Petani di Ogan Ilir Tewas Kesetrum Ranjau Babi Buatannya Sendiri
Merdeka.com - Seorang petani, Tayadi (48) ditemukan tewas setelah kesetrum ranjau babi yang dipasangnya sendiri. Kasus ini tidak dilanjutkan karena keluarga menganggap sebuah musibah.
Peristiwa itu berawal setelah korban bersama seorang rekannya memasang kabel untuk menyetrum babi hutan menggunakan mesin genset di sawah lebah tak jauh dari kediamannya di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Kandis, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/5) malam.
Keesokan harinya, keduanya kembali ke TKP dan berpencar untuk mengecek hasil jebakan.Saksi kaget menemukan korban sudah tewas terjebak di ranjau setrum dengan kondisi wajah penuh luka.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Kasatreskrim Polres Ogan Ilir, AKP Robi Sugara mengungkapkan, dari hasil olah TKP dan penyelidikan, korban murni tewas akibat kesetrum ranjau babi. Luka di wajahnya disebabkan terkena ranjau listrik yang dipasangnya sendiri.
"Korban memasang ranjau listrik untuk menyetrum babi. Ternyata, jebakan itu mengenai dirinya sendiri dan tewas di tempat," ungkap Robi, Senin (31/5).
Dikatakan, keluarga menolak mayat korban dilakukan visum. Atas permintaan ahli waris juga kasus ini tidak diperpanjang dengan membuat surat pernyataan karena menganggap adalah musibah.
"Kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan, jangan sampai merugikan diri sendiri atau orang lain," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat bangkai gajah ditemukan, ada kabel listrik dan beberapa batang kayu yang digunakan untuk melilit kabel.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaAnak korban sempat berusaha menolong. Tetapi anak korban pun terpental akibat tersengat listrik.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaTim BKSDA Aceh sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Bandar Baru terkait kasus kematian gajah tersebut.
Baca Selengkapnya