Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petani Garam Karawang Tunda Produksi Khawatir Tumpahan Minyak Pertamina Makin Parah

Petani Garam Karawang Tunda Produksi Khawatir Tumpahan Minyak Pertamina Makin Parah Petani garam Karawang berhenti produksi. ©2019 Merdeka.com/Bram Salam

Merdeka.com - Petani garam di pesisir pantai utara Karawang berhenti berproduksi akibat dampak air laut sebagai sumber utama pembuatan garam tercemar minyak Pertamina yang bocor hampir satu bulan. Para petani garam memilih tidak produksi untuk menghindari kerugian lebih besar.

Para petani Garam di pesisir utara Karawang, luasnya sekitar 108 hektare, yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Tempuran dan Pedes, merugikan sekitar 64 petani garam yang memproduksi sekitar 927 ton sekali panen.

"Akibat peristiwa oil spill yang tercecer hingga ke pantai, sekitar 64 petani garam berhenti produksi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang, Hendro Subroto.

Petani garam, kata Hendro, tersebar di tiga desa, yaitu di Desa Ciparage Jaya, Pasirjaya dan Desa Tambaksari, sehingga hasil produksi sekitar 726 ton dalam sekali panen terancam tak bisa dijual karena sudah terkontaminasi tumpahan minyak yang sudah masuk pada area tambak garam.

"Otomatis dengan adanya tumpahan minyak, produksi garam terancam tidak laku dijual, " katanya.

Akibat air laut tercemar membuat sebagian petani enggan menggarap lahannya, lantaran bahan baku pembuatan garam sudah tidak layak untuk diproduksi menjadi garam.

Suwito (52) petani garam asal Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya mengatakan, sejak adanya insiden kebocoran Anjungan Lepas Pantai YY Area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Kawarang, petani garam berhenti memproduksi karena air laut sudah terkontaminasi minyak.

"Sejak adanya peristiwa kebocoran anjungan lepas pantai, para petani garam berhenti produksi," kata Suwito, saat ditemui di lokasi.

Dia juga mengatakan para petani garam enggan menggarap lahannya, karena khawatir tumpahan minyak yang terus naik ke bibir pantai akan masuk ke lahan garapan pembuatan garam sehingga akan merugikan semua pihak.

"Petani sudah tidak menggarap lahan tambak pembuatan garam karena khawatir air bercampur bahan berbahaya masuk ke tambak garam, " katanya.

Ketua Koperasi Garam Segara Jaya Kabupaten Karawang, Aep Suhardi, menjelaskan petani garam menunda aktivitas menggarap lahan tambak garam dalan seminggu terakhir terhitung sejak minggu terkahir bulan Juli.

"Minggu ini sudah kembali produksi tetapi sebagian di wilayah Tambaksari, berhenti produksi, tapi petani di Ciparagejaya sudah normal produksi kembali," jelasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai
Dampak Kemarau Panjang, Warga Banyumas Buat Lubang di Dasar Sungai

Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng
Dampak dari Kemarau Panjang, Ini Fakta di Balik Naiknya Harga Beras di Jateng

Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani
Kebutuhan Garam Nasional Terus Meningkat, Begini Teknologi Bisa Genjot Produksi Petani

Teknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.

Baca Selengkapnya
Kali Bekasi Tercemar Limbah, Produksi Air Bersih Terganggu
Kali Bekasi Tercemar Limbah, Produksi Air Bersih Terganggu

Dampaknya, produksi air bersih sempat dihentikan sehingga pelayanan kepada pelanggan terganggu.

Baca Selengkapnya
Warga Jambi Protes Tembok Rumah Retak Dampak Proyek Pengeboran Pertamina
Warga Jambi Protes Tembok Rumah Retak Dampak Proyek Pengeboran Pertamina

Kondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Kemarau Bikin Ribuan Lahan Pertanian di Pati 'Mangkrak'
Kemarau Bikin Ribuan Lahan Pertanian di Pati 'Mangkrak'

Meski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.

Baca Selengkapnya
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan
Area Persawahan Satu-Satunya di Jakarta Ini Kering dan Retak-Retak, Petani Menjerit Tak Ada Bantuan

Persawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya