Petugas Gabungan Ungkap Kendala Buru Pelaku Penyerangan Posramil di Maybrat
Merdeka.com - Petugas gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penyerangan pos komando rayon militer (Posramil) persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat. Penyerangan yang mengakibatkan gugurnya empat prajurit ini diduga dilakukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, ada kendala dalam melakukan perburuan terhadap para terduga pelaku lainnya. Saat ini, sudah dua orang ditangkap berkat operasi yang dilakukan personel Korem 181/PVT Sorong.
"Jadi kendalanya sih medan sudah pasti ya, kan kita juga itu perlu hati-hati, profesional, tidak mau salah lirik, mereka ini kan licik," kata Hendra saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/9).
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa Pegi Setiawan mengejar korban? 'Yang dia sampaikan bahwa ada masalah dengan itu (korban). Nah masalah apa sedang kita dalami, kemudian dikejar berdua sampai di jembatan layang,' kata Surawan.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Bagaimana pasukan RPKAD mencari para Jenderal? Pasukan elite baret Merah dikerahkan untuk merebut sejumlah sasaran penting yang dikuasai Gerakan 30 September.Setelah itu mereka mencari jenazah para jenderal yang hilang.
Selain medan yang sulit dalam memburu terduga pelaku lainnya, mereka juga disebutnya menggunakan masyarakat sebagai tamengnya.
"Masyarakat diancam untuk mereka ikut ke hutan meninggalkan kampung ikut ke hutan gitu, kalau tidak ikut dibunuh mereka. Makanya itu jadi tameng mereka itu loh," sebutnya.
Meski begitu, mereka sudah mengantongi nama-nama sejumlah terduga pelaku yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Nama yang sudah dikantonginya itu berdasarkan hasil penyelidikan polisi kepada mereka yang sudah diamankan.
Hendra menegaskan, pihaknya bakal terus mengejar dan memburu para terduga pelaku lainnya sampai kemana pun pergi dan berada.
"(Perburuan terhadap KNPB) Terus dilakukan sampai ke ujung dunia. (Petugas) Kalau TNI satu kompi, kalau Polri 50 an orang dari Brimob," tegasnya.
Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat untk dapat kembali ke rumahnya masing-masing, salah satunya dengan melakukan penempelan sticker. Karena, mereka sudah membangun sejumlah pos untuk menjamin keamanan warga.
"Jadi masyarakat lain kita sudah imbau enggak usah takut, karena pos gabungan TNI-Polri sudah ada di kampung-kampung untuk menjamin keamanan masyarakat gitu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap beranggapan pencarian Harun terlalu gaduh.
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca Selengkapnya