Petani & Kuli Bangunan Kolaborasi, Kuras Duit 14 Nasabah BTPN hingga Rp12 M
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dibobol. Ada empat pelaku diantaranya D dan O, yang berprofesi sebagai petani dan tukang bangunan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menerangkan, para korban tidak pernah melakukan transaksi tapi uang di rekening secara tiba-tiba berpindah ke rekening orang lain. Adapun, korbannya ada 14 nasabah dengan total kerugian mencapai Rp12 Miliar.
"Pelaku kerja sebagai petani tapi punya keahlian serabutan dia bahkan ada yang tukang bangunan," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (13/10).
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana penipu DANA mendapatkan data pribadi? Setelah korban tergiur, penipu akan meminta informasi pribadi atau transfer dana dengan dalih verifikasi.
-
Bagaimana modus penipuan yang pernah dialami oleh Agen BRIlink? Modus penipuan yang pernah dialaminya tak hanya satu dua macam. Suatu hari pernah ada seseorang sebelumnya sudah melakukan transaksi pembayaran di gerai milik Marjono. Tak lama setelah transaksi selesai, orang itu kembali lagi. Dia bilang pada Marjono kalau uang yang dikirim barusan belum terkirim ke pemilik rekening tujuan sambil menunjukkan struk pembayaran yang berisi jumlah uang nominal yang dikirim barusan. Marjono tahu itu struk palsu yang sudah diedit oleh orang tersebut.'Untungnya saya punya rekap. Setiap transaksi pembayaran pasti langsung saya catat,' kata Marjono saat ditemui Merdeka.com pada Kamis (7/3).
Berdasarkan hasil penyelidikan, D dan O diduga melakukan akses ilegal terhadap akun nasabah Bank BTPN. Mulanya kedua tersangka melakukan panggilan lewat sambungan telepon.
"Tersangka mengaku staf BTPN Jenius ini kemudian korban terpengaruh mengikuti petunjuk pelaku dengan mengirimkan log in atau daftar di jenius.login yang di dalam link tersebut harus diisi data nasabah dan kode OTP," ujar dia.
Yusri menerangkan akun Jenius nasabah itulah yang diambil alih oleh para pelaku berserta dengan rekening milik nasabah.
"Jadi saat OTP sudah keluar otomatis data nasabah tersebut diambil alih pelaku ini dari inilah dia menguras habis para korbannya," ujar dia.
Dalam hal ini, penyidik masih berkoordinasi dengan pihak BTPN untuk mendata nasabah yang terkena jebakan dari para pelaku.
"Apakah ada korban lain segera melapor kami akan dalami lagi," ujar dia
Guna mempertanggungjawabkan perbuatan kedua pelaku dijebloskan ke bui. Pihaknya masih memburu dua orang pelaku lain yang terlibat.
"Masih ada dua lagi yang kita kejar tapi identitas sudah diketahui," ucap dia.
Sementara itu, Direksi BTPN Argo Wibowo menerangkan, mengapresiasi kerja keras Polda Metro Jaya yang mengungkap dengan cepat kasus pembobolan itu.
Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada para nasabah agar tidak memberikan data pribadi atau OTP kepada orang yang tak dikenal.
"Karena kami tidak pernah melakukan itu itu adalah data pribadi. Jadi sebaiknya terkait informasi rahasia tersebut simpan sendiri" ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri (Pasutri) berinisial FRW dan HS sudah ditangkap Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPembobolan bank ini ide dari istrinya yang bekerja sebagai pegawai bank pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga kedapatan melakukan penipuan hingga menuai kerugian sekitar Rp800 juta.
Baca SelengkapnyaTernyata US juga tercatat sebagai ASN di salah satu Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika delapan orang di Jepang menjadi korban melaporkan kejadian dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator dengan keuntungan 25,6 juta.
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca Selengkapnya