Petani di Ngawi Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus Buatan Sendiri
Merdeka.com - Mulyono (37), petani asal Desa Ngompor, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi tewas setelah tersengat arus listrik dari jebakan tikus yang dibuatnya, Sabtu (10/8) dini hari.
"Ada laporan ke kami tentang petani yang tersengat listrik jebakan tikus miliknya sendiri," kata Kapolsek Padas, AKP Pudjianto.
Dia menceritakan, insiden itu berawal saat korban pergi ke sawah pada malam hari. Menurut keluarga, pamitnya ingin mematikan mesin genset yang dipergunakan mengaktifkan jebakan tikus di sawah miliknya di desa setempat.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Mengapa sengatan listrik bisa mematikan? Memang benar sengatan listrik, jika cukup kuat, dapat membunuh seseorang. Tapi apa sebenarnya yang membuat listrik berpotensi mematikan?
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Namun, diduga saat ingin mematikan genset, karena kondisi sawah gelap, korban malah terjerat kabel jebakan tikus miliknya sendiri. Korban, kata dia, pertama kali ditemukan oleh Kasmin, yang mau pulang dari sawah. Saat itu saksi, melihat ada senter yang menyala di dekat korban.
"Didekati rupanya korban. Kondisinya memang sudah tewas dan tengkurap. Lutut korban juga terdapat kawat penjerat tikus. Saksi teriak meminta tolong," jelasnya.
Dari situ, lanjut dia, beberapa warga berdatangan untuk melihat dan memberikan pertolongan. Beberapa orang berinisiatif mematikan genset jebakan tikus yang masih menyala.
"Korban dibawa oleh warga yang kebetulan berdatangan ke rumah duka. Dan baru dilaporkan ke Mapolsek Padas," tambahnya.
AKP Pudjianto mengatakan dari hasil identifikasi memang benar korban meninggal karena tersengat arus listrik jebakan tikus buatannya sendiri di sawahnya.
Menurutnya, di tubuh korban bagian kaki, ada luka bakar menggaris, dengan panjangnya 25 centimeter dan lebar sekitar 3 centimeter.
"Hasil olah TKP-nya juga demikian. Karena ada kabel listrik penjerat tikus. Kami amankan genset dan seutas kawat yang diduga menjadi penyebab tewasnya korban" bebernya.
Sementara itu, dari catatan Kepolisian pada 2018, setidaknya sudah ada 7 orang yang tewas akibat jebakan tikus di sawah.
"Ini kembali lagi ada yang meninggal dunia. Padahal selama 7 bulan tidak ada. Untuk tahun 2018 lalu memang ada 7 orang yang meninggal karena jebakan tikus," kata Kapolres Ngawi, AKBP Pranatal Hutajulu.
Dia mengingatkan kembali, jika petani masih saja memasang jebakan tikus dengan aliran listrik, maka ada undang-undang yang dapat menjeratnya. Jika terbukti pemasangan jebakan tikus beraliran listrik menimbulkan korban akan dikenai pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia.
"Ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara. Itu jika terbukti bersalah," terangnya.
Akan tetapi, untuk mengurangi adanya korban kembali, AKBP Pranatal mengaku terus melakukan beberapa langkah antisipasi. Ia menjelaskan, akan melakukan koordinasi dengan kepala dinas pertanian untuk melaksanakan sosialisasi melalui penyuluh pertanian dan bhabinkamtibmas kepada petani akan bahaya penggunaan alat listrik utk jebakan tikus.
"Sosialisasi berupa penyuluhan kepada petani, pemasangan banner, spanduk dan pamflet," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaSaat bangkai gajah ditemukan, ada kabel listrik dan beberapa batang kayu yang digunakan untuk melilit kabel.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaAnak korban sempat berusaha menolong. Tetapi anak korban pun terpental akibat tersengat listrik.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek dari pengisi daya ponsel yang digunakan Anton
Baca SelengkapnyaSeorang warga di RT 1/ RW 6, Kelurahan Kedungjaya, Kota Bogor, Jawa Barat, berinisial UD (50 tahun) meninggal dunia akibat disengat tawon.
Baca SelengkapnyaDugaan lain masih diselidiki polisi, karena jasad korban tinggal kerangka.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya