Petaka e-KTP, dari Kelapa Gading sampai Amerika
Merdeka.com - Gila, mungkin satu kata itu yang mencerminkan korupsi yang terjadi di pengadaan proyek e-KTP di DPR dan Kemendagri. Sejumlah anggota DPR sudah diperiksa KPK, bahkan ada yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Selain merugikan negara Rp 2,3 triliun menurut KPK, patgulipat dalam penganggaran proyek e-KTP ini juga melibatkan sejumlah petinggi partai. Misalnya, Ketua Fraksi Golkar (saat itu) Setya Novanto yang sekarang jadi ketua umum Golkar dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kini berada di balik jeruji besi Lapas Sukamiskin.
Persoalan bertambah pelik, ketika salah satu saksi kunci skandal mega korupsi proyek e-KTP, Johannes Marliem tewas di kediamannya di Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis (10/8) dini hari waktu setempat. Johannes pernah diperiksa KPK untuk mendalami kasus e-KTP di Singapura dan Amerika beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
Marliem dikabarkan tewas bunuh diri. Petaka ini tak lama setelah dirinya mengaku punya data 500 Giga Bite tentang korupsi e-KTP yang dimuat harian nasional Indonesia beberapa waktu lalu.
johannes marliem ©2017 twitter.comMarliem adalah penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 untuk proyek e-KTP, seperti yang disebutkan dalam dakwaan Sugiharto dan Irman.
Polisi Amerika belum merilis secara pasti penyebab kematian Marliem. Begitu juga KPK, belum tahu penyebab kematian Marliem, ditembak atau bunuh diri seperti yang diberitakan belakangan ini.
"Dari informasi yang diterima KBRI Washington DC dari otoritas keamanan AS, jenazah yang ditemukan meninggal adalah Johannes Marliem, kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (12/8).
"Johannes Marliem ditemukan tewas dini hari 10 Agustus 2017 di Los Angeles," ujar dia.
Musibah yang menimpa orang-orang yang terlibat dalam korupsi e-KTP bukan hanya terjadi pada Marliem. Penyidik utama KPK, Novel Baswedan juga mendapat teror dari orang yang belum diketahui siapa pelakunya.
Wajah Novel disiram air keras pada pertengahan April 2017 lalu. Gilanya lagi, Novel disiram usai ibadah salat Subuh di masjid dekat rumahnya kawasan Kelapa Gading, Jakarta. Hingga kini, kasusnya masih gelap. Meskipun Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengungkap dalang penyiraman Novel.
Novel Baswedan usai operasi mata di Singapura ©2017 Merdeka.comGilanya lagi, Novel merasa tak yakin bahwa kasus penyiramannya ini bisa diungkap oleh polisi. Novel mengungkap, ada keterlibatan jenderal polisi di dalam kasusnya. Menurut dia, ada dua kubu di Polri yang ingin melindungi dan mencelakainya.
"Kalau ditangani dengan serius tetapi setelah tiga bulan saya yakin Polri enggak berani ungkap perkara ini," kata Novel saat wawancara khusus dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa di Metro TV seperti dikutip merdeka.com, Rabu (26/7).
Sejumlah pihak telah mendesak agar kasus penyiraman Novel ini dibentuk tim pencari fakta. Sayang, wacana ini tak mendapatkan tanggapan serius dari Presiden Jokowi.
Jangan sampai jatuh korban ketiga dari kasus korupsi e-KTP.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK memanggil eks Anggota DPR RI MSH untuk diperiksa terkait penyidikan dugaan korupsi E-KTP.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut dilakukan usai penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca Selengkapnyaenurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.
Baca SelengkapnyaSelain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaKPK pada 13 Mei 2024 mengumumkan telah memulai penyidikan perkara dugaan korupsi di PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk tahun anggaran 2018-2020.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaKPK belum membeberkan nama-nama tersangka dimaksud.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaKPK juga menggeledah sebuah rumah di Perum Taman Kota Blok B2 Nomor 9, Bekasi, Jawa Barat
Baca Selengkapnya