Petani Karet di Sumsel Diserang Hama Gugur Daun, Produksi Turun 50 Persen
Merdeka.com - Sejak tiga tahun terakhir, petani karet di Sumatera Selatan mengalami kerugian akibat diserang hama gugur daun. Tak tanggung-tanggung, getah hasil sadapan menurun mencapai 50 persen.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Alpian mengungkapkan, serangan itu terjadi di seluruh daerah yang penghasil karet. Berdasarkan statistik perkebunan dari tahun 2017 hingga 2018 kebun karet yang terserang gugur daun seluas 787.903 hektar. Sedangkan pada triwulan I tahun ini serangan gugur daun mencapai 400.000 hektar.
"Gugur daun menyebabkan produksi karet menurun drastis. Pada 2017 sampai 2019 tinggal 971,479 ton dan sampai triwulan satu tahun ini tinggal sekitar 583.000 ton," ungkap Rudi, Kamis (25/7).
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa dampak kemarau pada lahan pertanian di Sleman? Datangnya musim kemarau akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan karena pasokan air akan cenderung lebih sedikit. Tak terkecuali di Sleman, DIY, datangnya musim kemarau akan berdampak pada lahan pertanian di daerah tersebut.
-
Kenapa petani tembakau mengalami masa sulit? Aan mengakui untuk saat ini para petani tembakau sedang mengalami masa sulit. Apalagi harga cukai tengah naik. Apabila cukai naik, pabrik tidak akan membeli tembakau yang mahal. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi petani.
Menurut dia, serangan itu diakibatkan rata-rata gulma yang ada di kebun sudah menjadi inang. Agar tanah kembali subur, petani harus rajin melakukan pemupukan secara berkala.
"Jika pupuk dimaksimalkan, bisa mencegah gugur daun, otomatis berpengaruh terhadap getah yang dihasilkan," ujarnya.
Selain pupuk, cara jitu menyiasatinya adalah gerakan pemuda gulma atau sanitasi lingkungan secara massal. Sebab, jika kebun di sebelahnya tidak dibersihkan maka inangnya akan kembali lagi.
Pengendalian gulma dengan cara dimulai pembersihan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman, gulma dicabut dan dimasukkan dalam lubang lalu ditimbun dengan tanah supaya menjadi kompos. Tujuannya menekan resiko serangan organisme pengganggu serta untuk mendapatkan unsur hara dan sinar matahari.
"Gerakan ini akan berjalan efektif dan berhasil jika dilakukan serentak, maka kita anjurkan masyarakat pekebunan karet mengikuti arahan pemerintah," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca Selengkapnya"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaHama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaSebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca Selengkapnya