Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petani di Pekalongan pelihara burung hantu untuk berantas tikus

Petani di Pekalongan pelihara burung hantu untuk berantas tikus Kafe burung hantu. ©2013 Merdeka.com/kotaku.com

Merdeka.com - Kelompok Petani di Desa Kwasen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengembangkan penangkaran burung hantu Tyto Alba untuk memberantas hama tikus yang menyerang padi milik warga.

Koordinator Penyuluh Pertanian, Kabupaten Pekalongan, Ruspadi menyebutkan, Desa Kwasen menjadi salah satu desa di Pekalongan yang duluan mengembangkan penangkaran burung hantu untuk memberantas hama tikus.

"Saat ini sudah ada 60 ekor burung hantu Tyto Alba yang dimiliki oleh kelompok petani di Desa Kwasen," kata Ruspadi, saat ditemui dalam acara pendampingan petani padi dan hortikultura oleh Institut Pertanian Bogor yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, di Pekalongan, Selasa (15/4), seperti dilansir dari Antara.

Orang lain juga bertanya?

Penangkaran burung hantu Tyto Alba di desa tersebut telah dimulai sejak 2013 oleh Kepala Desa Sarwo Gangsar yang lebih dahulu belajar dari pertanian di Demak.

Ruspadi menceritakan, berawal dari sepasang burung hantu Tyto Alba yang dibawa oleh Kepala Desa Kwasen dari Demak ditangkarkan selama dua bulan untuk menjadi pemburu hama tikus di lahan pertanian warga.

Berbekal dari dua pasang burung hantu, jumlah burung pemangsa tikus tersebut berkembang dalam waktu tiga bulan dan bertambah jumlahnya.

Untuk mengoptimalkan pemberantasan hama tikus dengan metode burung hantu, Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan memberikan 20 pasang burung hantu untuk tidangkarkan.

Menurut Ruspandi, sebelum penangkaran burung hatu dilakukan oleh kelompok petani di Desa Kwasen, hama tikus telah membuat produksi pertanian warga menuru, "Hama tikus memang sangat-sangat membuat petani kesulitan, mereka mengalami kerugian. Sejak tiga tahun terakhir produksi turun, yang biasanya 6-7 ton per hektar, sejak ada hama tikus menjadi 3-4 ton per hektar," ujar Ruspadi.

Sejak penangkaran burung hantu dilakukan, lanjut Ruspadi, gangguan hama tikus dapat dikendalikan. Bahkan kondisi sawah warga mulai mengalami peningkatan produksi meski hanya baru 30 persen.

"Karena saat ini jumlah burung hantu belum seimbang dengan jumlah tikus yang menyerang sawah warga," ujar Ruspadi, sembari menambahkan selain mendapatkan bantuan burung hantu, petani di Desa Kwasen juga mendapat bantuan tempat karantina permanen bagi satwa yang aktif malam hari tersebut.

Untuk melindungi keberadaan burung hantu tersebut dari penangkapan dan penjualan ilegal, Kepala Desa Kwasen telah mengeluarkan Peraturan Kades Nomor 2 Tahun 2013 yang melarang mengambil, mengganggu maupun membunuh burung tersebut.

"Bagi yang melanggar aturan tersebut akan berurusan dengan hukum, karena keberadaan burung hantu ini dilindungi oleh pemerintah, ini juga tertuang dalam UU RI Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999, ancaman hukuman kurung dan denda," ujar Ruspadi.

Ruspadi menyebutkan, Desa Kwasen menjadi percontohan untuk pengembangan penangkaran burung hantu sebagai pemberantas hama tikus. Untuk selanjutnya, jika populasi burung hantu di wilayah tersebut bertambah jumlahnya akan disebar ke wilayah lain yang menjadi sentra pertanian di Kabupaten Pekalongan.

"Burung hantu yang sudah dikembangkan ini nantinya akan disebarkan keempat desa lainnya di wilayah Kecamatan Kesesi yakni Desa Karya Murti, Langan Sari, Sisosari, dan Jangang," ujar Ruspandi.

Dalam memberantas hama tikus, burung hantu Tyto Alba ditaruh di hamparan sawah dengan menggunakan Rubuhan (Rumah Burung Hantu) yang menjadi tempat tinggal pasangan burung tersebut.

