Petisi Bebaskan Mantan Menkes Fadilah Supari Sempat Hilang
Merdeka.com - Petisi daring tentang permohonan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari di change.org sempat hilang. Jumlah penanda tangan petisi pun tiba-tiba berkurang.
Jandi Satrio Wibowo selaku salah satu inisiator gerakan Bebaskan Siti Fadilah mengatakan, hingga Jumat (17/4) jumlah petisiwan yang ikut menandatangani petisi itu sudah mendekati 50 ribu. Namun, pada Sabtu (18/4) pagi tiba-tiba tautan petisi itu sempat menghilang.
"Pagi tadi sekitar 40 ribu tanda tangan masyarakat pada petisi Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona di platform change.org menghilang begitu saja," katanya dalam keterangan tertulisnya.
-
Siapa saja yang menandatangani Petisi 50? Dari 50 tokoh yang berani untuk menentang bentuk pernyataan dari Presiden Soeharto itu di antaranya adalah Mantan KASAD Jenderal A.H. Nasution, mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso, Mantan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap, Mohammad Natsir, hingga Syafruddin Prawiranegara.
-
Apa tujuan Petisi 50? Petisi tersebut secara resmi diterbitkan pada tanggal 5 Mei 1980 di Jakarta. Dengan ditandatanganinya petisi tersebut, diharapkan Presiden Soeharto bisa mawas diri namun di sisi lain, mereka yang memilih untuk tanda tangan juga tak luput dari risiko yang cukup besar.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara. Terbaru melalui akun Instagram pribadinya Vino membagikan pengalamannya saat minta tanda tangan Presiden Joko Widodo di atas lukisan anaknya.
-
Siapa yang meminta Jokowi untuk mengangkat kasus Jessica? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang menandatangani Petisi 13? Lahirnya petisi ini adalah keluh kesah dari masyarakat yang sudah menggunung. Sebanyak 13 orang yang mewakili setiap keluarga melakukan tanda tangan yang ditujukan kepada Jenderal Polisi M. Hasan.
"Pagi tadi kami melihat angkanya tiba-tiba hanya sekitar delapan ribu," tambah Jandi.
Dia mengharapkan persoalan itu muncul karena masalah teknis di laman change.org saja. Sebab, dia tak ingin ada pihak-pihak yang berupaya mengganggu perjuangan membebaskan Siti Fadillah.
Oleh karena itu Jandi mengharapkan warganet yang sebelumnya ikut menandatangani petisi tersebut secara daring untuk kembali mengaksesnya. "Hal ini kami lakukan sembari mencari solusi dan alternatif mengumpulkan dukungan yang lebih secured ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya dr. Nyoman Kusuma sebagai pembuat petisi itu menyatakan, Siti yang menjabat Menkes RI 2005-2009 punya pengalaman mengatasi pandemi flu burung H5N1 dan flu babi.
"Pengalaman dan keahlian Siti Fadilah sebagai menteri kesehatan dalam mengatasi ancaman politik pandemi flu burung dan pandemi flu babi sangat berharga dan dibutuhkan saat ini oleh bangsa dan negara yang sedang menghadapi wabah corona," tulis Nyoman di laman change.org.
Menurut Nyoman, sungguh sayang jika pemerintah tidak memanfaatkan pengalaman dan keahlian dokter penulis buku Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung itu dalam membendung pandemi COVID-19.
"Kami berharap Siti Fadilah segera dibebaskan dan bisa membantu pemerintah, agar kita bisa lebih cepat mengalahkan wabah corona," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unggahan Pegi di Facebook sangat penting sebagai bukti penguat keberadaannya saat kasus Pembunuhan Vina terjadi.
Baca SelengkapnyaRonny menjelaskan, spanduk tersebut di pasang pada siang hari. Namun, keesokan harinya tepatnya saat dini hari, spanduk tersebut menghilang.
Baca SelengkapnyaSebelum gabung sebagai relawan Ganjar, Palti merupakan relawan Pro Jokowi
Baca SelengkapnyaToni menjelaskan, Facebook milik Pegi juga sempat hilang. Kemudian kembali muncul, namun beberapa unggahan telah dihapus
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Pegi Setiawan melaporkan penyidik Polda Jabar ke Divisi Propam Polri terkait hilangnya sejumlah postingan dari akun Facebook kliennya.
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaDalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaKapolri percaya atas semua proses penyidikan yang dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto
Baca SelengkapnyaDalam surat itu, Ade menerangkan, bahwa pihaknya meminta Ditjen Imigrasi melakukan pencelakaan terhadap Firli Bahuri untuk 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaPenahanan Pegi Setiawan diperpanjang dilakukan selama 40 hari ke depan dari 11 Juni hingga 20 Juli 2024.
Baca Selengkapnya