai (332).Indonesia memiliki empat kelas kapal korvet, antara lain kelas Bung Tomo, kelas Sigma, kelas Fatahillah dan kelas Parchim. Sedangkan kapal selam yang dimiliki Indonesia adalah kelas Chakra, dan jumlahnya akan bertambah tiga kapal selam kelas Changbogo.

Malaysia

Sedangkan Malaysia, jumlah kapal perang yang tercatat dalam situs globalfirepower.com sebanyak 61 unit. Angka tersebut terdiri atas 2 kapal frigat, 6 kapal korvet, 2 kapal selam, 41 kapal patroli dan 4 kapal penyapu ranjau.Saat ini, Malaysia masih memiliki satu jenis kapal frigat, yakni kelas Lekiu. Namun, jumlah tersebut akan bertambah, di mana negara tersebut sedang memesan enam unit kapal perang baru dari Prancis kelas SGPV.Sedangkan untuk korvet, Malaysia memiliki dua jenis, antara lain kelas Kasturi dan Laksamana. Sama halnya dengan Indonesia, Tentera DiRaja Malaysia hanya memiliki satu jenis kapal selam, yakni kelas Perdana Menteri yang terdiri atas KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Abdul Razak.

Filipina

Angkatan Laut Filipina sejauh ini masih mengoperasikan 119 unit kapal perang mereka. Jumlah tersebut terdiri atas 3 kapal frigat, 11 korvet, dan 38 kapal patroli.Kapal frigat yang dimiliki Filipina ada dua jenis, yakni 1 unit dari kelas Gregorio del Pilar dan 2 unit dari kelas Datu Kalantiaw. Sedangkan 11 kapal korvet yang beroperasi terbagi menjadi 4 jenis, yakni kelas Pohang, kelas Emilio Jacinto, kelas Rizal dan kelas Miguel Malvar.Berbeda dengan dua negara tetangganya, Filipina tidak memiliki satupun kapal selam. Negara ini mengandalkan kekuatan tempur pada kapal patrolinya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI AL Gelar Operasi Siaga Tempur di Perairan Papua dan Maluku
TNI AL Gelar Operasi Siaga Tempur di Perairan Papua dan Maluku

Doni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak
VIDEO: Luhut Blak-blakan Mengira TNI AD Paling Hebat, Ternyata Tidak

Luhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.

Baca Selengkapnya
14.500 Personel TNI Polri Amankan KTT AIS, Panglima dan Kapolri Pimpin Langsung Tactical Floor Game
14.500 Personel TNI Polri Amankan KTT AIS, Panglima dan Kapolri Pimpin Langsung Tactical Floor Game

Tactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Ini Isi Nota Kesepahaman Polisi se-ASEAN Diteken Kapolri Sigit di Labuan Bajo
Ini Isi Nota Kesepahaman Polisi se-ASEAN Diteken Kapolri Sigit di Labuan Bajo

Sigit menegaskan, karena memiliki kedekatan geografis, negara di ASEAN saat ini, sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara.

Baca Selengkapnya
Marak Pengungsi Rohingya Masuk RI, TNI AU Patroli Udara di Laut Aceh
Marak Pengungsi Rohingya Masuk RI, TNI AU Patroli Udara di Laut Aceh

Dia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
Pesan Jenderal Sigit dan Panglima TNI, Wanti-Wanti Prajurit saat Apel Pengamanan
Pesan Jenderal Sigit dan Panglima TNI, Wanti-Wanti Prajurit saat Apel Pengamanan

Di antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya
Potret Pasukan Kopasgat TNI Siaga Penuh, Bersenjata Lengkap Jaga KTT AIS di Bali
Potret Pasukan Kopasgat TNI Siaga Penuh, Bersenjata Lengkap Jaga KTT AIS di Bali

Pasukan Kopasgat siaga amankan KTT AIS di Bali. Kopasgat merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Perompak Mau Bajak Kapal Bahamas di Dumai, TNI AL Datang Langsung Kocar Kacir Lompat ke Laut
Perompak Mau Bajak Kapal Bahamas di Dumai, TNI AL Datang Langsung Kocar Kacir Lompat ke Laut

Upaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai

Baca Selengkapnya
Pelaku Bentrok Brimob-TNI AL di Pelabuhan Sorong Bakal Dijatuhi Sanksi Tegas
Pelaku Bentrok Brimob-TNI AL di Pelabuhan Sorong Bakal Dijatuhi Sanksi Tegas

Bentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.

Baca Selengkapnya