Rubuhan tersebut ditaruh di atas tiang kayu maupun bambu setinggi kurang lebih 2 hingga tiga meter lalu ditaruh di tengah hamparan sawah.

Keberadaan Rubuhan di tengah hamparan sawah menjadi pemandangan menarik tersendiri di wilayah Desa Kwasen.

Ketua Kelompok Petani Bangkit, Nasrullah mengaku penggunaan burung hantu sebagai pemberantas hama tikus sangat efektif. Selain meningkatkan produksi pertanian, penangkaran burung tersebut juga tidak sulit.

"Karena populasi burung dapat dikontrol, selama mangsanya masih banyak ditemukan, burung ini bisa bereproduksi rata-rata sekali bereproduksi menghasilkan dua anak. Tetapi jika jumlah mangsanya berkurang maka burung tersebut tidak akan bertambah populasinya, karena kondisinya tergantung pada jumlah pakannya," ujar Nasrullah.

Sementara itu, staf klinik tanaman Departemen Hama dan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB, Bonjok Istiaji mengatakan, pemberantasan hama tikus dengan Tyto Alba cukup efektif.

"Namun akan lebih efektif jika petani menerapkan pola bercocok tanam secara kompak. Memulai menanam secara serentak sehingga, proteksi lebih efektif, karena bisa mencegah awal tikus masuk ke sawah. Bisa juga dengan menggunakan plastik seperti di Kerawang lalu dibuat perangkap. Tetapi ini harus hati-hati juga, kalau tikus sudah masuk ke dalam, justru padi rusak dan habis," ujar Bonjok. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan
Cara Unik Pemkab Purwakarta Atasi Hama Tikus, Sebar Pasukan Burung Hantu di Persawahan

Sejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.

Baca Selengkapnya
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung

Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan 10 Ekor Burung Hantu di Atap Ruang Kelas, Curi Perhatian
Viral Penemuan 10 Ekor Burung Hantu di Atap Ruang Kelas, Curi Perhatian

Kejadian ini memicu berbagai spekulasi dari berbagai pihak sekaligus menambah misteri akan penyebab kemunculan burung hantu di atap ruang kelas itu.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan

Apa motif di balik pemusnahan massal burung hantu itu?

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Cara Jitu Petani Rorotan Menghalau Serangan Hama Burung Pemakan Padi
FOTO: Melihat Cara Jitu Petani Rorotan Menghalau Serangan Hama Burung Pemakan Padi

Para petani Rorotan lebih mengutamakan tali dan baju untuk menjaga padi yang akan dipanen agar terhindar dari seragan hama burung pipit.

Baca Selengkapnya
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan

Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.

Baca Selengkapnya
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku
25 Burung Langka Dilepasliarkan ke Habitatnya di Papua dan Maluku

BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya
Melihat Kampung Bebek di Banyuwangi: Mampu Produksi 2.000 Ekor per Hari
Melihat Kampung Bebek di Banyuwangi: Mampu Produksi 2.000 Ekor per Hari

Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek.

Baca Selengkapnya
Ular Piton 5 Meter Resahkan Pedagang Ayam Bener Meriah, Tertangkap saat Sembunyi di Jembatan
Ular Piton 5 Meter Resahkan Pedagang Ayam Bener Meriah, Tertangkap saat Sembunyi di Jembatan

Petugas Pemadam Kebakaran Pos 06 Ronga-ronga, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, berjibaku menangkap seekor ular piton dengan panjang mencapai 5 meter.

Baca Selengkapnya
Mitos Burung Kedasih di Tengah Masyarakat Indonesia, Simak Ulasannya
Mitos Burung Kedasih di Tengah Masyarakat Indonesia, Simak Ulasannya

Burung kedasih dipercaya sebagai penanda datangnya kematian seseorang.

Baca Selengkapnya
Kisah Lettu Budi Santoso, Prajurit TNI Sukses jadi Peternak Perkutut Penghasilan Perbulan Jutaan
Kisah Lettu Budi Santoso, Prajurit TNI Sukses jadi Peternak Perkutut Penghasilan Perbulan Jutaan

Seorang prajurit TNI memiliki usaha burung perkutut yang menghasilkan jutaan perbulan.

Baca Selengkapnya