Petani di Gunung Slamet pasrah banyak tanaman sayuran membusuk
Merdeka.com - Hujan lebat terus mengguyur wilayah Jawa Tengah. Akibat hujan yang terus mengguyur, petani sayur di Kawasan Lereng Gunung Slamet wilayah Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, merugi. Banyak tanaman sayuran mereka busuk sebelum masa panen.
Beberapa jenis tanaman sayuran membusuk akibat curah hujan tinggi adalah kol, buncis, tomat, kentang dan juga cabai. Jenis tanaman tersebut mengalami pembusukan pada daun dan juga batangnya sehingga tidak mampu berbuah bahkan banyak yang mati.
"Banyak tanaman yang membusuk sebelum berbuah, curah hujan yang tinggi setiap hari," kata Tolibin (48), salah satu petani sayur dari Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah Kamis(6/2).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa dampak kemarau pada lahan pertanian di Sleman? Datangnya musim kemarau akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan karena pasokan air akan cenderung lebih sedikit. Tak terkecuali di Sleman, DIY, datangnya musim kemarau akan berdampak pada lahan pertanian di daerah tersebut.
-
Bagaimana cara petani menghadapi gagal panen? Para petani kini diimbau untuk menanam palawija, atau tanaman bukan padi, yang bisa tumbuh di tengah musim kemarau.
-
Bagaimana El Nino memengaruhi petani? Kalau kondisi seperti ini terus-menerus terjadi, bisa dipastikan para petani padi akan gagal panen.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
Meski para petani sudah berupaya dengan memberikan obat-obatan terhadap tanaman, namun tidak memberikan hasil memuaskan. Akibat daun tanaman membusuk, terus merembet ke tangkai tanaman ikut menjadi busuk. Petani tidak bisa berbuat banyak selain membiarkan tanaman mati.
"Kalau sudah membusuk apapun jenis tanamannya akan mati dan tidak bisa panen," ujarnya.
Akibat membusuknya tanaman, para petani merugi. Dibandingkan dengan biaya tanam, hasil panen kurang memadai bahkan tidak panen sama sekali. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaYulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaKerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya