Petisi agar presiden tindak tegas anggota ISIS di Indonesia
Merdeka.com - Sebuah petisi yang menginginkan penolakan adanya Islamic State of Irak and Sham (ISIS) di Indonesia digagas oleh Majelis Taklim Al Mukhlisin Banjarmasin. Petisi ini ditujukan langsung kepada Presiden, Panglima TNI, Kapolri, hingga ulama di Indonesia.
Dalam petisi yang dibuat disitus change.org, pendiri Majelis Taklim Al Mukhlisin Banjarmasin, KH. Busyairi Ali Hurian Fahmi mengatakan dengan fakta yang telah ada, mengapa pemerintah Indonesia terkesan membiarkan dan tidak mengambil tindakan tegas. Padahal sejumlah bukti sudah memperlihatkan adanya pergerakan ISIS di Indonesia.
"Tolak teroris ISIS di Indonesia! Untuk Presiden, kepala daerah, TNI, POLRI, ulama-ulama, mohon tindak tegas teroris ISIS, jangan tunggu Indonesia berdarah-darah seperti Irak dan Suriah," tulis tulis Busyairi Ali, seperti dikutip dari change.org, Senin (4/8).
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa saja yang menandatangani Petisi 50? Dari 50 tokoh yang berani untuk menentang bentuk pernyataan dari Presiden Soeharto itu di antaranya adalah Mantan KASAD Jenderal A.H. Nasution, mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso, Mantan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap, Mohammad Natsir, hingga Syafruddin Prawiranegara.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
-
Apa tujuan Petisi 50? Petisi tersebut secara resmi diterbitkan pada tanggal 5 Mei 1980 di Jakarta. Dengan ditandatanganinya petisi tersebut, diharapkan Presiden Soeharto bisa mawas diri namun di sisi lain, mereka yang memilih untuk tanda tangan juga tak luput dari risiko yang cukup besar.
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
"Mereka ada di Indonesia, dan mereka anti NKRI, anti Pancasila, dan istimewanya, mereka juga dibiarkan tumbuh dan besar oleh pemerintah yang sangat mereka musuhi. Ironis."
Dalam petisinya, Busyairi Ali juga menuliskan aksi kejahatan yang telah dilakukan ISIS di Suriah dan Irak. Salah satu aksi mereka adalah, Melakukan eksekusi dengan cara-cara yang sangat kejam dan bengis, dan mempertontonkannya ke seluruh dunia.
Hingga Senin (4/8), pukul 14.30 WIB, petisi ini sudah ditandatangani 955 pendukung. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaAlumni Unas mendesak agar lembaga negara netral dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaAndika percaya para pejabat TNI saat ini pasti bisa menjatuhkan hukuman seadil-adilnya atas kejahatan yang dilakukan para tersangka.
Baca SelengkapnyaKoalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini kepolisian belum bisa menerima laporan dari karena kurangnya bukti-bukti yang diajukan.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI asal Aceh M. Nasir Djamil, meminta pelaku diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca Selengkapnya