Petani Cengkih Ditemukan Tewas di Tepi Sungai, Diduga Terseret Arus Saat Hujan Deras
Merdeka.com - Bermaksud menyusul suaminya yang sedang memetik cengkih di kebun, Lista Salatang (41), warga Kampung Bowongkali, Kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, justru mendapati orang yang dikasihinya itu sudah terbujur kaku di pinggir sungai.
Korban bernama Alfret Mangudis (48) ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah sungai di Dusun 2 Kampung Bowongkali Tabukan Tengah, Sangihe, Kamis (6/8/2020) sekitar pukul 14.30 Wita.
Menurut Lista, siang itu ia bermaksud menyusul suaminya yang sedang bekerja memetik buah cengkih di Dusun 2 Kampung Bowongkali. Namun betapa terkejutnya ia ketika mendapati suaminya sudah dalam keadaan tertelungkup di atas batu sungai dengan kondisi tak bernyawa.
-
Di mana petani menemukan artefak tersebut? Seorang petani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Lista langsung menelpon anak dan keluarganya yang berada di rumah untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Tidak lama kemudian anak dan beberapa orang keluarga tiba di kebun tersebut dan langsung mengevakusi korban ke rumahnya.
Mengetahui hal tersebut, personel polisi langsung mendatangi rumah korban dan menginterogasi para saksi. Polisi minta kepada korban untuk dilakukan otoupsi, namun keluarga menolaknya.
Kasubag Humas Polres Kepulauan Sangihe Iptu Jakub Sedu mengatakan, korban diduga terbawa arus sungai dan tenggelam pada saat akan pulang ke rumahnya.
“Karena korban harus melewati sungai yang berarus kuat akibat hujan deras,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan luar oleh perawat di Pustu Kampung Bowongkali, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau lebam.
“Diduga warga (Sangihe) ini meninggal dunia karena tenggelam,” ujar Sedu.
Reporter: Yoseph IkanubunSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca Selengkapnya