Petakan demo 25-11 & 2-12, polisi pakai 'tactical floor game'
Merdeka.com - Meski Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI menyatakan aksi menuntut Gubernur non-aktif DKI Jakarta dipenjara dilakukan 2 Desember mendatang, namun polisi tetap mewaspadai aksi demo yang akan berlangsung 25 November besok. Sampai saat ini, Polda Metro Jaya belum menerima surat pemberitahuan soal aksi besok.
"Pemberitahuan belum ada, kita tunggu perkembangan informasinya dan kita berjaga-jaga," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/11).
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, Polda Metro Jaya akan menggunakan 'tactical floor game' untuk memetakan daerah-daerah rawan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan. Penggunaan taktik analisis kerawanan telah disampaikan kepada seluruh personel Polri dan TNI.
-
Dimana lokasi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Kalau ada massa begini bagaimana, kalau ada massa lewat bagaimana antisipasinya. Lalu, apa yang harus dilakukan, termasuk prosedur tetap yang ada," ujarnya.
Dalam hal tersebut, lanjut Awi, pihaknya telah menempatkan personel di tempat-tempat strategis dengan berjumlah 26 titik. "Pokoknya ada 26 titik, kita tidak dapat berikan di mana saja," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) sebelumnya telah menyatakan akan menggelar 'Aksi Bela Islam III' pada 2 Desember. Dalam aksi tersebut menuntut agar pihak kepolisian menahan Basuki T Purnama atas dugaan penistaan agama.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan aparat kepolisian dalam pengamanan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyasimulasi dilakukan untuk memberikan gambaran kesiapan personel dalam menghadapi berbagai situasi
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan pemetaan sekaligus antisipasi jika terjadi kemacetan panjang saat libur Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini digelar sebagai upaya mematangkan persiapan prajurit TNI dalam mengamankan kelancaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelain itu, jalan-jalan di sekitar KPU akan dilakukan sterilisasi atau rekayasa jalan sehingga arus lalu lintas di lokasi acara diharapkan lancar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.120 personel gabungan akan mengamankan pelaksanaan debat perdana capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) .
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaMengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghindari ruas jalan di sekitar Gedung KPU
Baca SelengkapnyaKepolisian juga menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 11.385 personel dikerahkan mengawal pelaksanaan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca Selengkapnya