Petugas Gabungan Bubarkan Setiap Kerumunan di Titik Nol Yogyakarta
Merdeka.com - Petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta membubarkan setiap potensi kerumunan orang di kawasan Titik Nol Kilometer, Kamis malam, menjelang pergantian Tahun 2021.
Pantauan pada 23.00 WIB sejumlah warga masih terus berdatangan dan berlalu lalang di kawasan Titik Nol Kilometer menuju Malioboro. Arus lalu lintas juga terpantau padat.
Meski demikian, pengunjung yang mencoba berhenti sejenak untuk berkerumun langsung diminta bubar dan lanjut berjalan.
-
Bagaimana 'Ketika Berhenti di Sini' mengguncang? Di urutan ke #10, 'KETIKA BERHENTI DI SINI' dari Sinemaku Pictures mengguncang dengan 1.611.005 penonton!
-
Kenapa rombongan itu meninggalkan restoran? Hendak diberi bon pembayaran, namun si pemilik justru terkaget. Rombongan telah lenyap dari lokasi semula. 'Lalu tinggalkan restoran tanpa bayar,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa harus batasi jumlah tamu? Mengundang banyak tamu berarti biaya yang lebih besar untuk makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya. Dengan membatasi jumlah tamu, kamu dan pasangan pastinya akan bisa mengalokasikan anggaran lebih besar pada hal-hal yang lebih penting dalam acara pernikahan, seperti makanan berkualitas atau hiburan yang bagus.
-
Kenapa pengunjung dilarang berisik di hotel? Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam.
-
Kalimat pamit apa? Assalamualaikum sahabat-sahabat, izinkan saya untuk pamit dari grup ini. Mohon maaf jika ada kesalahan atau kekurangan selama bergabung. Sukses terus untuk kita semua. Sampai jumpa!
-
Bagaimana cara melakukan Berjalan Mundur? 'Kegiatan ini mungkin lebih menantang daripada yang terlihat, tetapi jika Anda bisa melakukannya dengan aman, coba tambahkan sesi berjalan mundur ke dalam rutinitas berjalan Anda yang biasa,' ujar Masi.
"Kalau ada kerumunan kami akan menghalau untuk bubar. Mengenai mobilitas masyarakat selama dia bergerak saya kira tidak ada masalah," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto seusai melakukan pemantauan di kawasan itu.
Yuliyanto meyakini sampai pukul 00.00 WIB tidak akan ada warga yang merayakan pergantian tahun dengan berkerumun di kawasan Titik Nol Kilometer maupun di pusat keramaian lainnya seperti Tugu Pal Putih, serta Malioboro, serta Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Selain mengandalkan personel yang ditugaskan menghalau kerumunan, menurut dia, pagar barikade yang pasang di setiap sudut kawasan itu akan cukup menyulitkan orang untuk membuat kerumunan.
"Apalagi sekarang masih hujan, mudah-mudahan tidak terjadi kerumunan. Seandainya ada kerumunan masih batas wajar," kata dia.
Salah seorang pengunjung asal Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Feni (25) mengatakan ingin tetap menikmati suasana pergantian tahun di Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meski di masa pandemi, ia mengaku tidak khawatir dengan potensi penularan COVID-19.
"Kalau kita takut terus, kita tidak akan bisa maju, yang penting kami sudah memenuhi protokol kesehatan, memakai masker dan handsanitizer," kata dia.
Dia mengaku akan menghindari setiap kerumunan di sekitarnya. "Saya tidak akan ikut berkerumun, jadi hanya lewat saja," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat yang diduga terdapat aktivitas LGBT itu merupakan bar dengan pengunjung yang beranekaragam sehingga bukan khusus untuk kaum tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca Selengkapnya