Petugas KPPS Meninggal di NTT Bertambah Jadi 5 Orang, 10 Dirawat di RS
Merdeka.com - Tiga petugas penyelenggara Pemilu Serentak 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal dunia diduga karena kelelahan saat melaksanakan tugas. Ketiga petugas tersebut, yakni Blandina Rafu (31), Silfabus Nepa Fai (59) dan Yahya D Ora (47).
"Data petugas yang meninggal dunia ini masih bersifat sementara. Belum semua daerah melaporkan data anggota PPK, PPS dan KPPS yang mengalami musibah di daerah masing-masing," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT Thomas Dohu, di Kupang, Kamis (25/4). Diberitakan Antara.
Thomas Dohu menjelaskan, Blandina Rafu (31) adalah petugas KPPS di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Kapan masa kerja KPPS Pemilu 2024? Masa Kerja KPPS Pemilu 2024 sesuai dengan Keputusan PKPU Nomor 1669 Tahun 2023 berlangsung selama 3 bulan.Dimulai dari tanggal 1 Februari 2024 hingga tanggal 30 April 2024.
Korban dilarikan ke rumah sakit pada saat berlangsung pemungutan suara pada 17 April, dan sempat menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Sito Husada dan meninggal dunia pada 19 April. Sedangkan Silfabus Nepa Fai adalah petugas PPK di Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang yang meninggal dunia pada 13 April 2019.
Korban meninggal lainnya adalah Yahya D Ora, petugas PPS Dusun I Desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan yang meninggal dunia pada 16 April. Selain tiga korban meninggal dunia, terdapat 10 orang petugas penyelenggara pemilu yang dirawat di rumah sakit, bahkan ada yang masih menjalani perawatan.
Semua korban ini tersebar di empat dari 22 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Kupang, Belu, Sikka dan Manggarai Timur. Sementara data dari 18 kabupaten/kota lainnya belum masuk ke KPU Provinsi NTT.
Meninggalnya ketiga korban menambah daftar petugas KPPS di NTT yang meninggal dunia. Berdasarkan daftar anggota KPPS yang sakit dan meninggal dunia menurut KPU per Rabu (24/4) pukul 15.15 WIB, petugas KPPS di NTT meninggal ada 2 orang.
Berikut daftar anggota KPPS yang sakit dan meninggal dunia menurut KPU per Rabu, 24 April 2019 pukul 15.15 WIB
1. Aceh: sakit 46, meninggal 2
2. Bengkulu: sakit 8, meninggal 3
3. DKI Jakarta: sakit 26, meninggal 4
4. Gorontalo: sakit 64, meninggal 0
5. Jambi: sakit 8, meninggal 1
6. Kalimantan Utara: sakit 15, meninggal 0
7. Bangka Belitung: sakit 2, meninggal 0
8. Kepulauan Riau: sakit 4, meninggal 1
9. NTB: sakit 113, meninggal 2
10. NTT: sakit 8, meninggal 2
11. Papua: sakit 0, meninggal 1
12. Papua Barat: sakit 2, meninggal 0
13. Sulawesi Barat: sakit 43, meninggal 1
14. Sulawesi Selatan: sakit 191, meninggal 1
15. Sulawesi Tengah: sakit 83, wafat 1
16. Jawa Tengah: sakit 103, meninggal 25
17. Jawa Barat: sakit 20, meninggal 38
18. Lampung: sakit 40, meninggal 7
19. Jawa Timur: sakit 13, meninggal 14
20. Banten: sakit 17, meninggal 6
21. Riau: sakit 25, meninggal 5
22. Kalimantan Selatan: sakit 15, meninggal 0
23. DI Yogyakarta: sakit 8, meninggal 5
24. Kalimantan Tengah: sakit 10, meninggal 1
25. Sulawesi Utara: sakit 3, meninggal 4
26. Bali: sakit 5, meninggal 0
27. Kalimantan Barat: sakit 0, meninggal 5
28. Sumatra Barat: sakit 6, meninggal 0
29. Sulawesi Tenggara: sakit 2, meninggal 0
30. Kalimantan Timur: sakit 0, meninggal 2
31. Sumatra Selatan: sakit 3, meninggal 7
32. Sumatra Utara: sakit 0, meninggal 5
33. Maluku: sakit 0, meninggal 1
Total: 883 orang sakit, 144 orang meninggal
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petugas KPPS yang meninggal dunia ini tersebar di tiga kabupaten yakni Alor, Belu dan Malaka.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaHasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaTiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPPS yang terdaftar kepesertaannya sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 juga mendapatkan santunan
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca Selengkapnya