Petugas Bandara Soekarno-Hatta ringkus 2 WN China pencuri di pesawat
Merdeka.com - Petugas Imigrasi dan Polres Bandara Soekarno-Hatta meringkus dua orang WN China yang kerap melakukan pencurian di dalam pesawat. Keduanya diduga sindikat pencurian di dalam pesawat.
"Kali ini mereka ditangkap seusai melakukan pencurian di pesawat Vietnam Airlines 631 tujuan Ho Chi Minh City ke Jakarta," ujar Kabid Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Bandara Soekarno-Hatta, Barron Ichsan, Kamis (13/10).
Sindikat pencuri dalam pesawat ini biasanya beroperasi saat para penumpang sedang terlelap tidur. Karenanya, kata Barron, pihaknya membentuk tim khusus bersama Polres Bandara Soekarno-Hatta yang disebut dengan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana cara pencurian di dalam bus? Diduga maling itu telah menukarkan isi tasnya yang sebelumnya terdapat laptop dengan buku.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kini tersangka kami serahkan ke petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menjaring 17 WNA yang terdiri dari Sembilan WN Pakistan pemenang kartu UNHCR, tiga WN China, 1 WN Guinea, 2 WN Thailand, 1 Filipina, 9 WN Pakistan pemenang UNHCR dan 2 belum dapat diverifikasi kewarganegaraan mana.
"Ditambah 10 orang asing di hari kemarin yang terjaring masih diperlukan verifikasi terkait kewarganegaraan, dokumen perjalanan, izin tinggal dan aktivitas di Indonesia. Ke-10 orang asing tersebut terdiri dari empat orang WN China, Tiga Nigeria, 2 India, 1 Siera Leone. Mereka tidak dapat menunjukkan dokumen," tuturnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaBarang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaSaat tiba di polsek, polisi ini tampak menyambut dua pencuri ini bak seorang tamu hotal.
Baca SelengkapnyaAvsec memastikan tidak ada kekerasan saat kejadian. Hal itu diperkuat rekaman CCTV hingga saksi.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaKemenhub telah memberikan sanksi tegas berupa di-grounded kepada pilot dan copilot yang tertidur secara bersamaan dalam penerbangan pesawat.
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca Selengkapnya