Petinggi Hanura kecewa Aceng Fikri dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Hanura Jawa Barat M Iriana mengaku kecewa dengan keputusan Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Aceng Fikri yang memilih mendukung Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub Jawa Barat 2018. Padahal
"Jadi hasil rapimda kemarin itu cuma keinginan Aceng Fikri saja. Pemilihan Dedi Mulyadi sebagai cagub itu keputusan yang salah," kata Iriana di Bandung, Minggu (12/11). Seperti dilansir Antara.
Iriana mengatakan Keputusan yang dituangkan dalam hasil Rapimda DPD Partai Hanura Jawa Barat, pada 5 November 2017 dianggap jauh dari tujuan memenangkan Pilgub Jawa Barat 2018.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Bagaimana Didi Riyadi mencalonkan diri sebagai caleg? Drummer band Element, Didi Riyadi, maju sebagai caleg Partai Nasdem untuk Dapil XI Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Menurut dia, dalam rapimda itu dikabarkan DPC Partai Hanura dari Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat menyepakati dukungan kepada Dedi Mulyadi.
Ia menyatakan, hasil rapimda tersebut tidak masuk akal dan keputusan rekomendasi bagi Dedi Mulyadi dinilai tidak berdasarkan kajian.
Selain itu, ia juga mengaku heran dengan munculnya keputusan itu, di saat Dedi Mulyadi tidak diusung partainya sendiri, Partai Golkar, karena Dedi merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.
"Dan ini yang menjadi pertanyaan kami, apa dasar munculnya keputusan pemilihan Dedi Mulyadi. Berdasarkan kajian, kalau iya seperti apa kajiannya. Jelas-jelas Dedi tidak diusung partainya, lalu Hanura mau ikut ke mana" ujar Iriana.
Dia mengatakan, rapimda juga menyimpulkan seluruh DPC Partai Hanura se-Jawa Barat disebut-sebut menyetujui dukungan bagi Aceng Fikri sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Dedi Mulyadi dan pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Aceng Fikri.
"Saya sebagai ketua dewan penasihat tidak diundang (rapimda), tidak tahu menahu, dan Aceng tiba-tiba sudah menentukan dan mengusung Dedi Mulyadi," kata dia.
"Hal ini seperti memaksakan hasrat pribadi dengan memanfaatkan Partai Hanura. Pilihan ini tidak cerdas dan tidak menggunakan sistem politik. Jangan sampai kader marah karena menilai keputusan itu didasarkan kepentingan pribadi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Saksi DPD Partai Hanura Jawa Barat Tedi Kurniawan menambahkan, kejanggalan DPD dalam menentukan keputusan rekomendasi cagub dan cawagub Jabar ini akan dilaporkan ke DPP Partai Hanura.
Tedi menduga adanya skenario keuntungan pribadi dengan memanfaatkan Partai Hanura Jawa Barat, mengabaikan suara murni dari kader di akar rumput.
"Semoga DPP mendengar aspirasi kami ini. Betapa bahayanya partai kami di Jawa Barat jika dikendalikan oleh nafsu politik nakhodanya," kata Tedi yang juga mantan Ketua DPC Kota Bandung itu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar merespons kabar Ade Ginanjar akan menjadi pasangan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaAnak Dedi Mulyadi lolos dalam Pemilihan Legislatif dengan 400.478 suara di daerah pemilihan (Dapil) 10 meliputi Purwakarta dan Karawang.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca SelengkapnyaPartai Golkar sudah menyiapkan beberapa nama lain di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaPAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya