Petani Sawit di Kampar Ramai-Ramai Jadi Anggota Koperasi, Ini Alasannya
Merdeka.com - Petani sawit di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ramai-ramai mendaftar ulang jadi anggota Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M).
Pihak koperasi berupaya melakukan registrasi ulang keanggotaan petani, sebab banyak orang yang mengaku sebagai anggota koperasi dan ingin membuat struktur tandingan. Selain itu, petani Kopsa-M juga ingin membantu Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK Kampar dalam mendata para petani yang tergabung dalam koperasi itu.
"Nantinya hasil registrasi itu akan dibukukan dalam buku anggota dan buku induk Kopsa-M, yang selanjutnya juga kita serahkan ke Disperindagkop-UMK Kampar," kata salah satu anggota koperasi, Rumzi kepada wartawan, Senin (20/12).
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Kapan kelapa sawit pertama kali ditanam secara komersial di Sumatera? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
Menurut Rumzi, Disperindagkop-UMK Kampar sebelumnya mengaku tidak memiliki daftar anggota Kopsa-M. Padahal pihak dinas telah meminta berulang kali kepada pengurus periode 2016-2021 yang diketuai Anthony Hamzah namun justru tidak pernah ada jawaban.
"Permintaan itu katanya sudah berulang kali disampaikan. Tapi tidak digubris Anthony Hamzah. Akhir-akhir ini ada kelompok yang ingin membuat struktur sendiri di Kopsa M, ada beberapa oknum yang bermain," jelasnya.
Saat ini anggota Kopsa-M juga tidak lagi ingin buang-buang energi untuk memikirkan nasib Anthony Hamzah yang telah berstatus buronan (DPO) oleh Polres Kampar. Petani justru memfokuskan diri dengan mengurus kebun di tengah harga kelapa sawit cukup tinggi.
"Status DPO tidak ada hubungannya dengan Kopsa-M, dan itu bukan urusan kami sebagai petani. Selain mengurus kebun saat ini kita fokus dalam persiapan rapat anggota bersama Pemerintah Kabupaten Kampar, PTPN V, Pemerintah Desa dan ninik mamak Desa Pangkalan Baru," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaPola Kemitraan PTPN IV Bakal Diadopsi Petani Sawit, Tetap Dapat Penghasilan Saat Peremajaan Kebun
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaSejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan Bazaar UMKM BRILiaN di Kantor Pusat BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).
Baca SelengkapnyaKoperasi tersebut telah menghasilkan produk plastik cacah dan plastik pres dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Baca SelengkapnyaGerakan ini berawal dari sumber mata air yang dulunya asyik dipakai mandi atau sekadar bermain air, kini banyak yang kering
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan dalam membangun pengembangan kelapa sawit, tidak hanya dengan agenda replanting dan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca Selengkapnya