Petani Bersyukur Bendungan Bintang Bano Buat Desa Tak Banjir Lagi
Merdeka.com - Para petani merasa bersyukur dengan dibangunnya Bendungan Bintang Bano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Ahyar Rosadi, petani dari Desa Moteng mengakui saluran irigasi dari bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk membuka lahan baru.
"Dengan adanya Bendungan Bintang Bano ini lahan-lahan yang dilalui saluran irigasi ini bisa kita manfaatkan lagi untuk membuka lahan-lahan baru untuk para petani karena space dari yang dulunya masuk tadah hujan, sekarang bisa kita manfaatkan untuk lahan pertanian," ungkapnya dikutip dalam keterangan biro pers Sekretariat Presiden, Jumat (14/1).
Dia mengatakan Bendungan Bintang Bano ini mampu mereduksi banjir yang terjadi di Desa Moteng. Ahyar mengungkapkan, dengan adanya bendungan tersebut, banjir di desanya sudah tidak pernah terjadi lagi dalam dua tahun terakhir.
-
Bagaimana caranya agar lingkungan terhindar dari banjir? Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir.
-
Apa manfaat Bendungan Ameroro? Pembangunan bendungan diharapkan mampu peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Apa manfaat utama Bendungan Tiu Suntuk? Bendungan Tiu Suntuk ini memang sangat dinantikan oleh warga dan petani yang ada di Kecamatan Brang Ene ini,' kata Mustamirin. Selama ini, Mustamirin dan para petani di Brang Ene hanya bisa melakukan dua kali tanam dalam setahun. Mereka tak punya cukup air untuk tiga kali tanam. Saat kemarau datang, sawah kerontang. Bendungan itulah yang menjadi harapan baru bagi mereka untuk meningkatkan kemakmuran.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Bagaimana tanggul di Demak mengatasi banjir? Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementerian PUPR nyatanya tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan.
"Pernah pada saat itu di tahun 2018, lagi panen-panennya petani sudah menyambit itu tinggal ditumbuk, eh hujan besar dibawa sama arus. Akhirnya petani kecewa mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini alhamdulillah, dua tahun ini tidak pernah banjir di desa kami," ungkapnya.
Senada, petani dari Desa Bangkot Monteh, Sangkot Rangkuti, menuturkan bahwa manfaat dari Bendungan Bintang Bano ini sangat terasa dalam penyelesaian permasalahan banjir. Dia menuturkan sebelum ada Bendungan Bintang Bano ini desa tersebut dan ke bawah sampai ke Taliwang sana terkena banjir.
"Setelah adanya Bendungan Bintang Bano ini sekarang tidak pernah banjir lagi," ucap Sangkot.
Selain pembangunan infrastruktur bendungan, mereka juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan bantuan pertanian. Mulai dari bantuan penyediaan alat dan mesin pertanian serta pupuk.
"Kami berharap Pak Presiden bisa memperhatikan lagi untuk bantuan-bantuan seperti pupuk karena pupuk itu sekarang kami sangat sakit mencarinya. Apalagi setelah adanya bendungan ini, pertanian ini akan kita galakkan setahun tiga kali," tambahnya.
Untuk diketahui Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat. Bendungan yang dibangun tahun 2015 ini memiliki luas genangan 256 hektare dan mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektare.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manfaat nyata bendungan-bendungan yang dibangun itu dirasakan rakyat kecil dan memberikan harapan baru untuk meningkatkan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaKementan juga terus mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2014, warga di Desa Patemon sudah tidak lagi mengalami krisis air bersiih
Baca SelengkapnyaDesa Cengungklung jadi satu-satunya desa pilihan BRI Cabang Bojonegoro yang diikutsertakan dalam kompetisi Desa BRILiaN 2023. Memangnya apa keunggulan desa ini?
Baca SelengkapnyaDesa Bansari memiliki beragam potensi yang sedang dikembangkan agar bisa menggaet wisatawan
Baca SelengkapnyaNilai anggarannya untuk Paket I mencapai Rp934 miliar dan pembangunannya selesai lebih cepat dari target yang ditentukan pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.
Baca SelengkapnyaBagaimana latar belakang pembangunannya dan penampakan bendungan bawah tanah pertama di dunia itu?
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo baru saja meninjau pembangunan Bendungan Bulango Ulu yang diprediksi rampung pada akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBisa jadi pilihan untuk mengisi libur Natal dan Tahun Baru.
Baca Selengkapnya